Tree

356 74 11
                                    

Hari-hari yang Suzy lewatin semenjak masuk Sekolah Menengah Pertama. Dimana seragam yang dulunya merah putih berganti biru putih tak jauh beda.
Dimana ada Suzy di situ ada Sehun. Jika di situ ada Sehun maka sudah pasti ada Soojung.

Setiap hari Suzy mengeluarkan tanduk di kepalanya setiap kali Sehun membuat ulah. Seperti hari ini Sehun meletakkan kodok di dalam tasnya.

"Kyaaa kodok!" seru Suzy saat melihat tiga kodok meloncat dari dalam tasnya. Seisi kelas tertawa terlebih laki-laki bermarga Oh itu tertawa lebih nyaring di banding yang lain.
Dan sumpah demi apa Suzy ingin mengutuk Sehun saat ini juga.

Suzy menggeram amarah. Mendekati Sehun yang duduk di bangku belakang.

"Apa?" tanya Sehun.

Tak

"Aw! Yak!" rintih Sehun saat kakinya mendapat tendangan dari Suzy.

"Berhenti menggangguku Oh Se-hun!" ujar Suzy.

"Jika aku tak mau?"

"Kau harus mau berhenti mengganggu. Apa kau tau laki-laki dan perempuan jika sering berantem bisa terjadi sebaliknya. Apa jangan-jangan kau menyukaiku makanya kau sering menggangguku?"

"Oh oh oh. Aku Oh Sehun menyukai gadis gendut sepertimu. Jangan bermimpi Bae Suzy. Gadis yang waktu TK suka ngompol?"

"Yak!" Suzy merasa tak terima.

"Dan waktu SD tak punya gigi. Dasar ompong!"

"Aku tak ompong. Lihat! Aku punya gigi. Dan gigi ku tumbuh lagi seperti dulu" ujar Suzy menunjukkan deretan gigi nya. Membuat seisi kelas lagi-lagi tertawa melihat tingkah Suzy.

"Tapi sekarang kau gendut"

"Tidak. Hanya saja badanku memang berisi"

"Sama saja gendut, bodoh. Mengaca saja lah"

"Kata Sulli nanti aku akan tumbuh menjadi gadis cantik. Dan saat itu terjadi kau pasti akan jatuh cinta padaku. Oh Sehun!"

"Tak akan. Dan tidak akan pernah. Kau akan semakin gemuk karna kau sering makan ice cream, coklat dan kau juga banyak makan. Seperti monster. Hahhaha"

Dan sejak hari itu. Suzy tak lagi makan coklat mengurangi porsi makannya. Suzy berusaha agar berat badannya turun. Agar
Sehun tak lagi mengatainya gendut.

Dan hari kenaikan kelas tiba. Suzy masih gemuk masih tak ada perbedaan pada dirinya. Soojung berkali-kali meminta agar Suzy tak harus melakukan itu semua.
Tapi Suzy teteplah Suzy. Jika sudah punya keyakinan dia akan melakukannya. Lari pagi setiap pagi, mengikuti senam setiap minggu. Bahkan menjauhi ice cream kesukaannya.

Suzy bersyukur saat kenaikan kelas dua Suzy tak satu kelas lagi dengan Sehun.

***
Hari minggu adalah hari yang Suzy sukai karna bisa menghabiskan waktunya untuk tidur. Suzy tak perlu repot-repot bangun pagi untuk mandi.
Tapi ketentraman Suzy harus terganggu dengan suara bising Soojung yang menggedor pintu kamar Suzy.

"Zy Zy Zy buka pintunya!!" seru Soojung menggedor pintu.

Suzy menyibakkan selimut dan mengusap kasar wajah.

"Ck! Kalo suaranya melengking seperti itu pasti soal Sehun. Oh hari ku kenapa tak jauh dari nama Sehun" gerutu Suzy.

Suzy bangkit dari persinggahannya dan berjalan mendekati pintu.

Ceklek

"Aw!" Suzy meringis kesakitan saat Soojung menjitak kepalanya dengan tas selempang berbentuk bunga.
"Kau ingin membunuhku eoh?" tambah Suzy sambil mengelus kepalanya.

"Jangan berlebihan Bae Suzy" Soojung memutar bola matanya malas. "Dan ada yang lebih penting yang harus kau tau" kata Soojung berjalan mendekati jendela kamar Suzy. Menyibakkan tirainya membuat cahaya sang mentari menyinari kamar Suzy.

"Lihat!" tunjuk Soojung kearah samping kiri saat sampai di teras kamar.

Suzy meski malas tetap melangkahkan kakinya mendekati Soojung. Dan melihat arah telunjuk Soojung.

"Ck! Itu Kim Jong In" ujar Suzy tak peduli. Sedetik dua detik tiga detik "KIM JONG IN?" teriak Suzy al hasil mendapat satu pulukan di lengannya dari Soojung.

"Bukannya dia sekolah khusus laki-laki?"

"Ya. Tapi aku dengar dia berhenti sekolah disana dan mau pindah di sekolah kita?"

"Jangan becanda. Jika Jong In kembali maka akan bertambah pula makluk Tuhan yang akan mengganggu hidupku"

"Ck! Kai kira Jong In hama. Itu bukan berita utama huwaaaaa" tiba-tiba Soojung menangis.

"Ya ya ya kenapa kau malah menangis begini eoh?"

"Sehun Zy huwaaa"

"Ck! Kenapa dengan dia? Dia menolak pemberianmu lagi?"

"Lebih dari itu. Huwaaa Zy"

"Berhenti menangis dan jelaskan! Astaga" Suzy tak habis pikit kenapa gadis di depannya ini menangis sampai begitu. Suzy sih sudah biasa melihat Soojung menangis. Dan alasannya sangat sepele. Hanya karna Sehun.

Soojung menghapus air matanya. Dan langsung memeluk Suzy.

"Sehun pergi. Dia akan melanjutkan sekolahnya di luar negri. Tapi aku belum sempat memberikan kenang-kenangan untuknya"

"Benarkah?" Suzy melepaskan pelukan Soojung. "Akhirnya hidupku bebas merdeka"

"Kau jahat Zy. Aku sedih tapi kau bahagia"

"Uluh uluh, Soojung sayang. Sabarkan hati dan terima saja kalo Sehun memang bukan jodohmu. Mungkon jodohmu baru datang"

"What?"

Suzy menunjuk kearah luar dimana Jong In sedang memindahkan barangnya dari mobil.

"Ya! Jong In bukan tipe ku. You know?" Soojung cemberut. Membuat Suzy terkekeh.

***

Dan benar saja seisi sekolah membicarakan Sehun yang pindah sekolah. Banyak murid perempuan yang merasa sedih kenapa Sehun harus pindah. Tapi untuk Suzy itu amat sangat menggembirakan. Karna akhirnya dia bisa lepas dari seorang Oh Sehun.

Itu artinya.

"Selamat datang ice cream, selamat datang coklat" Suzy memandang satu cup ice cream dan sebatang coklat dengan mata bebinar.

"Makan Zy, atau ku makan tu ice cream" ujar Soojung.

Suzy mendelik pada Soojung membuat ia terkekeh. Suzy langsung buru-buru memakan ice creamnya.

"Zy, akhirnya di kelas dua kita bisa sekelas"

"Ya dan itu membuat keberuntunganku bertambah. Satu aku tak akan pernah melihat Sehun mulai dari sekarang dan selamanya. Kedua aku satu kelas denganmu. Salah satu siswi berotak encek"

"Ck! Kenapa kau senang sekali. Awas Zy bisa-bisa kau merindukannya"

"Amit amit aku merindukan makluk itu. Ck! Siapa dia sampai ku rindukan segala. Ogah!"

"Ehem ehem"

Suzy dan Soojung melihat ke sumber suata. Dan mata kedua gadis itu kompak melotot saat melihat seorang Kim Jong In berdiri di samping meja mereka.

"Jo-Jo-Jong In?" Suara Suzy gagap. Bagaimana tidak Suzy dan Jong In juga tak pernah akur. Sama hal nya dengan Sehun. Meski Jong In tak pernah mengerjainya secara langsung. Tapi Jong In selalu ada di sana saat Sehun mengerjainya.

Dan sekarang saat ia merasakan hidup bebas. Ia harus di sadarkan dengan kedatangan Jong In yang pasti akan menggantikan posisi Sehun. Sungguh Suzy tak yakin jika ketentraman akan berpihak padanya.

Sedangkan Soojung saat melihat Jong In langsung mengalihkan pandangannya. Ia takut kalo mata mereka bertemu. Soojung meremas roknya. Tidak. Jangan seperti ini Soojung. Batin Soojunh berseru.

.
.
.

Yaaa ampun akhirnya bisa buka wattpad dan bisa publis juga nih crita. Dan yang lebih gak nyangkanya lagi. Ada yang mau baca critaku yang gak jelas inih.
Buat siapa aja yang udah baca makasih. Terlebih buat yang udah vote 😘😘😘  matur suwun 😘😘

By: oceng093

5=1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang