#Happy Reading!
Natasha melihat jam tangan yang melingkar pas di tangannya, lalu ia menutup bukunya dan memasukkannya ke dalam tas.
"Nat, proposalnya udah selesai kan?" tanya Resha sambil menggendong tasnya.
"Udah, pulang yuk!" ajak Natasha lalu bangkit dari duduknya.
Sebelum Natasha dan Resha meninggalkan Ruang OSIS, mereka pamit terlebih dahulu kepada partner OSIS mereka.
"Kita pulang dulu ya, Dah!" Resha melambaikan tangannya kepada partner OSISnya.
Mereka berdua pun meninggalkan Ruang OSIS itu.
******
Seusai memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya, Natasha pun langsung masuk ke dalam rumahnya dan menghempaskan tubuhnya di atas kasur yang ada di kamarnya.
Ia memejamkan matanya sejenak, lalu membukanya kembali. Cewek itu teringat jika semalam ia mendapat pesan dari seseorang yang tak diduganya.
Seseorang yang selalu dia sebut es batu, seseorang yang membuat ia sebal setengah mati, dan seseorang yang selalu menguji tingkat kesabarannya.
Natasha menghembuskan napasnya, lalu ia bangkit dari tidurnya untuk berganti baju terlebih dahulu.
Seusai berganti baju, ia kembali menghempaskan tubuhnya di kasur, dengan rambut terurai yang berantakan.
Tak berapa lama, ia pun tertidur dengan pulasnya.
******
Seorang wanita paruh baya, yang berumur sekitar empat puluhan menghampiri Nathan.
Wanita itu duduk di samping Nathan, "Nathan, tolong antarkan ini ke rumah teman Mama dong, niatnya Mama mau ngembaliin kemarin, nah kemarin itu teman Mama gak ke kantor, dia malah ditugaskan di kantor lain, tolong ya, Nak,"
Nathan menoleh ke arah Mamanya, lalu mengangguk.
"Oke, ini barangnya, sekalian brownisnya ya, ini alamatnya," ujar Mama Nathan sambil memberikan sebuah tas dan sebuah kertas petunjuk.
Nathan menerimanya, lalu menyalimi tangan Mamanya dan tanpa berpikir lagi ia menuju garasi untuk mengambil motornya.
Motor Nathan pun perlahan-lahan meninggalkan area rumahnya.
******
'Tok tok tok!'
Mendengar bunyi ketukan dari pintu rumah tuannya, seorang wanita paruh baya, yang memakai daster sederhana tak lupa lap yang ia sampirkan berlari tergesa-gesa menghampir pintu tersebut dan membukanya.
'Ceklek!'
"Eh, ada tamu, mari masuk dulu," ujar wanita itu kepada tamunya.
"Aden teh saha? Nyari saha atu?" tanya wanita itu sambil memandang tamunya.
Wanita paruh baya itu adalah seorang pembantu di rumah Natasha.
Belum sempat tamu itu menjawab, seorang pembantu lagi muncul dan membawa nampan berisi segelas minuman dan aneka kue kering yang terlihat menarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince (OPEN PRE ORDER)
Teen FictionNathaniel Alzaidan Cowok yang mempunyai segalanya, baik otak, tampang, fisik, maupun kekayaan, namun hanya ada satu kekurangan di diri Nathan. He's a cold boy. Dengan sifat dingin dan wajahnya yang sangat tampan itu, Nathan mendapat julukan Ice Prin...