Sixteen

2.2K 58 0
                                    


Aska POV

Aku melihat camel tengah asik menonton televisi di seberangku. Ia tertawa karena pemeran komedi memperagakan bagaimana cara orang gagal move on tapi dengan gaya leluconnya.

Tak lama juga aku melihat mata bulat seperti bola pimpong itu berkaca kaca seperti tersindir atau entahlah aku tidak tahu. Dan baru saja aku berkedip air mata itu lolos lalu dia mendongakkan kepalanya sambil mengusap air yang mengalir walau hanya setetes. Juga dikejutkan dia tertawa setelah mengusap sisi matanya tadi.

Bravo! Ada apa dengan camelia? Ah ungkapku teringat akan judul film remaja dengan kisah cinta baju putih abu abunya.

Aku masih setia melihatnya yang ternyata menatapku dengan kaget.

"Ada apa?" tanya nya.

"Ah," gumamku tak jelas.

Sial.

"Mas nggak pulang?"

Gila! Bukan hati ku saja yang dengan kurang ajarnya dia ambil. Bahkan mengusirku saja dia tak berpikir dua kali.

"Apa?" kaget ku pelan.

"Um, Mas nggak pulang? Saya takut kalo om henry nyariin, Mas." jelasnya.

Seketika hening aku bahkan tidak tertarik untuk menjawab karena rumahku dan tempat tinggalku adalah kamu!

Tak lama suara bel terdengar dan suara sepatu terkatup dilantai membuatku dan camel menengok kebelakang dan melihat ayah bundanya pulang.

Aku tersenyum.

Camelia POV

Aku senang saat melihat ayah dan bunda pulang. Lalu aku menyerbu kedalam pelukan keduanya alih alih berbisik.

"Camel kangen ayah sama bunda. Tolong batalin pernikahan camel ya, Ayah, ya, Bunda." ungkapku yang masih memeluk keduanya.

Tangan besar itu mendorongku pelan, ya, tangan ayah.

"Camel," ucapnya lalu menggelengkan kepalanya tanda tak setuju.

Baru saja aku ingin merajuk lebih dulu ayah memposisikan aku ke arah bunda.

"Aska," ucapnya melenggang ke arah aska.

"Bundaa," gumamku cemberut.

Bunda memelukku dan membisikkan sesuatu padaku.

"Dia sangat mencintai kamu. Dan," ucap bunda tertahan lalu membalikkan badanku sampai ke arah depan dimana aska berada, "dia juga tampan." bisik bunda tertawa lalu melenggang pergi ke kamarnya.

"Bundaaa," pekikku saat melihat bunda sedikit berlari meninggalkanku.

Kini aku tengah duduk di seberang ayah. Aska yang sedaritadi mengobrol dengan ayah sekali sekali dia melihatku dan melempar senyum padaku. Aku heran melihatnya. Ada apa dengannya.

Tak lama ayah memanggilku dan menyuruhku duduk disamping aska dengan satu sofa yang memang hanya untuk dua orang saja. Lalu ayah permisi ke kamar.

Tanpa pikir dua kali aku beranjak tetapi kalah cepat karena sebuah tangan besar mengambil tanganku lalu dengan cepat mengaitkan tangannya ke tanganku dan menahanku agar tetap duduk.

"Kenapa?" tanyaku menengok ke arah aska sedang dia tersenyum manis padaku.

Ya, ku akui senyumnya itu manis.

"Saya kedinginan." singkatnya.

"Mas, tapi tangannya anget gini, kok. Tangan saya tuh baru, dingin."

Dia menghiraukan ku lalu menyenderkan tubuhnya ke sofa milikku dan mengumpat kan tangan kiriku lalu menguncinya lagi dengan tangan kirinya yang kekar itu. Jadilah tangan kiriku dibalut oleh kedua tangannya.

Aku yang melihat wajah damainya itu hanya sesekali merutuki diriku sendiri.

Memang benar kalau dia itu tampan.

Aku pun melihat ke arah tv sesekali menarik tanganku tetapi dia justru mempererat tanganku lagi.

Aku terpekik.

"Mas, saya mau tidur. Udah jam 11 besok saya kuliah."

"Kelas kamu jam 2 jadi gak apa bangun kesiangan." tiba tiba jawabnya yang masih memejamkan kedua matanya.

Sial. Aku justru gemetar saat mendengar suara seraknya dia.

Seksi. God aku benci dia. Tapi tidak sebenci kemarin.

Aku tetap menahan rasa kantukku walau sebenarnya aku benar benar mengantuk. Entah ke berapa kalinya aku melirik ke arah jam dinding sudah pukul 12.30 tak lama aku jatuh dan tak sadar karena aku benar benar mengantuk.

Aska POV

Aku membuka mataku dan menemukan camel sudah tertidur. Sulit membuatnya tertidur sampai se jam setengah aku menahan untuk memejamkan mataku.

Dan akhirnya dia tidur di sampingku dengan wajah cantiknya. Bahkan saat tertidur saja dia sangat rapih. Dia tertidur dengan posisi bersender lurus ke sofa.

Apakah dia bisa tertidur sambil duduk. Dan nyatanya memang iya. Aku melihatnya sampai pukul 1 posisinya tetap duduk bersender ke sofa tanpa jatuh.

Dari tadi aku hanya menatap wajahnya dari samping. Lalu aku pun mencondongkan tubuhku agar melihat wajahnya dari depan.

Wajahnya damai. Apakah ini perasaanku saja kalau dia tertidur sambil tersenyum. Aku pun melihatnya lama yang ternyata memang itu senyum.

Tiba tiba tanpa ku duga wajah yang tadi tetap dengan posisi tegak.

Sekarang justru jatuh dan bibirnya bertubrukan dengan bibirku. Seketika mataku membulat saking terkejutnya.

Ini diluar perkiraanku.

Aku mengontrol kan detak jantungku yang hampir mencelos. Lalu aku tidak ingin melepaskan bibirku dari bibirnya. Aku pun dengan sangat hati hati mendorong bibirnya sampai kepalanya bersender di sofa. Karena sofanya memang tinggi sampai di atas kepala.

Kemudian aku mulai mencecap bibirnya berkali kali sampai aku terkesiap karena dia membuang napas cukup kasar alih alih takut dia terbangun justru dia masih tertidur dengan pulas.

Aku pun tersenyum lalu melumat bibirnya dengan lembut. Aku suka jika dia tertidur. Karena dia lupa dan tidak akan ingat apa yang sudah terjadi pada dirinya.

Nona kalau aku adalah lelaki bejat mungkin aku sudah membawamu ke kamar dan tidak akan melepaskanmu sampai pagi.

Maaf, tapi aku adalah lelaki yang ingin menjaga apa yang memang sudah menjadi milikku.

Itu kamu. Dan aku harus menjaga dirimu. Seutuhnya.

Kesal karena memang tak ada balasan untukku aku sedikit menggigit bibir bawahnya sampai aku mendengar dia menggeliat. Cepat cepat aku melepaskan pagutan ku dan duduk tegak.

Camel yang bisa ku lihat walau dari samping. Dia melihat ke arahku lalu,

"Mas, aku ngantuk mau tidur," gumamnya lalu berdiri meninggalkan aku dengan berjalan seperti biasa menaiki tangga.

Apa dia tahu kalau tadi aku sudah menciumnya. Tapi itu tidak mungkin.

Karena saat ayah camel pulang tadi. Aku disuruh untuk menginap dan aku pun mengiyakan. Aku pun tidur di sofa.







Hollaaaaaaaa gengs ramaikan story aku di akun keduaku yaaa

Love youh 😘

Mine (Love The Way)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang