4•Hari pertama 'sevenday'

12.2K 492 10
                                    

"Saya tidak menerima toleransi lagi ,Tugasnya adalah kamu harus menjadi asisten kepala sekolah yang baru, sekarang juga kamu pergi ke ruang kepsek tanya apa aja yang bisa kamu bantu di sana."

Kok gitu?

Gue selama seminggu Deket Mulu sama mas chani? OMG.

Sekarang gue lagi jalan menuju ke ruang kepsek kayak yang di perintahkan sama Bu hayati tadi.

"Permisi," Ucap gue waktu mau masuk keruang kepala sekolah.

"Ngapain kamu?!" Sebuah sambutan yang sangat mesra sekali dari kepala sekolah baru ini bung.

"Santai gausah nge-Gas mas, eh ups salah bapak maksud saya," ucap gue sambil mengangkat kedua tangan gue memadupadankan sama kata yang gue ucapkan. "saya di sini disuruh sama Bu hayati guru BK yang sok iye itcu, Katanya saya di suruh bantuin kepsek yang baru karena saya tahun ini terpilih menjadi 7days bisa di bilang trouble maker di sekolah ini."

"Saya ga butuh kamu disini."

Jleb uh.nganu mu masuk terlalu dalam mazzz.

Janganlah berfikiran kotor dulu, biar rose aja yang pikirannya kotor kalian jangan

Bangs@t banget nih orang Tuhan.

"Yauda kalo gitu gue cus pergi aja enak kaga ada tanggung jawab buat jadi seven seven apalah itu hahahaha, mending nonton video bokep ngena kuy." gue berbalik badan sok ga peduli.

Duk.

Dengan gercep sebuah tangan berotot narik gue dan mojokin gue di tembok. itu mas chani Anju eh salah pak chani maksud gue.

Sekarang dia lagi mojok-in gue di tembok sumpah sekarang ini gue ga bisa mikir dengan otak bersih gimana engga posisi kayak gini itu rawan ambigu.

Step selanjutnya pasti gue di cium. Merem tidak ya?

"Rose!" satu kata keluar dari mulut pak chani dia nyebut nama gue entah apa artinya ini, uhhh.

Dengan otak mesum gue sekarang yang sedang ber-jalan .gue tanpa sadar lagi nikmati Deru nafas pak chani yang ber-aroma mint, seger banget.

Matanya yang natap lekat gue menambah suasana kalo pak chani mau cipok gue 'aw'.

"Jangan panggil saya mas di sekolah ini, atau kamu akan saya cium di tempat," setelah ngomong kaya gitu dia duduk lagi di tahtanya a.k.a kursi kepsek.

Pupus harapan gue mau di cium sama pak chani.

"Saya dengar dari Bu Titin kamu Bagus dalam administrasi mangkanya kamu di taruh disini bersama saya," emang gue barang apa main taruh-taruh aja.

"Ya gimana ga bagus diancam ga naik kelas gitu sama Bu Titin jadi mau tidak mau harus bagus dong pak, sebentar-sebentar lah berarti Bu Titin,Bu hayati yang punya ide buat gue jadi seven day dong , gak ngena banget anjing." umpat gue.

"Jangan sekali-kali kamu nyebut binatang itu di ruangan saya,dan kata-kata kotor lainnya," pak chani ngomel sambil nunjuk-nunjuk jidat gue.

"TUGAS SELAMA SEMINGGU ADA DISINI JADI KAMU HARUS BACA SECARA SEKSAMA, SEMUA SUDAH ADA DISITU JADI TIDAK USAH BANYAK TANYA KARENA SAYA SEDANG INGIN MENGIRIT OMONGAN BIAR DI BILANG COOL!!" ia berbicara dengan nada tinggi di akhir, setelah itu kepsek ini mempersembahkan sebuah Air hujan tepat di wajah Kramat gue.

"Ga usah make kuah juga pak ngomongnya."

"KENAPA MASALAH BUAT KAMU?!"

Kenapa dunia ini tidak adil pada diriku yang tak banyak dosa ini.

Dramatis banget gue anying.

"Pokoknya itu tugas-tugas yang harus kamu selesaikan."

"Lah gini dong dari tadi, berarti yang bapak bilang gak ada yang bisa saya bantu cuman embel-embel doang pengen mojokin saya yekan, uh lucunya rose cium nih," gue ngomong kayak gitu sambil mau nyosor ke pak chani dan berakhir dia jitak jidat gue.

Kepsek Anjiran[REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang