Ryn menenggelamkan wajahnya diantara kedua lengannya yang tertelungkup. Ia mendengar suara yang tak asing di telingannya. Yaps itu adalah suara Ardi.
"Ryn, lo nggak papa kan ?"
"Nggak papa kok. Ar, gue pengen nanya sesuatu."
"Nanya apa ?"
"Mmm.. Kalo.." Ryn menggantungkan kata-katanya.
"Kalo lo lihat orang yang lo sayangi bahagia dengan yang lain, gimana tindakan lo ?" Lanjut Ryn."Ya gue bakalan rela ngelepasnya. meskipun bagi gue itu sakit, gue tetep ikhlas, asalkan orang yang gue sayangi itu bisa bahagia. Dan gue bakalan berusaha move on dari dia " Jawab Ardi dengan senyum yang terlukis di bibirnya.
"Tapi kalau misalnya nggak bisa move on."
"Pasti bisa kok, Asalkan ada niat buat ngikhlasin."
"Oh ya, btw pacar lo siapa sih ? Kok gue nggak pernah denger kabar kalo lo pacaran. Apa pacar lo nggak sekolah disini ?" Tanya Ryn penasaran.
Ardi terkekeh. "Gue nggak punya pacar."
"Serius ? Lo kan popular di sekolah ini, Trus fans lo juga banyak"
"Itu kan karna gue ganteng" Ucap Ardi dengan pedenya.
"Tapi sayangnya lo jomblo hahaha" Sahut Ryn dengan cepat.
"Gue nggak jomblo, Tapi single"
"Nggak ada bedanya kan"
Ardi tersenyum kikuk melihat Ryn. Dari mata Ryn terlihat kalau dia sedang sedih,tetapi wajahnya tetap tersenyum seolah-olah tak ada masalah sedikit pun.
Selang beberapa menit kemudian,bel tanda masuk berbunyi. Guru Kimia pun segera memasuki kelas XI IPA2. Dan pelajaran pun dimulai.
***
Ryn POVDuh Bu Beti ngomong apa sih dari tadi ngejelasin rumus kimia mulu didepan. Liat deretan rumusnya aja udah pusing,apalagi disuruh ngerjain tugas. Bisa-bisa meledak nih otak.
"Baik anak-anak. Sekarang kerjakan buku paket halaman 67."
Noh kan baru aja di pikirin langsung disuruh ngerjain tugas. Gue lihat Ardi yang kelihatannya faham apa yang di jelaskan bu Beti, Karna dia itu termasuk siswa cerdas dan itu alasannya mengapa dia dipilih sebagai ketua kelas.
"Stt.. Ar" Bisik gue.
"Hm"
"Gue nyontek dong."
"Iya bentar ya. Aku kerjain punyaku dulu, baru nanti aku kasihin ke kamu."
Eh tunggu !! Dia bilang Aku-Kamu ? Nggak salah denger nih gue ? Perasaan dia kalo bicara sama orang disini pake Lo-Gue.
"Lo tadi bilang Aku-Kamu ?" Tanya gue.
"Kenapa ? Emang salah ya ?" Tanya dia balik.
"Eng..Enggak. Lo cepetan ngerjainnya, Gue mau nyontek. Cepetan !"
Aneh ya gue. Minta bantuan tapi maksa."Nih" Ardi memberikan bukunya ke gue meskipun tugasnya belum selesai.
"Makasih Ar"
***
Bel pulang akhirnya berbunyi. Dengan cepat gue memasukkan buku ke dalam tas. Lalu melangkahkan kaki menuju pintu.
"Gue pulang dulu ya Ar.""Aku anter mau ?" tawarnya.
"Kan gue tadi naik motor"
"Jadi kamu pulang sendiri ?"
Yaampun udah tau masih nanya.
"Ya sendiri lah"
"Aduh kasian amat sih kamu Ryn. Sendirian mulu kayak kiper, huh nasibnya seorang jomblowati" Ejek Ardi lalu berjalan melewati gue.
"Eh nyadar woy. Lo itukan juga jomblo" Cibir gue nggak terima.
"Iya iya aku tau"
Iihh tuh bocah. Kalo aja dia bukan temen gue, udah gue tonjokin tuh orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Aku Kau dan Dia
Teen FictionDisini aku yang terluka dan disana kau malah bahagia dengan dia. -Ryn Calista