-I had that dream that you were mine
I had that dream a thousand times-
A 1000 times - Hamilton Leithauser & Rostam
🎞️🎞️🎞️🎞️🎞️Dingin. Entah kenapa cuaca akhir-akhir ini sering berubah-ubah. Padahal sekarang musim kemarau yang harusnya menimbulkan banyak peluh di dahi.
Beberapa orang mulai mengeratkan baju dan jaket mereka, tak terkecuali gadis itu. Buku tangannya memutih dan ia berusaha menormalkannya kembali dengan menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya.
Lampu-lampu jalanan pun mulai menyala dan para pedagang di pinggir jalan mulai mempersiapkan dagangannya.
Lihat! Di sana juga ada sepasang kekasih yang sibuk menikmati serabi hangatnya dengan bercanda ria. Sesekali si laki-laki menyelipkan anak rambut kekasihnya yang kacau.
Semua orang sedang berdua saat ini. Entah bersama sahabat, keluarga, atau bahkan kekasih. Sementara gadis itu hanya sendiri sambil asyik menggosok-gosokkan telapak tangannya tanpa bosan.
"Meja 27?" tanya seorang pelayan.
Gadis itu mengangguk mengiyakan."Dengan mbak Jingga? Ini mochacinno-nya, silahkan." Pelayan laki-laki itu menyodorkan pesannya dengan pelan lalu beranjak pergi.
Mungkin ia tak ingin berlama-lama menatap malangnya gadis ini yang duduk sendirian sementara orang datang ke kafe ini berdua atau lebih.
Kali ini Jingga tak sendirian lagi karena ia ditemani secangkir mochacinno hangat. Tetapi tetap saja ia tak punya teman bicara.
Tak seperti pasangan di sebelahnya.
Sesekali ia menyesap kopinya sambil mengingat-ingat apa tujuannya kemari.
Ah ya! Bahkan ia tidak punya alasan yang rasional untuk datang kemari. Ia kemari karena otaknya membuat harapan atas jawaban dari seseorang beberapa bulan lalu. Ia ingin segera mendapat jawabannya sebelum ia pergi.
Kopi, tolong temani aku kali ini. Berikan aku kekuatan untuk menerima jawaban ini jika jawaban itu buruk. Tampar aku dengan kenyataan jika aku terbang terlalu rendah atau terlalu tinggi.
🎞️🎞️🎞️🎞️🎞️
|Woahh my first part😘
Vomment ya guys|
KAMU SEDANG MEMBACA
SESAL [COMPLETED]
Teen FictionJingga dihadapkan oleh kenyataan bahwa ia mengejar Aga. Tapi di tengah perjuangannya, ia dipertemukan oleh Bintang. Apakah Jingga akan mendapatkan Aga? Atau ia hanya mendapati sesal? . . . Cover by : @KEG