Chapter 3 - Cinta dan Luka

50 12 3
                                    

Jika kutahu mencintaimu sesakit ini, maka aku akan memilih kembali pada waktu saat kita tak saling mengenal

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Happy reading...

Sorry for typo...

Don't forget to vote and comment...

*********

"Lo?!..."

"Apa?" Tanya syevina dengan santai

"Jangan cuma karna anak ketua yayasan lo bisa ikut campur sesuka hati! Dan asal lo tau! Gue benci orang yang suka ikut campur!" Bentak vino

"Syevina sih gak mau ikut campur. Cuma cara lo keterlaluan vin. Dia cuma numpahin dikit tapi vino malah mau guyur dia sama semua isi wadahnya? Dengan cabe yang vino masukin ke bakso itu? Vino manusia atau bukan sih?! Otak tuh dipake vin! Jangan emosi sama otot doang yang vino pake!"

"Emang kenapa kalo gue mau guyur dia pake bakso yang super pedes itu?! Lo ikutan panas?!"

"Tau ah blur! Ikut gue deh! Males ngomong sama orang begok!" Syevina langsung menarik tangan vino keluar dari kantin. Vino hanya menurut saja karna dia juga malas adu mulut dengan orang karna moodnya sangat buruk hari ini. Mereka masuk ke arah ruang ketua yayasan.

"Duduk vin!" Perintah syevina

"Lo mau apa? Gue gak ada waktu buat ladenin lo" ucap vino dengan sinis

"Lo pernah gak sayang sama orang tapi ditinggal tanpa kepastian? Katanya sih mau balik, tapi ga ada. Dan setelah dia ketemu lagi sama lo, dia seakan gak pernah kenal sama lo. Pernah gak?" Tanya syevina pada vino sambil mendudukkan bokongnya di samping sofa yang diduduki vino

"Lo kenapa nanya gitu?"

"Syevina pernah punya vin. Tau gak gimana sakitnya syevina saat pura-pura gak kenal sama dia? Sakit banget vin... apalagi sekarang dia berubah, dia bukan orang yang syevina sayang" jawab syevina dengan suara yang bergetar menahan tangis

"Kok gue ngerasa ada yang aneh ya? Kenapa rasanya sakit liat dia sedih gini? Apa jangan-jangan... ah gak mungkin! Dan juga gak boleh! Hati gue cuma buat milla!" Ucap vino dalam hati

"E-eh... kok lo mau nangis sih?"

"Gue gak mau nangis kok! Lo ganti baju aja. Gak mungkin kan lo pake seragam kotor itu?" Tanya syevina sambil berjalan kearah lemari yang ada didalam ruangan itu dan mengambil sebuah kaos laki-laki

"Ini punya sepupu gue. Belum pernah dipake karna gue umpetin. Kayaknya cukup buat lo. Pake gih" syevina langsung memberikan kaos itu dan vino menerimanya.

"Gue kekelas dulu. Lo gantinya disini aja" lalu syevina keluar dari ruangan itu. Seketika sekujur tubuhnya terasa lemas sehingga syevina terduduk di lantai. Dan tanpa ia sadari sebulir air mata menetes. Bukan, bukannya hanya setetes karna semakin lama semakin banyak. Syevina menangis dalam diam dan menyembunyikan kepalanya di lipatan tangannya yang ada di atas lututnya. Beberapa menit kemudian syevina mengangkat kepalanya, mengusap air matanya, lalu berjalan ke arah kelasnya.

"Kenapa mencintaimu harus sesakit ini vin? Aku benci kamu vin. Bisakah kamu kembali seperti vino yang kukenal? Aku takut vin. Aku takut gak bisa akting lagi dan langsung berlari kearah kamu"

Syevina'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang