Aku mengambil earphone dan speaker kecil milik ku. Mencari lagu yang cocok untuk mewakili perasaan ku saat ini.
Viera-seandainya.
Aku memutar lagu dengan volume yang cukup tinggi. Mungkin menurut orang ini hanya akan menambah kesedihan, membuat perasaan terlarut dalam kegalauan. Tapi menurut ku hal ini menyenangkan. Karna aku bisa melupkan isi hati ku lewat lagu dan suara kerasa yang aku nyanyikan.
Seandainya kau tahu
Ku tak ingin kau pergi
Meninggal kan ku sendiri
bersama bayangan mu
Seandainya kau tahu
Akukan selalu cinta
Jangan kau lupakan kenangan kita selama ini'woi ini bukan lagu rock. Ngapain lu nyanyi pakai otot'.
Suara perempuan dari balik pintu yang telinga nya sedang ditutupi oleh tangan.'Bisa congean ni kuping gue kalau terus terusan denger suara lu kaya gini'
Serentak aku langsung menjeda suara ku dan mematikan musik.
Ternyata perempuan dibalik pintun itu adalah kawan ku. Aurel, sella, dan berliana.
'ah kalian tidak sopan sekali. Masuk kamar orang tidak mengucap salam'.
'wey, sun tdi kita sudah mengucap salam, mengetuk pintu juga. Tapi kau seperti nya sedang asik menyanyi lagu rock'. Ledek nya
Malu sekali rasanya suara ku yang sangat tidak bangus didengar oleh mereka.
'Kau galau sun?'
'karna mondi?''Tidakkk'.
'Lalu?'.
'Aku hanya suka lagu ini'
'Suka atau memang pas untuk suasana hati mu'
'Suka saja'.
'Suka menyanyikan lagu melow dengan genjre rock'. Ucap sella dengan sedikit tawa.
'Ah kalian, sudah sudah. Kalian kesini ada perlu apa?'
'Kita mau ke cafe rainbow. Kau tidak membuka grup?'
'Tidak'. Geleng kepala ku
'iyalah tidak, dari tadi saja kau asik menyanyikan lagu melow bergenjre rock'.
'Sudah jangan meledek ku terus. Kalian tunggu sini, Sebentar aku akan mengganti pakaian'
Kalau sudah baca wajib memberi vote,jangan pelit. Karna pelit nanti matanya sipit, tidak dapat melihat langit, nanti kuburan nya sempit :)