Gulali Taman Kota

306 34 8
                                    

JANGAN LUPA DIPLAY MULMEDNYA: Teman Bahagia-JAZ
Happy reading!
🎈🎈🎈

“Kamu selalu tersenyum. Dan di setiap kali kamu tersenyum, aku selalu jatuh cinta lagi, lagi, dan lagi kepadamu.”
-Langit-
🍃🍃🍃


Mungkin, hari ini adalah hari yang paling menyenangkan untuk Senja. Di mana ketika ia membuka mata, satu pesan dari Langit telah membuatnya mengembangkan senyum cerah.

Kak Langit : Jam 9 aku jemput ya:)

Dada Senja berdesir hangat, semburat merah pucat menghiasi pipi putihnya. Dengan senyuman lebar, Senja membalas.

Senja: Siap, Kak! :)

Jam berbentuk lingkaran yang terpaku di dinding itu menunjukkan pukul delapan pagi. Dengan langkah ringan, Senja menuruni tangga rumahnya perlahan sambil senyam-senyum sendiri.

“Senja, kamu lagi belajar gila?” tanya Jingga bingung.

Tepat di anak tangga terakhir, Senja menatap Jingga dan menjawab, “Ha? Senja sehat, kok!”

Jingga berjalan mendekati adiknya itu lalu meletakkan punggung tangannya di kening Senja.

“Nggak panas,” ucap Jingga.

Senja memutar bola matanya malas, berjinjit, lalu menjitak kepala kakaknya itu kuat-kuat.

“Abang yang gila!” Senja berujar tajam, lalu meninggalkan Jingga yang mengelus-elus kepalanya.

“Sarap!”

“Abang!!! Senja denger lho....” teriak Senja dari arah dapur.

Jingga mengelus dadanya. “Telinga kucing.”

Pukul sembilan tepat, Langit benar-benar telah berdiri di depan pintu sambil menjejalkan tangannya ke dalam saku jaket kulitnya.

Senja membuka pintu, tersenyum sejenak dan mengontrol debaran jantungnya yang tiba-tiba saja menggila.

“Abang, Senja pergi dulu ya sama kak Langit!” ucap Senja pada Jingga yang tengah berdiri di sampingnya sambil mengunyah semangka.

“Hn, hati-hati ya. Lang, jagain adek gue, lecet dikit, lo gue sleding.”

Langit berdiri tegak, lalu menggerakkan tangannya untuk hormat. “Siap  komandan!”

Tatapan Langit mengarah kepada Senja. “Ayo Bidadari, kuda besi telah siap untuk dinaiki.” ucapnya sambil menggenggam tangan Senja.

Mata Jingga membola, lantas tangannya menepis tangan Langit yang menggenggam tangan adiknya.

“Heh! Itu tangan jangan nakal!”

Langit nyengir dan Senja mengumbar senyum tipis.

🍃🍃🍃

Kata orang, jatuh cinta adalah hal yang paling indah dan sekarang Senja percaya. Hanya dengan menatap punggung Langit, ia sudah merasakan hangat yang mengaliri wajahnya. Kadang, jatuh cinta memang sesederhana itu, hanya dengan melihat orang yang kamu suka, maka bahagia akan datang dengan sendirinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Langit Dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang