Belong

7.9K 1.1K 288
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

You Belong To Me
.
.
.
.
.
.

Woo Hyun terus menangis saat Seong Woo membawanya keluar pagi-pagi. Woo Hyun memang tidak suka saat ia kurang tidur dan sering rewel saat Seong Woo sibuk. Seong Woo masih menggendongnya dengan botol susu yang dari tadi di tolak Woo Hyun.

"Woo Hyun-ie minum susunya ya. Nanti di jalan Hyun-ie bisa tidur." Bujuk Seong Woo namun Woo Hyun menggeleng dan terus menangis.

Seong Woo semakin khawatir, sampai ia tidak bisa makan sarapannya tadi. Woo Hyun hanya menerima beberapa suap bubur dan sepotong biskuit lalu tidak mau minum susunya. Kini Seong Woo tambah pusing saat kedua lengannya juga penuh dengan ranselnya dan juga Woo Hyun.

Bukan pilihan yang baik untuk membawa Woo Hyun pergi dini hari seperti ini. Tapi mau tak mau karena tiket yang ia dapat adalah penerbangan pertama.

"Eommaaa..." Woo Hyun masih menangis dengan merengek padanya

"Iya apa sayang?  Ayo minum susunya ya..." Seong Woo selalu ekstra sabar saat Woo Hyun uring-uringan seperti ini.

"Puyang... Huwaaa..." Woo Hyun menghentakan kakinya membuat Seong Woo mengeluh karena mengenai perutnya.

"Tidak bisa sayang. Kita akan pergi jalan-jalan. Woo Hyun suka jalan-jalan kan?"

Woo Hyun malah tambah kencang menangis dan menggelengkan kepalanya. Seong Woo menggendongnya sambil mengoyangkan badannya guna membuat Woo Hyun berhenti menangis.

Sampai sebuah mobil berhenti di depanya membuat Seong Woo bingung juga merasa tidak enak karena Woo Hyun masih menangis. Supir mobil itu turun membantu membawa tas Seong Woo dan tak lama Daniel juga ikut turun menghampirinya.

"Sepertinya Woo Hyun tidak bisa ikut." Ucap Seong Woo khawatir karena Woo Hyun masih menangis.

"Oh namanya Woo Hyun?"

Tanpa menunggu jawaban Seong Woo kini Daniel mengambil alih Woo Hyun dan menggendongnya. Seong Woo kaget dan hampir saja menegornya kalau tidak ingat Daniel kini bosnya.

Anehnya Woo Hyun langsung terdiam dan menatap lekat wajah Daniel. Daniel juga terdiam menatap anak di dalam gendongannya itu terasa tak asing baginya, padahal ia baru pertama kali bertemu.

"Hei anak tampan siapa namamu?" Tanya Daniel begitu imut membuat Seong Woo tak henti menatapnya.

"Kwon Woo Hyun." Jawabnya nadanya kecil sekali tapi Daniel bisa mendengarnya juga bisa merasakan sedikit panas.

"Aigoo Woo Hyun-ie tidak boleh menangis ya. Hei kita punya tanda lahir yang sama." Ucap Daniel mengedipkan sebelah matanya yang terdapat tahi lalat di bawah matanya sama seperti Woo Hyun.

"Paman dan ibu Woo Hyun akan pergi jalan-jalan. Woo Hyun mau ikut?" Tanya Daniel tapi Woo Hyun malah terdiam karena tadi dirinya tidak mau ikut.

"Nanti kalau tidak ikut Woo Hyun-ie sendirian di rumah. Nanti kalau tidak ikut, paman gak bisa beliin Woo Hyun-ie mainan deh."

Mata Woo Hyun langsung membelak tapi Seong Woo tidak suka hal seperti itu. "Mau heyikopter kaya Yun Ho."

Bukan Seong Woo pelit tidak mau membelikannya tapi Seong Woo juga melihat dulu kemampuan Woo Hyun. Anak kerabatnya itu sudah berumur 4 tahun sedangkan Woo Hyun baru satu tahun delapan bulan, jadi Seong Woo tidak membelikan mainan yang terlalu besar.

"Nanti paman belikan."

Namun memang kali ini bukan saatnya mikirkan untuk mencegah Daniel dan memikirkan mainan itu. Yang penting Woo Hyun mau ikut dan tidak menangis lagi. Setelah mendengar  perkataan itu kini anaknya langsung bergelayut manja pada Daniel dan minum susu di pangkuan Daniel.

You Belong To Me (ONGNIEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang