Sebenarnya aku bingung ada apa sih antara Aisa dan laki-laki tadi. Karena keinginan tau ku yang besar, aku memberanikan diri bertanya pada Aisa.
"Em Is??"tanya ku pelan.
"Paan Vi?"jawabnya santai.
"Em itu tadi siapa?"nafas ku mulai berderu lebih cepat dari biasanya.
"Yang barusan pinjem buku? Em dia Yuda nama lengkapnya Maulana Yudantara!"jelas Aisa.
"Cowo lo?"tanya ku reflek.
"What cowo gue? Yeah bukan lah Vi! Masa iya gue pacaran ama dia?"Aisa namapak kaget.
"Tapi tadi kalian tuh akrab banget! Terus-terus tadi dia panggil kmu Mbing gitu"tanya ku makin ingin tau.
"Gini ya gue sama dia itu cuma tetangga jadi wajar dong! Terus soal panggilan dia ke gue itu cuma cerita masa kecil, gara-gara gue nyebut semua hewan yang berkaki empat itu dengan sebutan kambing!"jawab Aisa mulai tenang.
"Tapi-tapi.. . . "Elovi belum sempat menyelesaikan kalimatnya tetapi Aisa telah memotongnya.
"Tapi apa? Jangan-jangan lu suka ama dia?"nada Aisa mulai menyelidik.
"Hah? su-suka sama dia En-ng-Enggak lah!"jawab ku gugup.
"Em wajar lah kalo lu suka sama dia Vi. Dia orangnya Care, gampang akrab, ganteng, anak geng udah gitu emaknya Blasteran lagi!"balas Aisa kompor.
"Iih apaan sih Is, gue tuh ga suka ama dia baru aja liat dua kali!".
"Kok dua kali dimana aja Vi?".
"Waktu lu dijemput ama dia! Em udah ahk gue mau pulang udah sore!"akhirnya aku beralibi agar terhindar dari pertanyaan-pertanyaan maut Aisa yang makin lama makin aneh.
"Em lu mau pulang naek apa?!"decak Aisa sinis.
"Angkot lah!"Elovi berdiri sambil berjalan keluar rumah Aisa.
"Emang jam segini masih ada angkot ini udah mau malem Elovii!"Aisa mengikuti Elovi yang berjalan agak gontai.
"Em ya udah deh gue minta anter lu aja ya!"pinta Elovi sambil menunjukkan senyum termanisnya.
"Eh bentar, keliatannya gue ga bisa anter elu deh gue harus kerumah tante gue! Tapi tenang aja gue punya temen dia bisa anter elu!" Sambil mengotak-atik Hp mungkin Aisa ngehubungin seseorang lewat Hp nya.
"Yah Is masa iya gue pulang ama temen lu!"desah Elovi kecewa.
"Gapapa tunggu bentar!".
Setelah beberapa menit seorang laki-laki menggunakan motor Vario putih muncul dan ternyata!Degggg!
"Loh kok Yuda si Is?"mata Elovi terbelalak sempurna ketika ia mendapati seorang pengendara motor vario putih itu Yuda,
"Udah gapapa dari pada lu pulang jalan kaki? Dan gue ga akan biarin kalo lu pualng jalan kaki!"
"Yah Iss!"jawab Elovi berusa menolak.
"Gue suruh ngapain sih mbing, kok lu suruh-suruh gue bawa motor pake helem segala kerumah elu, padahal rumah kita kan deket!" Cerocos Yuda, sambil melepas helemnya.
"Ini Yud temen gue mau pulang, kan udah jam segini mana ada angkot lagian dia cewe mana mungkin mau jalan sendiri. Mana rumahnya agak jauh!"
"Em ga usah deh takut ngrepotin!"Elovi tetap berusaha menolak.
"Gue ga repot kok, yaudah naik aja keburu malem keburu hujan juga mendung!"pinta Yuda yang tak ingin membuang banyak waktu.
"Huh yaudah! Maaf yah kalo gue ngrepotin!"akhirnya Elovi pun pasrah.
"Santai aja gapapa kok!"Yuda pun tersenyum ramah pada ku
Jangan lupa kasih coment dan vote nya ya!
Saran kalian bisa jadi pencerahan buat saya:)
Bagian 4 sudah menunggu, akan dipublikasikan setelah ada tanggapan dari pembaca!
![](https://img.wattpad.com/cover/127874020-288-k962363.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LETIH
Kısa HikayeKehilangan seseorang yang sangat kita cintai bukanlah suatu hal yang terlalu buruk, jangan terlalu larut dalam kesediaan mulai jalani dan rasakan sebuah kebahagian kecil yang amat berkesan