𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫 √4

183K 10.6K 134
                                    

𓆩♡𓆪 

Chapter 4 | The Duck Girl

***

Sion masih terbayang-bayang akan tatapan benci yang di layangnya oleh Savanna beberapa menit yang lalu. 

Tatapan mata penuh kebencian masih sama Sion lihat dua tahun terakhir lalu dan tahun ini juga. Tahun ajaran baru.

Sion tidak mengerti. Ada apa dengan cewek itu. Sion tidak terlalu mengenal cewek itu karena cewek itu yang kurang bersosialisasi termasuk Sion tidak tahu namanya.

Sion orangnya tidak pedulian dengan sekitar ditambah ia sendiri tidak pekaan. Pertama kali mendapati tatapan kebencian itu, Sion tentu merasa aneh dan penasaran padanya namun Sion putuskan itu hanya angin lalu saja. 

Namun, kini Sion sudah tidak tahan lagi. Gara-gara cewek itu, Sion harus menjadi manusia yang peduli dan peka. Sion tidak bisa terus membiarkan cewek itu terus menatapnya penuh dengan kebencian.

Disaat orang lain menatapnya penuh dengan ketertarikan. Cewek satu itu menatapnya penuh dengan kebencian dan emosi. Jujur. Sion tidak pernah melakukan hal apapun kepada cewek itu atau yang Sion juluki cewek bebek. 

Why?? Cewek itu anti sosial, dingin, jutek, cuek kayak bebek yang mulutnya monyong terus, cemberut gitu.

Sion kembali menghadap kedepan dan menyantap kembali ketopraknya. Sion mencoba untuk tidak peduli terhadap tatapan mata cantik yang penuh kebencian meski dalam hati Sion yang paling dalam sedalam dalamnya, Sion begitu peduli.

"Btw Raf, kok lo tau cewek bebek itu namanya Savanna??" Tanya Sion ke Rafael yang duduk disebelahnya.

"Parah lo, ngatain dia cewek bebek. Orang cantik gitu," cibir Kevin. 

"Bukan cuma gue aja kok," jawab Rafael menunjuk Kevin, Gio, dan Abian yang duduk didepannya dengan unjukkan dagu, " tapi mereka juga tau."

Sion kaget lalu beralih melihat ke depannya "kalian juga tau ?!" Sion menaikkan kedua alisnya.

Kevin, Gio, dan Abian sama-sama mengangguk.

"Dia kan satu kelas sama kita tahun ini. Sok kaget gitu, nyet, " kata Gio

Karena selama dua tahun. Sion tidak pernah sekelas dengan cewek bebek itu. Sejujurnya nih ya. Sion tuh males sama cewek bebek itu. Males ngeladeninnya. Sion itu perayu gombal receh yang ulung. Kalo Sion deketin cewek bebek itu dan ngerayu gombalan recehnya yang ada malah garing dan kriuk kriuk. Ga asyik lah pokoknya, menurut Sion.

"Ini gue lagi serius, njir. Serius lo??"

Gio memutar bola matanya, "serius, govlok"

"Anjir!!!!" Seru Sion, "gue ga nyangka bakal sekelas sama cewek bebek tahun ini"

"Emangnya di mading lo ga liat ada namanya??" Tanya Kevin.

Sion menggelengkan kepalanya. Mencoba untuk menginggat. Sion daya menginggat nama seseorang sangat lemah. Berbanding terbalik dengan pelajaran yang sangat kuat.

"Masa?? Namanya ada di atas nama lo kok. Mata lo sekarang jadi rabun?? Hahahaha"  gelak tawa Rafael.

"Ganteng doang lo, ngab!" seru Kevin. 

SION ✓ [Rewrite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang