Part 18 - Maybe, I Like You

77.5K 4K 135
                                    

#Happy Reading!

"Beautiful girl," ucap Nathan sekali lagi, tak sadar cowok itu tersenyum tipis.

Detik itu juga Natasha merasa pipinya memanas, jantungnya berdetak tak karuan, hening pun menyelimuti keduanya.

Entah kenapa, tangan kanan Nathan terulur menuju pipi Natasha dan mengusap pipi agak tembem itu dengan ibu jarinya, sedangkan Natasha berusaha meredakan detak jantungnya yang berdetak tak karuan. Kini, Nathan menatap Natasha, sedangkan Natasha hanya bisa menunduk malu, menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Maybe, i like you." Nathan menurunkan tangan kanannya dari pipi Natasha sambil tersenyum simpul.

Kontan, Natasha mendelik mendengar ucapan Nathan yang menambah detak jantungnya berdetak lebih keras.

"But, i have not been able to be your boyfriend, because i have not loved you yet, i don't know when," kata Nathan sambil mengkedikkan kedua bahunya.

"Tumben lo ngomong banyak, kesambet apaan lo?" Natasha berusaha mengusir keseriusan tadi.

Nathan kembali dengan sifat dinginnya, cowok itu meminum minuman yang disajikan oleh Natasha, lalu setelah meneguknya sampai habis, ia membereskan peralatan belajar di meja dan memasukkan perlatan belajar miliknya ke dalam tasnya yang berwarna hitam.

'Apa salah hamba Ya Allah? Setelah dibaperi, hamba dikacangin? Ya Allah tabahkanlah hamba-Mu ini.' Natasha berdoa dalam hati.

"Lo mau pulang?" tanya Natasha sambil ikut berdiri setelah Nathan berdiri sambil menggendong tasnya.

Nathan hanya mengangguk menanggapi, ia lalu keluar dari rumah Natasha diikuti Natasha di belakang cowok itu. Seperti istri yang mau nganterin suaminya pergi ke kantor!

Sesampainya keduanya di teras, nampak Naya, mama Natasha baru keluar dari mobil hitamnya dengan setelan kerja, "Hai double N!"

"Mampus, ada mama." gumam Natasha tapi terdengar oleh Nathan.

Natasha ingin berlari ke dalam rumah jika Naya tidak memanggilnya lagi.

"Sore, tante," ucap Nathan sambil tersenyum tipis ke arah mama Natasha, lalu ia mencium tangan kanan Naya.

"Sore juga Nathan, kamu di sini udah lama ya? Kok udah mau pulang?" Naya tersenyum ke arah Nathan, lalu melirik ke arah putri bungsunya yang memasang wajah malas.

"Udah kok tante," jawab Nathan.

"Oh gitu, ya udah kalo mau pulang, tante juga udah lelah seharian kerja bantuin papanya Natasha, kalo gitu salam ya buat mama kamu." kata Naya panjang lebar dan sesekali melirik ke arah Natasha.

"Iya tante,"

"Dan makasih ya, udah temenin Natasha di rumah, kadang anak tante itu suka uring-uringan kalo gak ada temennya, dan ini ada kamu dia mukanya seneng gitu, kayaknya kamu mau pulang wajahnya muram tuh," Naya melirik Natasha yang tengah kesal dengan Mamanya itu.

"Sama-sama tante, gak kok tan, aku pamit pulang ya tan," pamit Nathan seraya mencium tangan kanan Nathan.

"Iya ganteng, hati-hati di jalan ya, Natasha, Nathannya dianter sampai depan mobilnya ya," Naya menatap Nathan dan Natasha bergantian.

"Iya ma." balas Natasha malas.

"Dah, double N!" setelah itu Naya masuk ke dalam rumah dan hanya dua orang remaja di halaman depan rumah Natasha.

Ice Prince (OPEN PRE ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang