Part 5

19 4 0
                                    

"Kata siapa gue anti sama yang namanya cowok dan jatuh cinta?" Jawabku.

"Ehh?" Rina nampak bingung.

"Gue juga cewe normal kalii Rin,"

"Ciee, kayaknya temen gue ini udah mulai naksir cowok nihh. Iya kann ??" Ucap Rina sambil menunjuk-nunjuk ke arahku menggoda.

Aku pun hanya diam. Kembali mengalihkan pandangan.

"Halahh, ayo ngakuu aja," goda Rina yang menyenggol bahuku.

"Ihh, apaan sih? Gue gabisa fokus baca nih," kesalku.

"Hhmm, btw lu naksir siapa sihh?"

"Kali ini enggak ada," jawabku cuek.

"Berarti coming soon dong?? Gue jadi gasabar nih," Rina terkekeh sendiri dan aku pun hanya geleng kepala.

Anak itu memang ada saja ulahnya. Ga kebayang kan gimana rasanya bertahun-tahun punya temen kaya gitu, apalagi satu kelas. Tapi, dibalik sifat Rina yang aneh dan heboh itu, sebenarnya ia adalah teman dan sahabat yang paling perhatian. Rina selalu bisa membuatku kembali tersenyum.

Obrolanku dengan Rina berhenti seketika saat suara seseorang membuatku menoleh.
Kudapati Arga sedang berdiri di depan pintu kelas. Dia menghampiriku di kelas.

"Ada apa?" Jawabku.

Arga berjalan ke arahku.

"Seleksi lombanya di ajuin, jadinya senin besok," jelasnya.

"Emm, sorry Ga. Gue gajadi ikut seleksinya," Terlihat raut muka Arga yg sedikit bingung dan kecewa.

"Loh, kenapa?"

"Nyokap gue ga ngizinin,"

"Tapi gue boleh ikut di bagian dokumentasi kan Ga? Pliss boleh yaa," lanjutku meringiss memohon kepada Arga.

"Yaudah deh, nggapapa. Ntar lo bakal gabung sama si Bimo, dia juga bagian dokumentasi," jelasnya.

"Oke, makasihh Ga" Aku tersenyum padanya yang dibalas senyum kecil.

Syaa, plis jangan terbang gegara disenyuminn sama dia..

•••
Hari ini bisa dibilang hari teristimewa bagiku. Kenapa?
Ya, tentu saja, Arga akan mengajakku jalan hari ini. Entahlah kemana, mungkin dia akan mengajakku nonton bioskop. Ga peduli dia mau ngajak aku kemana, yang penting bagiku, aku bisa berdua sama Argaa. Udah bersyukur banget dahh!

Dugaanku benar, ia membawaku ke sebuah mall dan kemudian ia menarik tanganku menuju ke gedung bioskop.

"Mau nonton apa?" Tanyanya.

"Terserah," jawabku mengembangkan senyum.

"Yaudah, nonton itu ya," Arga menunjuk gambar salah satu film yang ada di dinding.

Kemudian ku balas dengan senyuman dan anggukan.

"Lo tunggu sini ya,"

"Oke,"

Aku duduk di bangku yang ada di bioskop sambil membuka ponsel.  Kondisi dalam bioskop saat ini cukup sepi, tidak seperti biasanya yang ramai.
Aku masih fokus melihat beranda instagram.

Namun saat aku asik dengan ponselku, sebuah boneka panda muncul dihadapanku. Sontak aku pun mengangkat kepalaku untuk melihat siapa pemilik boneka itu. Alangkah terkejutnya aku, ternyata orang itu adalah Arga.

Loh, bukankah anak itu tadi sedang membeli tiket? Tp kenapa sekarang malah membawa boneka?

Aku sudah mulai kepedean. Keringat dingin keluar. Seluruh badanku gemetar. Whatt?? Apaan ini??

INTUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang