Sekolah Baru

3K 110 1
                                    

Hari ini hari senin dan hari pertama Ica menjadi siswi SMA. Ica semangat sekali, saking semangatnya Ica lupa bahwa ia berangkat bersama Ale.
“Semamgat banget,Dek” kata Ale pada Ica
“Ya kan ini hari pertama gua jadi anak SMA Harapan” jawab Ica dengan sumringah.
“Hari pertama juga elu bakal satu sekolah sama kakanda lu kan”
“Apa kata loe lah bang” kata Ica ketika Ale mulai menyebalkan.
Setelah selesai sarapan,Ica dan Ale berpamitan pada  Mama  Farah. Merekapun berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah Ale mengantar Ica mencari kelasnya. Ica dan Ale berjalan menyusuri lorong SMA Harapan,dan selama perjalanan mencari kelas Ica,banyak siswa siswi yang membicarakan mereka.

“Ale ngegebet adik kelas”

“Itu adik kelas kan? Punya nyali juga dia”

“Cepet banget si Ale move on”

“Cantik sama ganteng sih sah”

“Gua gebet juga tu anak”

“Bening pisan euy”

Seperti itu kurang lebih yang mereka katakan selama Ica dan Ale melewati lorong sekolah. Ale hanya tertawa dalam hati,lain lagi dengan pria di ujung lorong,dia merasa kesal.
“Lu yang kesiangan atau gua yang kepagian?” tanya Ale pada Dira seraya tersenyum jail.

“Maybe gue yang kesiangan” kata Dira dengan menganggukkan kepala dan tersenyum penuh arti.

“Pagi kak Dira,kak Boy” sapa Ica pada Dira dengan tersenyum dan yang berarti akting di mulai.

“Pagi juga dek. Udah tau kelasnya?” tanya Dira pada Ica yang di balas gelengan oleh Ica.

“Mulai modus deh” kata Boy santai

“Yaudah lu dianter ketos aje ya,gua mau ke kantin,Boy ikut gua aje” kata Ale santai yang membuat Ica bingung,ditambah ada beberapa siswi yang menatap Ica seakan Ica sangat beruntung bisa berjalan bersama ketua osis di hari pertama sekolah.

“Yuk gua temenin” kata Dira di buat sebiasa mungkin,namun jauh di hatinya Dira senang.

“Gak usah kak,biar aku jalan sendiri aja” tolak Ica cepat dan jelas itu membuat Dira kecewa.

“Aku udah janjian sama temen kok” lanjut Ica seraya tersenyum pada Dira.

Dan benar saja,tiba-tiba saja ada lelaki yang merangkul Ica. Dan benar saja kejadian itu membuat Dira terdiam menahan emosi. Jangan tanya bagaimana Ica,Ica hanya memejamkan mata karena ia juga sangat terkejut akan kejadian sepersekian detik yang lalu. “Pagi kak Dir,kak Boy,bang Al” sapa Gilang santai tanpa mengerti situasi yang sedang terjadi yang ia sebabkan.

Belum sempat mareka membalas Gilang,tiba-tiba datanglah Zee. “Kita duluan ya,Kak” kata Zee dengan tersenyum sopan seraya menarik Ica dan Gilang. Bagi Ica,dia akan sangat berterima kasih pada Zes yang sudah menyelamatkannya.

Akhirnya mereka bertiga menemukan kelas mereka,dan mereka masuk di kelas 10-2. “Gua duduk sama lu,Zee” kata Ica yang di balas senyuman oleh Zee. Akhirnya Ica dan Zee duduk di meja ketiga di barisan meja guru dan Gilang duduk dengan Rian di belakang Ica dan Zee.

“Selamat pagi anak-anak,selamat datang di SMA Harapan” sapa seorang guru.

“Pagi Bu” jawab semua siswa

“Saya harap kaliann nyaman di sekolah ini dan mampu berprestasi di sekolah ini”

“Siap Bu”

“Perkenalkan,nama saya Arthani Dwiara,panggil saja Ibu Artha dan saya guru sosiologi sekaligus wali kelas kalian. Semoga kita bisa bekerjasama mengangkat kelas kita menjadi yang terbaik”

“Karena ini hari pertama,jadi pembelajaran kita memang belum dimulai. Sehingga kita akan menyusun struktural perangkat kelas. Ada yang bersedia menjadi ketua kelas?” tanya bu Artha.

BackstreetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang