One

9.5K 224 2
                                    


Camelia POV

Di Indonesia ini adalah tanah kelahiranku. Di kota Jakarta yang penuh ingar bingar tempat asalku tinggal.

Aku anak satu satunya yang ayah bunda punya, aku telah memasuki perkuliahan yang sejak kemarin mungkin mustahil untuk masuk di universitas negri jakarta dan untungnya aku ke terima dan masuk dikelas seni musik.

Ayah dan bundaku termasuk keluarga konglomerat bahkan keduanya sangat menyayangiku, tapi satu yang membuatku tidak tahan dengan perlakuan mereka dan itu sangat membuatku malu yaitu bunda yang selalu ingin ditemaniku kemanapun ia pergi. Begitupun dengannya yang ingin menemaniku kemanapun aku pergi. Dan itu yg membuatku lama kelamaan menjadi anak sedikit nakal dan sedikit berbohong untuk yang entah keberapa kalinya.

"Abis darimana kamu?, hm," tanya bunda.

"Abis ke toko buku, Bun," jawabku yang hanya diangguki kepala saja oleh bunda.

Ya, bunda hanya tidak apa apa tidak menemaniku membeli buku karena menurutnya buku adalah privasi. Padahal andai bunda tau, aku dan teman temanku habis dugem sampai jam 12 malam.

Sampai hari itu tiba,

"Abis darimana kamu?, dari toko buku lagi? Bunda tau ya kalo kamu itu bohong. Mana mungkin toko buku sampai jam 12 malam, yang Bunda tau jam 10 saja sudah tutup." ucapnya dengan tegas yang membuatku tak sanggup berdiri lagi.

Bahkan esok malamnya aku gagal pergi karena bunda ingin ikut pergi denganku.

"Kenapa?, Bunda kan mau ikut ke toko buku sama kamu, soalnya ada buku yang pingin Bunda beli."

'Mampus gua demi apa bunda sekarang jadi protektif sama gua. No God!' batinku.

Keesokan paginya di kampus.

Tepatnya di kantin tongkrongan biasa yang aku dan teman temanku duduki.

"Gila lo, semalam kita abis kedinginan gara gara nunggu lo, lo kemana aja si, hm?" tanya cewe berambut coklat, panjang, ikal tak lupa dengan gayanya yang selalu di kuncir kuda.

Dia bernama Amoy.

'Teman cewe seksi yang gua punya. Gua bahkan iri dengan tinggi badannya yang menjulang tinggi bak model iklan atau mba mba SPG di swalayan,' batinku.

"Amoy teman gua yang cakep, lu kayak nggak tau aja sikap bunda sama gua, pusing harus ngomong apalagi, gua udah mati kutu banget." jawabku sambil memijit pelan keningku.

"Camelllllllll..." holy shit!, panggil sesosok galah panjang yang tingginya nembus awan.

Cowo padang ini yang tajirnya sampe mampus ngejar gua sampe ke goa punya si buta dari goa hantu.

Rambut panjangnya sebahu diikat kebelakang. Memang di kampus ini banyak yang menyukainya tidak dengan gua yang risih karena tingkah lakunya.

Dia tampan dengan mobil BMW kuning yang mengkilap tak terkalahkan.

Dia teman gua sendiri, Daniel namanya.

"Minggir minggir!, lo ngehalangi gue!" ucapnya membuat kedua temanku minggir. "nah, bep, kamu mau makan apa?" tanya nya sedang aku hanya memutar kedua bola mataku karena malas dengan tingkahnya.

Aku mempunyai tiga orang sahabat, yaitu amoy, bella, dan si kutu kupret tadi yang memanggilku, daniel. Dan perkenalkan namaku camelia dien nasution. Jadi kami terkenal dengan sebutan ABCD karena diambil dari nama awal kami.

"O em el, si Daniel pake minyak nyong nyong emak gue kali yak, lo campurin pake minyak nenek gue yang dipake sama cucunya tujuh turunan, jangan jangan lo ya cucunya?!" tanya bella kaget sambil membulatkan bibirnya.

Mine (Love The Way)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang