Story Started

1K 136 38
                                    

********

Story started

Phana seorang Pria berumur 25 tahun, merasa gagal akan karirnya, selalu saja tidak puas dengan gaji yang dia dapat, dia bolak-balik keluar dari perusahaan dimana tempat dia bekerja, mengeluh selalu saja itu yang dia lakukan.

Pada akhirnya, dia sesampainya di apartemen kecil miliknya, hasil warisan dari sang bunda yang sudah berpulang kembali ke Tuhan, bersanding mesra dengan samg Ayah, di box mailnya, dia mendapatkan satu amplop putih dalam keadaan tertutup rapat, dengan tanda merah berbentuk lilin yang sudah kering, terlihat ada tanda huruf 'HS' dengan font kapital sambung, dia bukanya amplop putih tadi dengan perlahan.

Disitu tertulis,

Selamat Mr. Phana Barcelo, anda kami terima sebagai guru jurusan sosial, dan akan kami jadikan salah satu wali kelas di kelas khusus kami, berharap tuan Phana segera memberi kabar kami apakah anda minat mengambil pekerjaan itu atau sebaliknya. Kami menawarkan gaji xxxxxxx, kami tunggu kabar baiknya,

President Hagrid School

-Van dere-


Yang menjadi fokus saat ini ialah, angka yang cukup fantastis hanya dengan pekerjaannya sebagai guru.

Tanpa berfikir panjang, Phana menghubungi nomor sekolah tersebut yang tertera jelas di lembaran pertama, keterangan di bawah kertas dengan tulisan kecil miring.

Phana berencana akan pergi lusa. Setelah dia mempersiapkan barang bawaanya, lalu mencari penyewaan secara online dekat sekolahan tersebut.

.
.
.

Dalam perjalanannya ke kota kecil ujung pelosok Thailand, Phana membawa kendaraan beroda empat menuju sekolah Hagrid.

Didalam perjalanan, Phana menyalakan GPS mobilnya, dia juga sibuk memperhatikan google map di ponselnya berkali-kali.

Jalanan itu berkabut, sepi, belum lagi sebentar akan turun hujan.

Phana mulai panik, apakah jalan yang dia tempuh apakah benar atau tidak.

Phana membuka jendela mobilnya, ini benar-benar masuk dipendalaman. Lampu jalan minim disekitar sini, menambah kesan buram dan sulit untuk melanjutkan.

Melihat ke sekeliling tidak ada satupun orang yang bisa ditanya, disini sepi.

Jendela mobil Pha kembalikan ke posisi semula, dia mulai melanjutkan perjalananya kembali, sambil sekali-kali melirik ke arah ponsel dan GPS mobilnya.

Karena kurang fokus pada jalanan yang didepannya, tanpa sadar, mobil yang dikendarainya menabrak sesuatu dengan hempasan yang keras. Membuat mobil itu sedikit terangkat keatas, ada sesuatu yang sudah ditabrak oleh Pha.

Mobil Pha melindas sesuatu dibawah.

Reflek Pha membanting setir kemudinya kekiri, dia menepi.

Jantungnya masih berdetak cepat, tubuhnya gemetaran. Kedua tangannya masih mencengkram erat kemudi setirnya.

Bodoh! Bodoh ! Apa tadi yang kau tabrak Pha!!

Untuk sesaat Pha menenangkan dadanya yang sesak. Nafasnya tidak beraturan. Pha ingin sekali keluar dari mobil langsung, tapi entah, kedua kakinya masih lemas, dan butuh beberapa waktu baginya untuk menetralkan semuanya,

Akhirnya,

Phana keluar dari mobilnya, dia tampakkan kaki kanan yang menginjak atas bumi berdiri dan berjalan pelan ke depan kap mobil, disitu ada banyak darah keluar dari arah bawah mobil.

The Emotional Unvieled [PhanaWayo]Where stories live. Discover now