Setelah 3 hari menjalani kegiatan MOS, akhirnya hari ini adalah hari penutupan MOS. Dira sangat sibuk selama MOS, tapi dia selalu meluangkan beberapa menit yang berharga untuk mengabari Ica,memberi Ica semangat dan tetap selalu memperhatikan kekasihnya. Karena bagi Dira,sibuk bukan berarti dia melupakan Ica, dan Dira bersyukur bahwa ia memiliki kekasih sebaik,seperhatian,sepengertian dan sedewasa Ica. Ica bisa menerima dan mengerti kesibukan Dira.
"Hay guys, oke karena ini hari terakhir kita MOS yang pasti bakal banyak keseruan buat kalian,iya gak Nin?" Kata Boy pada Nindya.
"Bener banget Boy,bakal ada yang spesial lagi" kata Nindya.
"Langsung aja, sekarang kita bakal kenalan sama ekskul apa aja yang ada di SMA Harapan. Oke kita enaknya kenalan sama apa dulu ni Boy" kata Nindya
"Ekskul dance gimana,Nin?" Kata Boy
"Agak modus ya lu , Boy" kata Nindya
"Elah dikit,Nin. Yaudah kita panggil ekskul dance" kata Boy. Naiklah 4 orang orang yang salah satunya adalah kak Anjani.
"Hay, nama gua Anjani, gua disini menjabat sebagai ketua ekskul dance. Gua tunggu kalian buat gabung" kata Anjani dengan tersenyum manis.
"Senyum lu biasa aja mas, Jan lu senyum jangan lebar-lebar,Boy modus mulu tu" kata Nindya yang membuat semua tertawa. Akhirnya Anjani dan anggotanya turun.
"Lanjut ke ekskulnya bu wakil ketua nih, cheerleaders" kata Boy.
"Oke guys, kalian pasti udah kenal gue,gue ketua cheers,pada intinya cheers butuh orang yang serius dan bertanggung jawab,kalian yang punya prinsip itu kita tunggu" kata Rere.
"Selanjutnya ekskul musik" kata Boy.
"Kenalin gua Dimas Bagaskara,ketua ekskul musik,buat kalian yang suka nyanyi,ngeband apalagi yang penyanyi kamar mandi bisa gabung ke ekskul kita. Dijamin seru dan asik guys. Kita tunggu" kata Dimas yang diakhiri senyuman maut yang membuat para peserta terutama wanita berteriak histeris. Dan semua ekskul memperkenalkan diri masing-masing samapi akhirnya datanglah ekskul terakhir diperkenalkan.
"Dan ini ekskul terakhir,apalagi kalau bukan ekskulnya pak ketua kita guys. Ekskul basket" kata Nindya. Dan naiklah sosok cowok ganteng yang dari hari pertama MOS sudah mampu mencuri perhatian para peserta wanita karena pesonanya.
"Hay temen-temen, nama gue Adira,gue kapten tim basket dan ketua ekskul basket. Gue tunggu kalian gabung ke ekskul basket" kata Dira yang diakhiri senyuman maut miliknya.
"Oke guys,karena perkenalan udah, kita bakal istirahat dulu" kata Nindya
"Kita kasih waktu 30 menit gimana,pak?" Tanya Boy pada Dira dan melihat jam tangan yang di balas anggukan oleh Dira.
"Oke berarti kalian bebas alias istirahat selama 30 menit, nanti balik kesini dengan masih berdasarkan kelompok masing-masing" kata Nindya yang di balas anggukan oleh para siswa.
Dan mereka semua akhirnya bubar. Ada yang langsung ke kantin, ada juga yang langsung mengecek handphone seperti trio yang sudah 3 hari ini tak bisa terpisahkan,yaitu Ica,Zee dan Gilang.
"Gua beliin minum gimana?" Kata Gilang pada dua wanita di depannya.
"Boleh deh" kata mereka berdua kompak.
"Iya yang dingin,Lang" kata Ica yang mendapat acungan jempol dari Gilang. Dan setelah kepergian Gilang mereka berdua sedang fokus pada handphone masing-masing.
Iphone Ica bergetar.
From : Sayang
Aku ada surprise buat kamuTo : Sayang
Apaan?From : Sayang
Liat aja ntarFrom : Sayang
Gak usah sok mikir keras gituIca kaget, dari mana Dira tau. Ica mengedarkan pandangannya dan bertemu mata Dira yang sedang dalam lingkaran bersama anggota osis lain,mungkin sedang mematangkan eksekusi acara penutupan, tapi kenapa dia bisa bermain handphone?. Dira hanya membalas tatapan bingung Ica dengan senyuman terindah Dira yang selalu bisa membuat Ica luluh.
To : Sayang
Kamu lagi rapat ya? Fokus sayang,jangan malah chat akuFrom : Sayang
Kenapa? Gak boleh?From : Sayang
Yaudah aku gak chat kamu lagi.To : Sayang
Gak gitu sayang
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Ficção Adolescente"Memiliki,namun tak memiliki. Dekat, namun jauh" Mungkin ini semua salahku,andai aku tidak egois meminta hal itu. Sampai kapan? - Clarissa Aku tau ini sulit buat kita,tapi semua sudah terjadi. Jalani apa yang ada dan tunggu saatnya tiba - Adira