Disini lah sekarang Salsha berdiri di pintu Kelas XIPA1, Keadaan kelas sudah ramai dan Salsha bingung harus duduk dimana tiba-tiba ada seseorang yang memanggilnya.
"Salshaaa?" Teriak nadin yang langsung mendapati pelototan maut dari teman2 barunya.
"Nadinnn!" Teriak Salsha yang tidak jauh keras dari teriakan Nadin tadi.
Alhasil dua orang sahabat itu langsung berpelukan. Tanpa menghiraukan tatapan teman kelasnya mendengar teriakan mereka berdua. sudah satu tahun mereka tidak bertemu setelah kepergian Salsha ke Jerman pada waktu mereka kelas 2 SMP dan sekarang mereka dipertemukan lagi.
"Yaampun Sal, gue kangen banget sama lo, lo kok gak bilang-bilang sih kalau pulang ke-Indo sama gue, kalau tau gitu gue kan bisa main kerumah lo!" Nadin mencebikkan bibirnya. "Kangen taukk" Lanjut Nadin sambil melepas pelukan mereka.
"Gue jugaa kalii Nad, ohh iya gue duduk sama lo ya? Pliss." Rengek Salsha kepada Nadin.
"Iya iya, tau aja lo gue duduk sendiri" nadin mengajak Salsha menuju mejanya untuk meletakkan tasnya.
Setelah Salsha meletakkan tas dikursinya dan mengambil topi, mereka berdua langsung beranjak kelapangan karena upacara bendera akan segera dimulai. upacara pun berlangsung dengan tertib hingga selesai. Setelah selesai mereka pun bubar ada yang langsung ke kelas ada yang kekantin ada yang ke toilet ada yang ke perpustakaan dan masih banyak lagi, karena mereka diberi waktu 30 menit untuk istirahat sebelum jam pelajaran berlangsung.
"Nad kekantin yuk, laper gue" Pinta Salsha yang langsung dibalas anggukkan oleh Nadin.
Dan disini lah sekarang Salsha dan Nadin berada dimana lagi kalau bukan dikantin, mereka berdua langsung duduk dimeja yang kosong dan memang tinggal satu meja yang kosong, karena semua meja sudah diisi oleh siswa dan siswi yang lain.
"Sal lo mau makan apa? Biar gue pesenin"Tanya Nadin kepada Salsha
"Bakso sama es teh aja Nad" sambil memberikan uang 50 selembar kepada Nadin.
"Oke tunggu bentar" Nadin beranjak dari meja dan langsung memesan makanan dan minuman mereka.
Tidak menunggu lama Nadin datang membawa nampan yang berisi makanan mereka. Mereka pun langsung menikmati makanan masing2.
"Sal, lo kok mau balik ke Indo lagi? Bukannya Kemaren lo udah mutusin buat tinggal disana selamanya?" Nadin membuka obrolan ditengah2 aksi makan mereka.
"nenek gue meninggal 2 bulan yang lalu, jadi gak ada alasan lagi buat gue tinggal disana. Pada waktu mama sama papa gue pergi kejerman mereka mujuk gue buat balik ke-Indo lagi karena mereka mikir disana gak ada yang jagain gue lagi, gue nolak pun percuma mereka bakalan tetap sama dengan keputusan mereka walaupun berat sih ninggalin temen2 gue yang disana." Jelas Salsha kepada Nadin.
"Turut berduka cita ya Sal semoga nenek lo tenang diatas sana Amin" Sembari menggangkat tangan ke atas lalu mengusap wajahnya.
"gue tau kali Sal lo pindah ke Jerman biar bisa move on dari si Raka kan? Ya walaupun kata lo mau nemenin nenek lo disana." Lanjut Nadin menjahili Salsha.
Salsha hanya diam mendengar ucapan Nadin tanpa ada niat ingin menjawab,
karena memang benar alasan terbesar Salsha pindah kejerman bukan semata2 untuk menemani neneknya namun Salsha malu untuk mengakuinya, sudah 2 tahun berlalu namun sosok Raka masih belum bisa Salsha lupakan seutuhnya. Setelah selesai makan Salsha dan Nadin pun beranjak kekelas namun tiba-tiba satria menghampiri Salsha dan Nadin.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENTA
Teen FictionIni adalah cerita seorang perempuan yang mengalami patah hati yang berat dan seorang laki-laki yang mengalami kehilangan 2 orang yang ia sayangi di waktu yang bersamaan. Mereka sama-sama rapuh, mereka sama-sama pernah berjanji kepada diri sendiri u...