#Happy Reading!
Author pov
Sore itu, cuaca nampak mendung orang-orang yang tadinya sekedar duduk-duduk di taman, kini telah pergi entah pulang ataupun pergi kemana.
Di sini, di taman itu tampak Natasha dan kakak perempuannya, Maura Sehabis rapat OSIS, Natasha lalu pulang diantar Resha karena mobilnya ia suruh untuk dikembalikan ke rumah.
Sesampainya di dalam rumah, ia bertemu Manda, sang kakak yang tengah bersantai di ruang TV.
"Udah pulang nih, Bu ketos?"
"Hm."
"Btw lo kenapa sih kok berantakan banget."
"Nggak apa-apa."
"Ck. Ke taman kota yuk, Nat." Ajak Manda tiba-tiba yang membuat Natasha yang baru saja menempelkan badannya ke kasur terkejut dan menoleh ke arah sang kakak.
"Ngapain tiba-tiba ngajak ke taman kota?" Tanya Natasha curiga.
"Ya ada lah, urusan gitu biasa gue kan orangnya sibuk."
"Gih sana ganti baju, gue tunggu di garasi."
Natasha hanya memutar bola matanya kesal, tapi menurut apa yang dikatakan kakaknya.
Sepuluh menit kemudian, Natasha siap dengan penampilannya yang santai dengan kaos putih pendek, tartan pantai beserta sneakers putih kesukaannya.
"Ma! Maura sama Natasha jalan dulu ya!" Kata Manda dengan suara keras dan dibalas iya oleh Naya.
"Ayo kita pergi, let's go!"
berjalan sambil bersenda gurau, tak lupa es krim yang masing-masing ada di tangan mereka."Kak, mendung nih, pulang aja yok," kata Natasha kepada kakaknya itu.
Mendengar kata mendung, segera Maura menengadahkan kepalanya ke atas.
"Iya nih, tapi gue masih pengen di sini Nat," ucap Maura sedih.
"Em, yaudah deh, gimana kalau lo sekarang ambil payung di mobil, biar gue tunggu di sana," kata Natasha sambil menunjuk sebuah cafe yang kelihatannya nampak hangat.
"Ha? Lo aja ah, gue males, gue aja yang nunggu di sana," ucap Maura lalu berjalan pergi meninggalkan adiknya.
"Eh kak!" panggil Natasha membuat langkah Maura terhenti, cewek itu lalu menoleh ke arah Natasha.
"Paan?"
"Kunci mobil lah, pe'a banget sih," kata Natasha.
Tanpa berpikir lagi, Maura melemparkan kunci mobilnya ke arah Natasha, dan ditangkap dengan baik oleh Natasha.
Setelah menerima kunci mobil itu, Natasha langsung berlari menuju mobil kakaknya untuk mengambil payung.
Karena semakin waktu berjalan, langit semakin mendung, maka hujan turun dengan derasnya, Tepat saat itu, Natasha sampai di mobil kakaknya.
"Huft, untung banget gue," leganya, sambil mengambil dua buah payung yang selalu tersedia di mobil kakaknya.
Cewek itu membuka salah satu dari payung itu, lalu keluar dari mobilnya dan tak lupa mengunci kembali mobilnya, ralat, mobil kakaknya.
Saat di tengah jalannya, tiba-tiba terdengar suara petir yang membuat ia kaget setengah mati.
Ia langsung menghentikan langkahnya, dengan mulutnya yang berkomat kamit membaca beberapa surat yang dihafalnya.
Tak lama kemudian tubuhnya entah mengapa menjadi hangat secara tiba-tiba, disusul bahunya yang bertambah beban tak lupa wangi parfum cowok yang sangat menyengat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Prince (OPEN PRE ORDER)
Teen FictionNathaniel Alzaidan Cowok yang mempunyai segalanya, baik otak, tampang, fisik, maupun kekayaan, namun hanya ada satu kekurangan di diri Nathan. He's a cold boy. Dengan sifat dingin dan wajahnya yang sangat tampan itu, Nathan mendapat julukan Ice Prin...