thirteen

429 83 16
                                    

Sinar mentari masuk melalui celah celah kaca yang tak tertutup oleh tirai. Suzy menggeliyat dalam tidurnya. Ponsel diatas meja bergetar sedari tadi, dengan posisi tidur dan mata terpejam Suzy mengarahkan tangannya mengambil benda persegi panjang miliknya.

Setelah tangan kirinya memegang ponsel. Suzy sedikit membuka matanya, mengintip layar ponsel di depan wajahnya. Siapa gerangan yang berani mengganggu tidur cantiknya.

Suzy mengernyitkan dahinya saat melihat nomor yang tak ia kenali sedang memanggil. Suzy ragu ingin mengeser tombol hijau atau merah. Dan rasa penasarannya lebih tinggi, Suzy mengeser timbol hijau. Sial. Batin Suzy setelah menekan tombol hijau.

"Pagi gentongSuzy menjauhkan ponselnya dari telingga saat mendengar suara Sehun di sebrang telvon.

Suzy menyibak selimut bergambar pororo, mendudukkan dirinya diatas ranjang. Mendengus kesal dari mana Sehun tahu nomornya.

"Bangun dan cepat mandi. Aku sudah berjamur disini"

Suzy bangkit dari atas ranjang berjalan menuju jendela, menyibak tirainya. Membuka pintu balkon kamar dengan cepat dan matanya sukses membulat saat melihat Sehun disana. Di depan rumahnya. Melambaikan tangan sambil tersenyum manis, MANIS.

"Sedang apa kau disana?"

"Kau lupa, hari ini Jong In, Soojung dan Sulli. Kelas X3 dan X4 ada kegiatan di luar kelas"

"Aku tau, jadi apa hubungannya denganmu"

"Tadinya tak ada sekarang jadi ada. Karna Jong In menelvon dan menyuruhku berangkat bersamamu.

Tut.. Telvon di tutup Suzy secata sepihak.

Suzy mengutuk Jong In kenapa menyuruh Sehun menjemputnya. Dia bisa berangkat sendiri. Suzy memandang Sehun sebentar lalu masuk kedalam kamar mandi.

Sehun tersenyum saat melihat Suzy keluar dari dalam rumah.

" ck, harusnya kau menolak saat Jong In memintamu. Aku bisa berangkat sendiri"

"Baiklah, lain kali akan ku tolak. Sekarang sudah terlanjur disini" kata Sehun sambil memakaikan helm ke kepala Suzy. Dan Suzy merasa bodoh karna hanya mengedipkan mata dan memandang wajah Sehun yang tengah memakaikan helm padanya.

"Ca, hei... Ayo, kita tak mau telat bukan" Sehun tersenyum memandang Suzy yang masih berdiri membisi. Sehun menyentik dahi Suzy.

"Aw, sakit bodoh"

"Ck, makanlah jangan melamun dan buruan naik kalo gak mau ku tinggal disini"

Suzy hanya berdecak tapi kakinya melangkah menaiki motor Sehun. Entahlah kenapa itu kaki bisa begitu saja mau naik.

Ada yang tidak beres dengan jantungku. Batin Suzy memperhatikan punggung Sehun.

.
.
.
Cukup sekian dan tunggu respon kalian. Masih ada yang mau baca atau gak setelah lama aku gak publis gegara hp mati 😭😭 kalo gak ada mau beralih buat ff baru aja akunya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

5=1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang