Chapter 2 - Berubah?

71 13 5
                                    

Kenapa harus nyari yang baru kalo gue masih sayang sama yang lama

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Happy reading...

Sorry for typo...

Don't forget to vote and comment...

*********

2 tahun kemudian...

Syevina sekarang sudah kelas 11. Hari ini adalah hari pertama dia masuk di sekolah barunya karna daddynya yang memaksa untuk pindah sekolah di sekolah milik sang daddy. Bukan tanpa alasan sang daddy menyuruhnya pindah sekolah. Daddynya ingin syevina juga membuat para perusuh sekolah tidak berani lagi untuk berbuat rusuh karna di sekolah lamanya syevina selalu membuat anak yang suka membuat kerusuhan di sekolah takut padanya.

Sekarang syevina sedang berasa di dalam mobil sambil memasang headset di telinganya dan mulutnya mengunyah permen karet rasa stroberi kesukaannya.

Penampilannya tidak pernah berubah seperti disekolah lamanya, yaitu rok 10cm di atas lutut, baju yang dikeluarkan tanpa dasi, dan rambut panjangnya yang di warnai pink itu tergerai begitu saja.

Tak lama kemudian syevina sampai di depan sekolahnya. Syevina segera turun dari mobil dan menyuruh supirnya pulang. Saat akan masuk ternyata gerbang sudah dikunci dan banyak siswa yang telat seperti dirinya karna jam sudah menunjukkan pukul 07.18. Namun syevina tidak peduli, dia langsung menelfon pak izham sang satpam di STEENA SCHOOL

"Halo nona?"

"Buka pintunya. Syevina ada di depan gerbang" jawab syevina dengan dingin

"Nona yang mana? Di luar banyak sekali siswa yang terlambat" ucap pak izham sambil kebingungan mencari keberadaan syevina.

"Ck. Cewek paling depan yang sedang memakai headset dan rambut yang di cat dengan warna pink"

"Oalah... tunggu sebentar non" jawab pak izham sambil memutuskan teleponnya. Sedangkan syevina masih tenang di depan pagar. Beda dengan seluruh siswa yang menatap kearah syevina karna mereka tidak sengaja mendengar perkataan syevina yang terakhir.

Tak lama kemudian satpam yang tak lain dan tak bukan adalah pak izham sedang berdiri didalam pagar sambil memegang sebuah buku dan mencatat seluruh siswa yang terlambat yang berjumlah 11 orang kecuali syevina.

"Semua siswa silahkan mundur 3 langkah kecuali nona syevina" perintah pak izham

Banyak siswa yang bingung tentang siapa syevina dan mengapa mereka di suruh mundur. Namun pak izham yang berada didalam pagar dengan kumis yang lumayan tebal itu langsung memberi perintah lagi karna dia sadar bahwa seluruh siswa sedang kebingungan.

"Saya bilang semuanya mundur kecuali nona syevina! Jika tidak,nama kalian akan saya berikan kepada guru bk agar kalian dihukum seperti biasanya!" Kata pak izham dengan nada tegas

"Jadi kalo kita mundur, nama-nama itu ga dikasih ke miss Michella?" Tanya salah satu siswa

"Apa harus saya ulang?" Pak izham balik bertanya dengan nada geram

"Eng-enggak pak. Ya udah kita mundur aja" jawab siswa tadi yang tak lain dan tak bukan adalah Stevani, sang cabe sekolah sambil mundur beberapa langkah begitu juga yang lainnya.

Hanya syevina saja yang tidak mundur. Kemudian pak izham membuka pintu pagar. Namun pak izham langsung memberikan tatapan tajam saat seluruh siswa berniat masuk membuat semuanya berhenti di tempat.

Syevina'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang