04

23 2 0
                                    

22:00

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam Salsha sudah masuk ke alam mimpinya. di lain tempat Genta, Karel,Bagas,Rian,Satria dan juga Koko mereka sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Rian dan Bagas yang sedang fokus bermain PS dikamar Genta. Satria, Karel dan Koko sedang sibuk menonton tv diruang tengah, dan genta yang sedang sibuk mengutak atik laptopnya di balkon kamarnya, Genta sedang membuka Instagram dan mengetikkan nama seseorang disana dan melihat postingan lamanya, dan genta langsung mengukir sebuah senyuman dibibirnya, ya senyuman kecut.

Tanpa sadar Genta mengepalkan tangan kirinya, ia benci mengingat kejadian 2 tahun yang lalu. Ia benci sangat benci. lamunan Genta terbuyar karena tiba-tiba Karel memegang bahunya.

"Udahlah Ta buat apa lo masih nginget dia. Setidaknya gak ada yang perlu lo sesali karena dia yang memilih untuk  pergi ninggalin bukan lo yang minta. Gue tau ini susah buat lo tapi lo harus belajar lupain dia Ta, waktu terus berjalan Ta waktu gak nunggu lo, disini cuma lo yang bisa merubah keadaan bukan keadaan yang merubah lo."

Genta hanya diam mendengar ucapan Karel.

Benar juga kata Karel gue yang merubah keadaan bukan keadaan yang merubah gue. Batin Genta

"Gue mau lo coba buka hati lo buat orang lain Ta, gue gak mau liat sahabat gue selamanya terpuruk dalam kesedihan" Karel menepuk-nepuk pundak Genta.

"Makasih Ka. Gue bakalan coba sebisa gue " Genta menghembuskan nafas kasar.

Karel adalah teman kecil Genta, sedangkan Satria, Bagas,Rian dan Koko mereka Sahabatan sama Genta dari SMP mereka juga mengetahui masalah Genta, Satria dan Koko merupakan kakak kelas mereka pada waktu SMP sama seperti sekarang. sedangkan Karel, Karel sendiri yang beda sekolah dengan mereka berlima Karel satu SMP dengan Salsha. angin malam mulai menusuk ketulang  Genta dan Karel memilih untuk masuk kedalam kamar, disana terdapat Rian,Koko dan bagas yang masih sibuk main PS, sedangkan Satria sedang berkutat dengan hp nya.

"Abis ngapain kalian dari balkon? Jangan-jangan kalian.."ucapan Rian tergantung.

"Apa?"Genta menaikkan alisnya sembari menunggu Rian melanjutkan ucapan nya.

Koko segera mengalihkan pembicaraan sebelum Genta dan Rian cekcok." Ehh bukannya malam ini M.U main ya? lawan BARCA? Pegang mana lo pada? Tanya Koko

"Gue sih M.U lah, M.U mah gak akan kalah apalagi lawan Barca, cetek." Remeh Rian dengan gaya meremehkan.

"Gue sih M.U lah, M.U mah gak akan kalah apalagi lawan Barca,cetek."ucap Bagas menirukan gaya Rian bicara.

"Gue M.U aja deh. soalnya Chelsea gak main!"Kesal Karel.

"Lo berdua pegang yang mana Sat? Tanya koko kepada Satria.

"Barca lah" Ucap Satria lalu sibuk dengan hendphonenya kembali.

"Kalo lo Ta?" Kini koko mengalihkan pandangan kearah Genta.

"Barca" jawabnya singkat lalu kembali menatap Laptopnya yang menampilkan game online.

"Gimana kalo kita taruhan, Taruhannya Siapa yang kalah siap-siap ATM nya besok bobol! SETUJU?" Tantang Bagas

Mereka pun kompak langsung mengangguk setuju dan langsung mengeluarkan Atm masing-masing-masing dari dompet. Lalu menyetel tv dan kebetulan permainan baru dimulai.

GENTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang