Ten

314 74 5
                                    

Cinta tumbuh dimana saja. Kepada siapa. Bahkan untuk siapa saja. Tak terkecuali untuk sahabat. Dua orang perempuan dan laki-laki tak ada yang namanya real sahabat. Pasti salah satu diantara mereka menyimpan perasaan itu.

Jika tak ada, mereka yang berbohong mencoba menutupi fakta yang ada di hati mereka. Mereka menolak keras rasa itu karna berlandasan persahabat. Hanya segelintir orang yang mampu mengungkapkan.

Dan beberapa dari mereka memilih menyimpannya dalam hati. Karna mereka berada di zona yang tak seharusnya.

Tapi cinta tetaplah cinta. Walau hanya sepercik rasa bisa menyebabkam suka, duka, sedih, bahagaia, senyum atau tangis.

Seperti mereka berlima. Suzy, Sehun, Jong In, Soojung dan Sulli. Mereka mulai menyadari apa yang ada di hati mereka. Meski awalnya mereka bersikeras menolak rasa yang hadir menyelimuti hati mereka.

Tapi mereka lebih nyaman diam dan menyimpan erat perasaan itu. Mereka terlalu takut bahwa salah satu akan terluka.

Cinta identik dengan air mata buka. Mereka takut rasa yang mereka miliki hanya akan mengalirkan air mata. Tanpa mereka sadari itu menyakitkan untuk hati mereka sendiri.

Biarkan waktu yang menjawab. Karna pada hakikatnya cinta tak perlu terburu-buru bukan. Nikmati prosesnya.

Suzy memejamkan matanya. Rasanya ia ingin mengutuk makluk Tuhan yang sedang berdiri di depan kelas. Kenapa rasanya dunia ini sangat sempit untuk Suzy.

Kenapa Suzy harus satu kelas dengan laki-laki bermarga Oh itu untuk kesekian kalinya.

Dan sialnya lagi Sehun sedang memperkenalkan dirinya. Memberikan senyuman yang mampu membuat murid perempuan di kelasnya jejeritan.

Suzy mendecih kesal. Ini sungguh tak masuk akal. Kenapa dirinya selalu terjebak bersama laki-laki yang sedang berjalan kearahnya. Tunggu. Kearahnya?

Tentu bukan, tapi hampir iya. Karna pasalnya Sehun duduk tepat di belakang Suzy.

Dan yang membuat Suzy makin kesal karna Sehun memberikan senyum manis. Untuknya. Suzy memalingkan wajahnya menghadap buku di atas meja. Mengerjabkan matanya.

Dia tersenyum, padaku. Apa Sehun normal?. Batin Suzy tak percaya. Ini pertama kalinya Sehun tersenyum padanya.

Dan itu membuat sesuatu di dalam sana berdetak lebih cepat. Seperti ada jutaan kupu kupu bertebaran di perutnya. Suzy memegang dadanya.

Kenapa ini berdetak cepat. Apa aku sakit, sakit apa ini? Kenapa rasanya aneh. Suzy menggelengkan kepalanya. Mencoba menepuk nepuk dadanya.

Sedangkan Sehun memperhatikan Suzy. Memperhatikan rambut hitam Suzy yang tergerai indah.

Sehun meraba dada sebelah kiri. Berdetak. Masih sama seperti saat pertama kali ia bertemu dengan gadis yang duduk di depannya.

Sehun tersenyum.

Jika mengingat masa-masa dulu saat ia sering membuat Suzy menangis setiap kali ia mengerjai. Atau membuat gadis barmarga Bae itu marah karna kelakuannya.

Tak menyangka kini mereka sama sama sudah beranjak remaja. Dan Sehun tak menyangka pula rasa yang ada tetap sama. Meski waktu berjalan meski banyak yang berubah. Tapi tidak dengan hatinya.

***

Soojung melirik Jong In yang duduk di sampingnya. Memperhatikan Jong In yang sibuk mendengarkan materi pelajaran.

"Perhatikan depan, aku tau wajahku tampan" Jong In berujar tanpa menoleh sedikitpun kearah Soojung. Membuat Soojung tersentak kaget. Sedetik kemudian Soojung terkekeh dan menyenggol lengan Jong In.

"Sehun yang tertampan. Dan lucu saja saat kau sangat serius seperti itu" Soojung ikut memperhatikan pelajaran ya meski Soojung tak begitu tau apa materi apa yang di sampaikan.

Beruntunglah gadis bermaga Jung itu karna terlahir dengan otak cerdas. Meski ketinggalan materi di kelas Soojung akan cepat tanggap saat mempelajarinya sendiri.

Jika itu Suzy pasti harus susah payah mengejar.

"Sehun tampan tapi aku lebih tampan. Akui saja Soo" Jong In menolehkan sedikit kepalanya menghadap Soojung. Membuat Soojung sedikit salah tingkah atas pertanyaan Jong In terlebih Jong In menatapnya seperti itu.

"Tidak. Sehun yang tertampan" Soojung tersenyum lebar menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Baiklah, aku mengalah. Orang yang sedang di mabuk cinta memang seperti itu selalu memilihnya meski kenyataannya akulah yang tertampan" Jong In menjukurkan lidah mengejek Soojung yang lebih memikih Sehun di banding dirinya.

"Tentu, hanya orang bodoh yang bilang kau tampan" seperti diriku yang terlalu bodoh. Lanjut Soojung dalam hati.

"Ya ya ya terserah yang penting aku tampan dan Suzy mengakuinya" mendengar kalimat itu keluar dati mulut Jong In membuat sedigit ada rasa getir dalam hatinya.

Soojung tersenyum, mencubit lengan kiri Jong In. Jong In terkekeh, meski matanya fokus kedepan.

Soojung memegangi dadanya. Hanya ada Suzy dimata Jong In. Tak apa Suzy dan Jong In sahabatnya. Jadi jika Suzy dan Jong In bersama itu tak masalah bukan. Hatinya pasti merima.

Tapi sekali lagi Soojung menundukkan kepalanya. Jika Suzy dan Jong In bersama bagaimana dengan Sehun. Sehun akan merasakan apa yang ia rasakan.

Takkan ada yang baik-baik saja. Pasti akan ada yang terluka. Karna cinta selalu berjalan beriringan dengan luka juga bukan.

***

Sulli tak fokus dengan materinya. Kenapa hanya dirinya yang terpisah dari yang lain. Suzy akhirnya sekelas dengan Sehun. Soojung dengan Jong In yang juga satu kelas.

Sulli tersenyum mungkin ini lebih baik. Ada kalanya memang harus sendiri tanpa yang lain. Karna setiap bersama mereka selalu ada yang mengganjal di hatinya. Dari dulu sampai sekarang masih sama.

Aku mengerti hati mereka untuk siapa, tapi tak ada yang tau hatiku untuk siapa. Sulli memainkan pensilnya.

Yah, Sulli sangat tau hati mereka masing masing meski mereka tak menyadarinya. Tapi Sulli memilih diam karna apa? Tentu karna ingin semuanya baik-baik saja.

Seperti ia yang memilih diam dan menyimpan perasaanya. Jika semua akan terungkap bairkan pada waktunya. Dan di waktu yang tepat dengan cara yang pas. Karna sejujurnya Sulli masih takut semuanya tak akan baik-baik saja setelah ini.

Biarkan aku membawa perasaan ini untukku saja, jangan ada yang tau sampai saatnya tiba. Sulli memejamkan matanya. Mencoba menormalkan detak jantungnya.

Bertahanlah. Sulli tersenyum keluar jendela. Memperhatikan pohon besar di belakang sekolah.
.
.
.
Hey hey
Ada yang nunggu ga? Pendek ya? Singkat ya? #mian
Aku bakalan fokus dulu sama ff ku yang ini
Gak akan mendua DULU
Banyak yang wa juga suruh lanjutin ini
Jadi terima kasih masih tetap baca ff ku yang gaje ini
Typo maaf ya😊😊 dan sampai jumpa next chap

Et tunggu nih crita maunya di percepat alurnya biar cepet end atau alon alon asal kelakon?

By: Oceng

5=1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang