10

1.4K 62 12
                                    

Semuanya, kita akan berangkat 2 minggu lagi. Yang fix bisa ikut harap besok mengambil formulir ke saya di XI MIPA 6 pada jam istirahat. Yang berhalangan, bisa langsung left saja dari sini

Mikha membacakan pesan dari group itu, dan di dengar oleh Maggie, Mona dan Michael. 

Michael duduk dan berkata, "Gausah deh mik, kita jagain mama aja disini" 

"Eh enak aja, mama gak papa kok. Udah kamu pergi aja sana jagain Mikha. Lagian, mama udah sembuh kok, apalagi ada Mona disini. Kamu pergi aja, liat gunung mana tau bisa refreshing kan" Maggie berkata pada anak semata wayangnya itu.

Mikha memasang senyum lebarnya ke arah Mona, Mona yang sadar akan  kode dari Mikha langsung meresponnya 

"boleh, ASAL janji ga aneh aneh, selalu sama Michael jangan ampe kesesat" 

Kata kata itu membuat Mikha berteriak kegirangan seperti anak kecil.

"Oh iya, berarti lo besok masuk sekolah dong buat ngambil formulir" Michael mengingatkan Mikha

"Hah? Engga, bisa minta titip Mendie" Mikha duduk santai

"Tante liat tuh anaknya gamau sekolah, padahal sehat walafiat tan" Michael mendekati Mona. Mikha memasang muka kesal dengan keisengan Michael yang baru saja dimulai.

"Ga, enak aja. Besok kamu pokoknya harus masuk, udah ketinggalan banyak pelajaran masih pengennya bolos aja gimanaa coba" Mona menyilangkan tangannya di depan dada, Michael tertawa puas.

Mikha yang masih ingin mempertahankan kebebasannya berkata,"Ih maa, kan aku mau selalu bersama Michael, ih Michael aja ga masuk maaa pokoknya gak mauuuu" Mikha memohon, Michael semakin ketawa

"Michael kan pinter, ya masuk ga masuk juga pasti bisa ngejar. Emangnya kamu, masuk ga masuk tetep aja terjun payung nilainya. Enggak, pokoknya besok kamu masuk, Michael jemput nanti pulangnya", Jawab Mona. 

Mikha cemberut, suara tawa Michael semakin besar.

"Puas lo" ujar Mikha pada Michael

****

Mikha memasuki sekolahnya dengan perasaan yang benar benar malas, ia belum siap di kejar-kejar susulan dan tugas-tugas. 

Baru saja menapaki kaki ke dalam sekolah, sudah di sambut oleh pak Angga, bapak kesiswaan tercinta yang pagi ini sedang sidak. 

"Aduh sial banget gue hari ini" Kata Mikha sambil memasuki barisan.

"Mikhaella, itu sepatu copot! Udah gak pake kaos kaki lagi" Mikha mencopot sepatu putihnya, yang peraturannya seharusnya sepatu kets hitam

"Enak aja pak saya pake!" Mikha menunjukkan kaos kakinya yang di bawah mata kaki. 

"Itu rok kependekan! Awas besok saya liat kamu masih pakai rok itu! " Pak Angga menunjuk Rok Mikha yang ada di atas lutut itu. 

"Iye iye" Mikha melanjutkan jalannya dengan malas-malasan, apalagi dengan kaki nyeker

"RAMBUT JANGAN LUPA DI KUNCIR!" Pak Angga menggeleng-geleng kepalanya sambil menatapi kepergian dari Mikha

****

"Si kocak, masuk masuk udah nyeker" Mendie menyambut Mikha yang baru saja masuk ke dalam kelas

"Tau sial amat gue" Kata Mikha sambil menaruh tas nya ke atas meja lalu ia duduk disamping Mendie.

"Nih catetan yang lo ketinggalan." Mendie menyerahkan satu buku berisi catatan Matematika, Sosiologi, Geografi dan Bahasa inggris. 

"Tumben lu, pasti ada maunya" Mikha yang sudah menghafal sifat teman dekat perempuan satu-satunya itu, Mendie tersenyum usil

"Kak Michael ternyata cakep juga ya" Mendie membuka keinginannya

"HAHAHAHAHHA kalo lo mau ngedeketin Michael, langkahin dulu nyawa gue. Engga! Dia gaboleh pacaran enak aja" Mikha yang sudah mengetahui arah tujuan Mendie langsung mencegatnya 

"Ih lu mah, posesif amat sih jadi ade. Ayolahhh masa lu ngebiarin Michael jomblo selamanya gitu? Sumpah deh kalo lu mau deketin gw sama Kak Michael, gw bakal bantu lu ulangan seumur hidup" Mendie memohon.

 Dasar cewe aneh, padahal maksud Mikha tadi cuma bercanda. Tapi kalo dijanjiin nilai ya masa nolak, Mendie pinter lagi

"Deal" Mikha menaruh catatan Mendie  ke dalam tas lalu diikuti dengan teriakan semangat Mendie 

****

Mikha berjalan menyusuri koridor kelas XI dengan tujuan kelas IPA 6, kelasnya Morgan Marcell si ketua pecinta alam. 

"Mau nyari siapa?" Seorang kakak kelas perempuan bername tag 'Karina' datang menghampiri Mikha yang berdiri di depan kelasnya.

"Kak Morgan kak!" Kata Mikha tersenyum,

"MOR, ADA ANAK NYARIIN TUH" Karina teriak, mungkin suaranya sudah sampai lantai atas.

"Kamu samperin aja sendiri tuh" 

"Makasih kak" Mikha masuk dan melihat Morgan sedang duduk mengurusi beberapa kertas di atas mejanya

"Maaf kak, saya mau minta formulir buat ke Semeru" Morgan mengalihkan fokusnya sambil menatap tajaim Mikha 

Tanpa kata, Morgan menyerahkan selembar kertas form dengan judul "DI PUNCAK SEMERU" dipucuk kertas.

"Kak, aku mau ambil 2" Kata Mikha segan

"Buat siapa?" Kata Morgan mengeluarkan kata kata dinginnya.  

"Michael... Eh maksudnya Kak Michael" Mikha berusaha tersenyum 

Morgan tersenyum miring, Mikha bingung 

"Kenapa gak dia sendiri yang minta? Malu?" Kata kata Morgan itu berhasil mengagetkan Mikha


"Maksud kakak apa ya?"




(a/n) yeay hallo semuaa! Jadi gimana nih, bayang-bayang Morgan mulai terlihat wkwkkwk. Thanks udah ngikutin cerita ini yaa! dan jangan lupa share, vote and comment. Karna, feedback dari kalian yang bikin aku semangat buat lanjut!!!! love u

DI PUNCAK SEMERUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang