2nd

304 15 1
                                    

Dia selalu hadir dengan senyum yang selalu membuatku senang. Senyum yang tak pernah membuatku bosan. ~Quotes gak nyambung dari aka~

Pagi..

Dama....

Pagi itu sangat cerah. Lebih cerah dari biasanya seperti biasanya lelaki itu pergi ke sekolah dengan pakaian kebanggaannya. Berjalan mengambil kunci yang berada di kamarnya.

Sangat jarang sekali seorang dama panji anjana menggunakan motor. Biasanya kendaraan yang selalu dia bawa itu mobil.

Tapi kali ini, dia harus membawa motor karena mobil kesayangannya sedang berada di bengkel.

"Ma.." sapa dama ke pada wanita parubaya itu. Mamanya.

"Iya sayang."
"Aku pergi dulu ya ma." Sambil mencium punggung tangan mama nya.
"Cepet banget, gak mau sarapan dulu?"
Dama hanya menggeleng. "Dama sarapan di sekolah aja ma. Dama pergi dulu ya, Bye maaa."

Dama pergi berjalan menuju garasi untuk membawa motornya.

●○●

Disudut kelas terdapat seorang perempuan sedang duduk. Sambil membaca novel kesukaannya. Itu sih sudah biasa dia lakukan, mungkin setiap hari dia lakukan.

Disaat para temannya pada sibuk menyalin prnya dia malah sibuk membaca novelnya.

"Ana." Ucap seseorang yang ada di depannya.

Perempuan itu hanya menaikkan satu alis lalu menutup novelnya. "Apa?"
"Gue mau ngomong sesuatu."
"Ngomong apa?"
"Nanti temenin gue ke kantin lagi yukk. Gue gak mau sendirian ke kantin."
Sedangkan yang di beri permintaan hanya mengangguk lalu kembali membuka novelnya dan melanjutkan membaca.

Entah apa yang membuat perempuan itu selalu irit omong. Gak banyak bicara seperti perempuan pada umumnya. Lebih banyak diam tapi banyak yang dia lakukan dan dia dapat dari hasil kerjanya. Dia selalu saja mendapatkan nilai biologi yang sangat tinggi dan nilai matematika yang sangat tinggi juga.

Perempuan itu hanya menatap buku tebal itu. Lagi, lagi dan lagi. Tidak ada rasa bosan dihidupnya. Apalagi jenuh.

"Na." Ucap seseorang. Dama.
"Apa?" Ucapnya yang sambil membuka lembar selanjutnya yang ada dibukunya.
"Coba liat gue." Ucap lelaki itu sambil menurunkan buku yang menutupi wajahnya.
"Ada apa dama." Ucapnya dengan nada sedikit meninggi. Mereka mungkin baru saling kenal, tapi dama telah berhasil membuat perempuan itu.ana. dekat dengannya. Padahal, sosok ana sangat jarang bisa cepat beradaptasi dengan orang. Dia bisa berteman dengan nahla karena nahla temannya dari kecil. Dia bisa kenal rakha karena rakha pacarnya nahla, itu pun tidak begitu mengenal. Hanya sebatas mengenal nama  fisik tapi tak mengenal sifat. Entah apa yang membuat perempuan itu sangat irit omong dan sangat anti sosial.

"Gue cuma mau nanya."
"Nanya apa?"
"Nanti pulang sekolah lo ada aktivitas gak?"
"Gak ada. Emang kenapa?"
"Lo mau gak jalan-jalan sama gue." Ucapnya sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Tapi gue gak boleh lewat dari jam 5."
"Gak apa. Kita kan pulang sekolah jam 2 nanti setengah 5 kita sudah sampe rumah lo dengan selamat sentosa."

●○●

Seorang laki-laki sedang tidur sambil dengan nyenyaknya. Sedangkan guru yang sedari tadi menjelaskan tak menyadari apa yang dilakukan lelaki itu. Karena lelaki itu menegakkan buku paket yang ada di depannya untuk menutupi wajahnya. Sampai akhirnya guru itu menyadari....

[MSS]:1 My Ice GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang