Mengapa aku disini? Kenapa aku disini? Di tempat yang bahkan tidak aku kenali. Aku lupa semuanya. Tuhan ini tidak mungkin! Sesuatu yang ajaib terjadi beberapa detik yang lalu, mengapa aku melupakan nya? Ini hal penting dalam hidup ku. Siapa dia? Aku tidak ingin melupakannya. Aku tidak boleh melupakannya. Mana mungkin tidak ku simpan di dalam memori ku. Menangis, berteriak, gelisah. Aku benci ini. Benci ketika situasi ini. Aku melupakan hal penting dalam hidup ku. Hanya ada garis di tamganku. Bagaimana mungkin aku lupa yang menulis di tangan ku? Bagaimana mungkin aku lupa orang yang aku sayangi. Tempat apa ini? Siapa dia?***
Sejak saat itu, Taki mulai bangkit kembali. Mengorek apa yang dia temui. Namun dia hanya tau tempat itu saja. 2 tahun berlalu. Dia tidak tau apa yang dia cari. Dia tidak mengerti.
Aku sangat lelah. Pekerjaan hari ini sangat banyak. Aku menaiki kereta itu. Aku duduk disebelah jendela. Sengaja melihat keindahan untuk melepas penat ku. Di rel kereta api sebelah,aku melihat seorang gadis. Aku tidak melhat wajahnya, tapi Astaga! Tali rambut itu! Entah mengapa aku teringat sesuatu. Tali rambut warna merah itu. Aku tidak mengerti, hanya saja aku merasa sangat dekat dengan tali rambut itu. Namun, kereta berlaju sangat cepat. Aku tidak bisa melihat wajahnya. Hanya rambut dan tali warna merah itu.
Aku merasa kehilangan. Entahlah, aku merasa dia adalah bagian dari diriku! Aku merasa dia pernah berpetualang menjelajahi skala waktu! Aku merasa pernah melewati hari hari indah bersamanya. Itu hanya perasaan, tetapi aku tidak pernah merasa segelisah ini. Ini menyakitkan. Sangat menyakitkan. Aku merasa lupa dengan semua yang terjadi di masa lalu ku. Maksudku, bagian bagian terpenting dalam hidupku.
Tuhan, izinkan aku bertemu dengan nya sekali lagi, atau selamanya. Aku sudah muak dipermainkan oleh waktu. Bagaimana bisa aku dengan mudahnya melupakan dia. Ku merasa aku amat mencintainya di masa lalu. Merasa amat kehangan yang bahkan aku tidak tau namanya.
Bukankah ini menyakitkan?
***
Musim semi pertama. Bunga sakura bermekaran. Burung burung itu berkicauan membentuk melodi yang indah. Seperti ritme musik. Aku berjalan dengan santai. Menggendong tas kerja ku.
Ada satu hal. Aku melewati seorang gadis itu. Gadis dengan pita rambut warna merah! Aku menemukannya! Aku tidak bisa berfikir hingga akhirnnya aku melewatinya tanpa menatapnya. Ini terlalu mengagetkan buat ku.
Aku berbalik menatap punggungnya yang berjalan sambil menunduk, "hei, bukankah kita pernah bertemu?". Hei? Apa ini? Mulutku berjalan sendiri. Dan apa ini? Air mata? Aku menangis? Tapi kenapa?
"Aku juga merasa begitu." Dia menjawab. Gadis itu menjawab nya. Hei? Dia menangis? Kenapa kita menangis?Dia berlari menuju ku. Dia berhenti tepat di depan ku. Dia masih meneteskan air mata. Dia memeluk ku. Aku juga memeluknya erat. Aku merasa seperti kembali ke masa lalu. Entah mengapa, setelah aku memeluknya aku merasa, dia telah menjawab pertanyaan pertanyaan 2 tahun yang lalu. Aku merasa dia telah menghilangkan kegelisahan ku 2 tahun terakhir. Dia seperti obat hati ku. Aku sangat nyaman dengan nya. Tapi, hei! Siapa dia?
"Siapa namamu?". Aku berbisik ditelinganya.
Heiii...gimana? Mau tau kelanjutannya? Geser layarmu ke atas ya! CapcusVote dan komen yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
THE NEXT OF KIMI NO NAWA
AléatoireSetelah kuberpapasan dengan gadis itu, aku teringat sesuatu. bukan kah kita pernah bertemu sebelumnya? tapi, entah mengapa air mata ini jatuh dengan sendirinya. mengalir begitu saja. Dia tersenyum sambil menangis dan menjawab aku juga merasa begitu...