PART 1 -

87 17 20
                                    

Rintik hujan membasahi halaman sekolah pagi ini. Aku berjalan menyusuri koridor utama menuju ke kelas IPA-1. Dengan ditemani tas ransel yang menempel di punggungku, aku berjalan sambil bernyanyi riang. Yaa,hari ini aku sangat semangat sekali karena akan ada ulangan harian matematika. Aneh bukan?biasanya hal yang paling dibenci para murid adalah ulangan harian, apalagi mapel matematika yang menjadi momok bagi sebagian besar murid.

Tapi tidak denganku, aku suka matematika. Bisa dibilang matematika adalah hobiku. Menurutku, mengerjakan soal matematika itu seperti memainkan suatu permainan, seru sekali.

Namaku Almirasya Putri. Biasa dipanggil Rasya. Aku adalah seorang siswi kelas 11 SMA Pancasila. Ayahku adalah seorang TNI AU. Aku 2 bersaudara. Kakakku bernama Anintya Putri,berusia 20 tahun. Fotografi, salah satu hal yang aku gemari. Aku sering memotret berbagai objek yang menurutku menarik. Memutar lensa, kemudian menghasilkan suatu gambar yang indah,itu sangat mengasyikkan.

••••
"Oh My God! Ya Tuhan! Astagaaa!Astaghfirullahaladzim.." seru salah satu teman sekelasku.

"Etdaahh.. lo knpa sih Rin? Teriak teriak gajelas." ucapku ketus kepada Rina,teman sebangku ku.

"Syaaa.. puyeng pala gue sya ngapalin rumus rumus nyaa. Gak bisa masuk ke otak daritadi sumpehh." Gerutu si anak alay,Rina.

"Yaudah sih. Kalau puyeng gausah diapalin. Beres kann?" Balasku dengan tertawa kecil.

"Rasya.. kalau gue kagak ngapalin rumusnya,mana bisa ngerjain sihh?? Udah hapal aja belum tentu bisa jawab, apalagi gak hapal. Mampus deh gue!" celoteh Rina.

"Ah,alay lu. Ya makanya belajar biar bisa jawab. Jangan cuma ngliatin foto jungkook sama drakor muluu." ucapku.

Rina adalah salah satu spesies penggila Korea atau biasa disebut kpopers. Kerjaannya kalo ngga liatin drakor, yaa menghayal dan berimajinasi tentang EXO sama BTS. Contohnya, ngehayal jadi pacarnya Jungkook, nikah sama Baekhyun, dan masih banyak lagi deh.

"Bodo ah. Yang penting, ntar lo jangan pura pura tuli kalo gue panggil,Sya. Jangan lupa kasih gue contekan hehe," ucap Rina meringis penuh kode.

"Enak banget idup lo,Rin. Ketauan sama Bu Anik kapokk lo kena hukuman ntar." Ucapku terkekeh.

"Gak bakal ketauan kok, Rin. Gue udah nyusun strategi biar ga ketauan sama Bu Anik." Ucap Rina manggut-manggut.

"Siapkan selembar kertas dan alat tulis. Duduk sesuai absen ya." Suruh Bu Anik yang sudah memasuki kelas.

Aku mendapat tempat duduk dibagian paling depan dekat meja guru. Ya ini resiko kalo punya nama awalan nya A, nomor absennya jadi didepan. Tak berapa lama, Bu Anik kemudian membagikan soal ulangan ke masing-masing meja.
Aku pun mulai mengerjakan soal soal itu. Ku baca dan kupahami kalimat demi kalimat. Aku pun merasa sedikit lega karena soal soal itu sudah kupelajari semalam. Makanya, aku gak kesulitan ngerjain ulangan.

"Yang sudah selesai boleh dikumpulkan dan silahkan istirahat." Seru Bu Anik.

Lembar kertasku sudah penuh dengan jawaban. Aku dapat menyelesaikan ulangan dengan penuh keyakinan. Aku pun berjalan menuju ke meja guru untuk mengumpulkan lembar jawaban. Aku melirik ke arah Rina yang sedang kesulitan menjawab soal ulangan. Wajahnya tampak kebingungan sambil menggaruk garuk kepala, kaya orang puyeng gitu lahh.

Aku duduk di bangku panjang depan kelasku,sembari menunggu Rina keluar dari kelas. Tak berapa lama, ada suara derap langkah seseorang yang menghampiriku. Namun,suara itu hilang dalam sekejap. Saat aku menengok ke arah suara itu, ada seorang laki laki berparas ganteng dan manis duduk di sebelahku.

"Ehh Rasyaa. Kok disini sendirian?" Lelaki itu menyapaku dengan senyum manisnya.

Arga!
Dia adalah Arga. Salah satu spesies cowok bermuka ganteng di sekolah ini. Bisa dibilang dia charming boy nya SMA Pancasila. Gak ada yang ga kenal sama cowok satu ini. Mulai dari kepala sekolah, guru, bahkan sampai satpam pun kenal dengannya. Maklum aja,soalnya dia termasuk anak yang pinter sihh, anak paskib dan pramuka jugaa.

"Ehmm, gue abis ulangan matematika. Ini lagi nungguin temen gue, Rina." ucapku ramah.

"Ohh." jawabnya singkat. "Eh btw, bentar lagi kan ada lomba pramuka, nah lo mau ikutan nggak? Ini baru mau diseleksi, siapa tau lo bisa ikutan. Lumayan loh,lombanya nanti di tempat wisata deket pegunungan gitu,seru dehh yakin gue. Gimana?" Arga menawariku untuk ikut seleksi lomba pramuka. Sebenarnya aku tidak terlalu aktif dalam kegiatan pramuka, tapi apa salahnya juga nyoba, siapa tau seru juga.

"Kenapa lo nawarin gue buat ikutan lomba itu?" kataku.
"Ya soalnya banyak yang bilang lo itu orangnya pinter, ulet, jiwa petualang pula. Jadi, gue coba buat nawarin ke elo. Mumpung ada kesempatan." jelas Arga ramah.

"Emm, oke deh. Gue terima tawaran lo. Ga ada salahnya juga kan nyoba? Trus seleksinya kapan?" celetusku.

"Gue belom tau pasti sihh. Tapi nanti pasti gue kabarin kok, biar lo bisa siap siap. Oke?" jelas Arga yang beranjak pergi dari bangku panjang. Aku pun mengangguk dan membalasnya dengan sebuah senyuman. Mataku masih mengikuti arah perginya Arga,hingga tangan seseorang yang menyentuh bahuku telah menyadarkanku, aku terkejut.

••••
Oke, akhirnya part 1 nya selesai jugaa.

Maaf kalo absurd dan garing ceritanya :( Maaf juga kalo ada kata kata yang salah atau typo. Maklum lahh, ini cerita pertama ku dan masih tahap belajar. Jadi, aku minta saran dari kaliann yaa..

So,thank you guyss. Jangan lupa vote dan comment yaa..

"I hope you like it guys!"

INTUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang