5

1.8K 60 1
                                    

coming call from Mikhaella 

deg. 

Morgan yang sedang membuka email lewat handphonenya langsung terhenti karna layar hpnya menampilkan tampilan telfon dari Mikha. Belum sempat ia mamutuskan untuk menerimanya atau tidak, dalam sekejap Mikha dari sana langsung mematikan panggilannya kepada Morgan

"Hmm.. Mungkin ada keadaan darurat?" kata Morgan dalam hati

Morgan membuka layar chatnya denga Mikha 

Morgan: Ada apa?

Mikhaela: Sorry kepencet hehehe 

Morgan :  ok

**

"Udah? gitu doang balesnya? udah gila ya nih cowo, gak ada basa basinya sama sekali" Mikha ngomel dengan nada tinggi, tak biasanya dia di balas secuek ini oleh cowo. 

Pikiran Mikha tertuju pada Morgan,

 "aduhhh kenapa gw jadi penasaran sama dia sihhh, pokoknya gimanapun caranya, gw harus cari info tentang dia!" 

Mungkin, tidak dari Michael. Mungkin bisa dari orang lain, lagian dia keliatannya bukan anak yang tertutup tertutup amat, masih bisa lah cari info hehe

Mikha berbaring bosan, sore itu langit sangat indah. Entah kenapa setiap melihat senja, fikirannya selalu teringat pada Michael 

flashback on

seorang gadis cilik sedang bermain sepeda bersama di taman tengah komplek rumah mereka. Ia menggunakan sepeda pink yang senada dengan warna ikat rambut yang membelah rambutnya menjadi dua. 

ia melihat seorang yang sebaya dengannya sedang memegang bola basket, bahkan bola itu lebih besar dari kepalanya. 

"Michael! kamu main basket terus! kapan main sepedanya sama aku?!" anak kecil itu turun dari sepedanya 

"Ih, daripada kamu marah marah mulu, mendingan sini aku ajarin main basket. Badan kamu nanti makin gede kaya gajah kalo ga olahraga" kata Michael mendekati Mikha 

"Ayo gajah!" Michael menarik tangan Mikha 

"Enak aja! aku bukan gajah tau" ambekan Mikha kembali lagi membuat Michael tersenyum geli

"Terus kamu apa?" Michael berlutut agar menyamai tinggi Mikha 

"Rapunzel" Mikha tersenyum

"Gak cocok! Rapunzel rambutnya panjang. Gimana kalau kamu jadi Cinderella aja?" Michael memberi ide 

"Ihhh! kan kamu tau aku gak suka tikus, temen temennya cinderella kan tikus semua! Pokoknya aku maunya jadi Rapunzel. titik!!" 

kedua anak itu kembali bermain layaknya anak yang sedang menikmati masa kecilnya, tepatnya setiap sore. Tanpa absen. 

flashback off

Mikha tersenyum senyum sendiri atas memori indah yang terputar otomatis. 

lagi apa ya si monyet satu?  Mikha membuka handphonenya dan menelfon Michael

"Hallo? Pizza Hut disini, ada yang bisa dibantu?" terdengar cekikikan kecil Michael dari arah sana 

"Idih apaan sih, lagi apa lo?" Tanya mikha sambil melemparkan dirinya kembali ke atas kasur 

"Ini lagi siap siap mau basket, pasti lo belom belajar" tebak Michael 

"Belom hehehe, gw samperin lo basket dongggg sepi nih sendirian di rumah." Ajak Mikha 

"Eh lu gila ya, besok ulangan bukannya belajar. malah nyamperin cowo jijay iyuuuuu"kata Mikhael dengan nada tinggi di bagian ujung kalimatnya 

Mikha : "Eh, masa lu lupa. kan gw sekarang duduk disamping Killa, pinter he he he" 

Michael :"yeu, nyontek mulu lo. ketauan aja baru tau rasa"

Mikha : "Sorry, i'm a profesional contekers" 

Michael :" yee dasar gabener lu, yaudah kesini naik apa?" 

Mikha :" Go-jek lah, apa lagi?"

Michael :"jangan, sore sore gini, apa mau gw minta tolong temen gw aja ya jemput lu?"

Mikha:"Apaan sih Mic, gw tuh udah gede tau! bukan anak SMP lagi. Udah gw naik Go-jek. babay" 

Mikha menutup telfonnya

kalau diibaratkan, Mikha dan Michael seperti unsur yin and yang. Michael si cowo sempurna, badannya tinggi atletis, kulitnya coklat karna terlalu sering berada di bawah sinar matahari, hidungnya mancung, dia kapten basket, dan yang terakhir dia jenius. Dia sudah beberapa kali memenangkan lomba Sains perwakilan sekolah. Makanya tak heran jika semua kaum hawa mengaguminya.

sedangkan Mikha, Tinggi badannya sedang dengan rambut hitam sebahu. Anti belajar, nilai terjun payung. Pandai sekali bergaul dan berkomunikasi. Suka dijadikan MC dia juga ketua supporter. Tapi, disisi lain,ia sangat gampang terpengaruh, makanya Michael selalu terbeban buat harus ngelindungin dia. 

****

Mikha bersiap siap ke tempat Michael latihan basket, ia menggenakan tanktop putih, celana joger abu-abu dengan cardigan hitam. ia mengambil tas selempangnya dan memesan ojek online. 

Mikha sampai ke lapangan besar di daerah senayan. Terlihat Michael dan teman temannya sedang beristirahat dari latihannya, terlihat tubuh Michael yang sudah dipenuhi dengan keringat 

"Hey guyssss" Mikha memasuki lapangan dengan lari khasnya 

"Hey Mikha apa kabar?" tanya teman teman basket Michael yang lain sambil men toss Mikha. Memang mereka sudah mengenal Mikha dari dulu, tetapi karna Mikha mulai sibuk

"baiikkk! nih gw bawain minum" Mikha memberikan satu kantong isi penuh dengan minuman minuman dingin nan segar. 

Tak beberapa lama setelahnya, Michael dan teman temannya melanjutkan latihannya. kecuali Jordy, ia tak dapat berlatih karna kakinya sedang cedera akibat pertandingan tempo hari

Mikha duduk di samping Jordy, keingin tahuannya memuncak kembali mengenai Morgan. dengan hati hati ia bertanya pada Jordy 

"Jor, lu tau Morgan ga?" tanya Mikha

"Oh si Morgan Marcel? Anak sini kan dulu? gw gak tau sih karna pas dia pergi gw baru join gitu. Katanya dia sih dia pergi karna Michael gitu." Kata Jordy sambil mengingat ngingat.

Dang. Mendengar Michael adaah alasan. ia semakin makin penasaran. 

"shit" kata Mikha pelan 


(a/n) i'm back guya! sorry kelamaan soaalnya lagu uasssss cryyyyyyyyy!!! keep voting, keep comment yeay

DI PUNCAK SEMERUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang