3. Tanggal 18

970 39 2
                                    

Setelah selesai dengan kisah bosan nya aku yang berujung pada rindu. Apa yang sekarang aku rasakan? Bahkan aku sendiri sulit untuk menafsirkannya, lucu aja diawali dengan pertemuan yang biasa saja dan akhirnya berujung cerita.

★★★

(malam hari bersama rintikan hujan) (dering telpon)
Ku lihat sebentar, ternyata dari Azmi tak perlu pikir panjang segera ku anggat telponnya.
Aku:"Haloo..???"
Azmi:"Haloo faa..."
Aku:"Ada apa mi,tumben nelpon" Azmi:"Nanyain kabar aja hehe..." Aku:"gue baik aja kali haha" Azmi:"sebenarnya gue ada yang pengen gue omongin sih"
Aku:"dihhh ngomong aja kali,gue ga suka basa basi ah"

Dan tiba-tiba saja suara telpon mendadak hening. Aku fikir dia matikan telfonnya,tapi ternyata...

Aku:"emmm haloo... mii...."
Azmi:"eh iya fa,maaf tadi gue mikir" Aku:"mikir apaan sih???" Azmi:"enggak kok ngga papa,besok kita ketemu ya nanti setelah lo selesai latihan buat lomba"
Aku:"ohh yasudah ,besok ya"

★★★

(keesokkan harinya,disekolah)
Aku mengikuti pelajaran seperti biasa, tak ada yang janggal sih awalnya,tapi setelah istirahat pertama mulai lah ada yang berubah,apa yang berubah? Jawabannya Azmi. Ketika itu aku lagi asyik mengerjakan tugas didalam kelas dan waktu itu jam kosong. Ku lihat dari arah dalam kelas ku ada sesosok orang yang tingkahnya agak aneh, namun aku tidak terlalu memperdulikannya,namun sikap seseorang itu membuat ku janggal bagaimana tidak tingkah laku nya seperti ingin mengarah kepada ku namun aku tak kunjng melihat wajahnya.

Rupanya jam kosong hari ini berlangsung sangat lama,aku tetap fokus mengerjakan tugas-tugas ku,dan benar saja para murid yang ada dikelas ku pergi keluyuran entah kemana,biasanya sih kalo gak tidur diperpus bisa jadi nongkrong dikantin. Sehingga tersisa hanya beberapa orang didalam kelas ku, tiba-tiba... ada seseorang yang masuk dan sepertinya didorong temannya, mendengar kegaduhan itu aku refleks untuk menengok nya, dan ternyata Azmi.
"hai faa.."dengan nada pelan ujar Azmi
"ngapain lo kesini mi?" sahut ku dengan terkejut
"mau nemenin lo hehe" kata Azmi lagi "apaan sih garing banget" sambil melanjutkan menulis.
"sebenarnya gue pengen ngomong sesuatu sama lo,tapi gue takut kalo gue salah ngomong sama lo" kata Azmi dengan nada ragu
"tinggal ngomong aja kali"dengan nada kesal karna terlalu basa basi. Sambil mengambil sebuah bangku Azmi berusaha membuat ku terfokus hanya padanya
"jadi gini faa gue sebenarnya suka sama lo,dan gue udah lama nyimpen perasaan ini sama lo,tapi selama kita dekat gue ngerasa nyaman sama lo faa..gue pengen lo jadi pacar gue " "Hahahaha yang bener aja lo???" sambil tertawa ku memukul lengannya dengan pelan
"gini deh lo pengen jawabannya aja atau pake penjelasan??"sahut ku lagi setelah selesai tertawa
"jawabannya aja deh" dengan nada yakin Azmi mengatannya,namun sedikit pelan.
"jawabannya enggak maaf ya"dengan nada jelas namun santai.
Spontan wajah Azmi berubah kaget ,mungkin pikirnya aku akan menerimanya tapi kenyataannya aku tolak.
Setelah mendengar perkataan ku Azmi pun tersenyum namun seperti dipaksanya,itu semua terlihat dari mimic wajahnya sendiri,
"lalu sekarang gimana?lo mau ngejauh dari gue?ya terserah lo aja sih hehe" kataku sembari menentralkan keadaan
"haha masa cuma gitu doang gue mutusin pertemanan kita" jawab Azmi dengan santai

Suara gemuruh datang seperti ingin menghampiri kami,dan itu suara para murid yang ketahuan keluar pada jam pelajaran ,mendengar para murid ingin memasuki kelas Azmi pun langsung keluar tanpa pamit seolah-olah refleks kaget dan mungkin dia lupa untuk pamit.
Kenapa aku tolak?jawabannya cukup simpel bagiku kami baru saja kenal aku belum mengenalnya lebih dalam aku nggak tau dia itu seperti apa dan pada saat itu juga aku belum mikirkan kedepannya,dan seandainya aku memang memiliki perasaan terhadapnya aku pun akan tetap menolaknya, ya karna aku baru mengenalnya, aku sudah lelah menjalani kisah cinta yang salah. . . .

"seolah mengerti apa itu arti cinta,sehingga memilih untuk ke jalan yang salah" . . .

★★★


(pagi senin,dilapangan upacara) Seperti pada umumnya,seluruh siswa turun kelapangan untuk melakukan upacara , semua berjalan dengan hikmat sampai pada penutup.
Namun ada yang janggal sepertinya ada sesorang yang menintai...... terdengar misterius tapi ini serius,sepertinya aku tidak punya salah dengan siapa pun,aku tidak pernah bikin orang kesal sekalipun ada itu pun aku langsung meminta maaf kalau aku sadar aku sedang melakukan kesalahn,lalu kenapa dia mengintai ku,apa yang dia cari?apa yang dia inginkan dariku,"kenapa aku merasa ini seperti terror??"ujar ku dalam hati.
Saat itu aku pergi keperpustakaan untuk mengerjakan tugas dan materinya ada diperpustakaan,bersama lisa aku pergi ke perpustakaan sekolah, sebenarnya lisa sih yang ngajak duluan tapi karna memang ada tugas jadi aku mau diajaknya keperpustkaan.

"faa lo tunggu disini dulu yah,gue mau cari buku yang lain" kata lisa lalu pergi Aku mengangguk tanpa menghadap wajahnya. Entah kebetulan atau apa ada sebuah kertas bawah meja perpustakaan itu,ku rasa ini punya orang,lalu ku ambil sebuah kertas itu,dan secara tidak langsung aku melihat sedikit tulisan yang ada dilamnya "Untuk Ratiffa" melihat itu aku langsung membukanya,dan ku baca secara perlahan. Dan isi kertas itu adalah.

Untuk Ratiffa
Temui aku dimana kamu ingin mencari apa yang kamu cari,karna aku apa yang kamu cari tau pagi tadi. MA-

"teka-teki??" kata ku dalam hati. Ku pikir-pikir siapa dia apa dia yang mengintai ku pagi tadi? Tadi diakhir surat tertera huruf "MA" ini petunjuk atau apa??. Tak lama datang lisa dengan membawa buku yang akan digunakan untuk membuat tugasnya,"faa satu buku lagi gue gak dapet tentang materi yang ketiga,lo tau gak dimana letaknya?" kata lisa sambil menaruh buku-buku tadi dan duduk. Terdiam aku sebentar,seperti ada yang menjanggalkan, teringat isi surat tadi yang bertuliskan "apa yang kamu cari" sehebat apa kah dia sehingga tau aku akan mencari sesuatu? Dengan lambat aku mengarah kesuatu rak buku yang berisi penuh buku-buku.semakin dekat ku melihat sesosok pria yang sepertinya menunggu kehadiran ku,setelah aku sampai disana,aku mencoba tenang,sembari mengambil buku tiba-tiba.

"faaa" katanya dari belakang,spontan aku membalikkan badan ku
"eh Azmi,ngapain lo?" ujarku seolah tidak ada terjadi apa-apa dengan ku. "nungguin lo lah" kata Azmi sambil senyum-senyum
"dih jadi elo yang nerror gue terus yang ngasih surat-surat itu! Ihhh ngeselin"
"iyaa maaf-maaf...."dengan ekspresi memohonnya.

Ga tau juga waktu itu maksudnya apa dengan segala dramanya,seperti karakter ku aku tak suka yang bertele-tele seru sih tapi menurutku terlalu lebay,nagiku kalau ingin menyampaikan sesuatu ga perlu kaya gitu tapi ya sudah lah gapapa. "sebenarnya aku pengen ngomong penting sih,setelah semingguyang lalu aku ngomong hal penting."
.
.
.
*Bersambung...

Saat aku jatuh cinta, Allah cemburuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang