Part 6

6 1 1
                                    

"Agak ke kanan dikit ibu-nya, agak mepet aja ke anaknya. ya... oke, segitu cukup" kata Photografer di acara wisuda yang sedang mengarahkan kepada kami.

ckrek

ckrek

"Bagaimana ?" tanyanya saat aku sedang melihat hasil jepretannya barusan. aku manggut-manggut dengan hasilnya. memang tidak salah saran dari Ina dan Mima untuk menggunakan jasa dari photografer ini. mereka juga memakai Dia sewaktu mereka wisuda.

"Oke... kalau begitu hasilnya bisa diambil di studio kami. saya permisi dulu, terima kasih" pamitnya mengakhiri sesi pemotretan dalam acara wisuda ini

"sama-sama" balasku dengan tersenyum ramah

Akhirnya hari yang aku tunggu-tunggu tiba juga.

'Yeeeaaahhhh...... Wisuda !!!!!'

"Selamet ya Nay." aku langsung menghampirinya yang sedari tadi berdiri tak jauh dari tempatku berphoto tadi. Kami pun langsung berpelukan ala teletubies

"Sama siapa ?" Aku tersenyum saat melihat Ina datang bersama seseorang yang sejak tadi memeluk pinggang Ina secara posesif dari samping.

"Kenalin, pacar gue. Deni" ujarnya seraya tersenyum bahagia mengenalkan pacarnya padaku

"Naya" aku mengulurkan tanganku padanya

"Deni" Dia membalas uluran tanganku

"Mima beneran ga dateng ?" tanyaku setelah berkenalan dengan pacarnya

"Emang dia nggak ngehubungin lu ?"

"Bilang si semalem, kan kali aja dia berubah pikiran atau mungkin mau ngerjain gue aja. terus paginya dia ambil penerbangan pagi buat kesini. kan Bali-Jakarta cuma satu jam" Ujarku agak kecewa

"Ya kali.... udahlah nggak usah kecewa gitu. lagipula minggu depan kan kita nyusulin dia kesana" Ujarnya memberi semangat padaku

"Bener juga. Semangat liburan"

"Tapi.... emang lu udah dapet ijin buat liburan minggu depan ?" sambungku

"Udah dong.... kan gue udah ngajuin cuti dari waktu itu lu ngajakin pergi" terlihat sekali kalo Ina sangat menginginkan liburan kali ini

"bukan... buka dari kantor, tapi-"

"Oh Ortu, gue udah minta ijin ko', dan mereka ngijinin gue liburan" potongnya

"Bukan !! tapi dari pacar lu" aku hanya meringis melihat ke arah Deni yang sedari tadi mendengarkan percakapan kami. aku tidak tahu dia kaget atau apa, yang jelas ekspresinya tidak terbaca sama sekali.

"eh-" Deni kaget karena Ina dan aku menatapnya dan dia hanya tersenyum

*****

Akhirnya, setelah menempuh perjalanan kurang lebih satu jam kami sampai di Bali.

welcome to Bali !!!!

"Ga ada yang ketinggalan kan ? " tanya Deni sambil mengecek satu-persatu barang bawaan kami "oke, semua lengkap" lanjutnya

Dan disinilah kami bertiga berada. Ya, pacar Ina mengijinkannya pergi tapi dengan syarat dia juga ikut. Ya udahlah ga apa, yang penting jadi liburan.

Yeeee Liburan !!!!

"Mima mana si ?"

"bentar gue hubungin dulu ya" jawabku dan langsung menghubungi Mima

" Halo !"

"..........."

"dimana ?"

"............."

"Oh, oke ! kita kesana"

tut tut tut......

Lah, ngomong juga belum kelar, main di matiin aja.

"Dia nunggu di depan pintu masuk katanya. Ayo !"

*******

"Gimana tadi penerbangannya, lancar kan ?" Saat ini kami sudah berada di dalam mobil Mima

"lumayanlah. oh iya, kenalin pacar gue, Deni"

"Mima " Katanya dari balik kemudi dan menoleh ke belakang dimana Deni berada

"Deni " Jawabnya seraya menganggukkan kepala.

Aku duduk di samping Mima yang sedang mengemudi sedangkan Ina dan pacarnya, Deni duduk di kursi belakang.

"Eh iya, Kalian jadinya nginep ditempat gue apa di hotel ?"

"Di tempat lu aja, kan lumayan uang buat penginapannya bisa buat beli oleh-oleh" Kali ini gue yang jawab dan mereka ketawa

"Sialan lu !!, tapi di tempat gue cuma ada dua kamar. kamar gue dan temen gue. "

"Temen lu kan cowok, ya ngga apa dong. Deni tidur bareng dia, terus Ina dan gue bareng lu. bereskan ?"

"Bisa si, tapi kayanya Deni mending nginep di hotel aja deh. tapi agak jauh, atau ngga dia nginep di tempat temen gue yang lain dan tempatnya cuma beda dua rumah ko dari tempat gue. " Jelasnya dengan hati-hati, tapi ada rasa ga enak gitu

"Lah, emang kenapa ? temen lu ga mau tidur sama pacar gue ?" kali ini Ina yang menjawab

"bukan... bukan gitu, tapi gue takut pacar lu di apa-apain sama temen gue."

"maksudnya di apa-apain ?" tanyaku

"mmmm.... gimana ya ngomongnya" bukannya jawab dia malah meringis

kami semua diam menunggu jawaban dari Mima

"ehm... Gue takut pacar lu di apa-apain, maaf nih ya.... apalagi kan pacar lu itu ganteng, penampilannya menarik dan keliatanlah ya kalo dia punya badan yang bagus. maaf Na, gue ga ada maksud apa-apa ya..." Jeda sebentar dan Mima terlihat menarik nafas dan membuangnya lalu "Temen gue itu pecinta sesama" lanjutnya sambil meringis

"WHAT!!!!!" teriak mereka bersamaan

Ckittt.....

"Mima ?!!, pelan-pelan nge-remnya" kesalku karena hampir daja keningku bertemu dengan dashboard

"Biasa aja dong kagetnya, telinga gue nih jadi korban" Lah malah dia yg sewot

Raut muka Deni pun langsung tak terbaca, terkejut mungkin dan mukanya agak pucat.

"Makanya, gue sih terserah aja"

#####

Hai semuanya !!!

Update lagi nih

Happy reading 😊😊😊

Bonjournée ❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENCHANTÉ (Senang Berkenalan Denganmu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang