BAB VIII : CERITA PROFESOR (PENGHIANATAN ORANG KEPERCAYAAN)

11 2 0
                                    


"Waktu itu... sudah lama sekali." Buka Profesor Icarus mengenang, dan kini memulai ceritanya.

Dahulu, negeri Harkless ini masih memiliki seorang Raja yang memimpin Negeri ini, Raja itu bernama, Raja Ahnstrue.

Raja yang berbadan agak besar dengan mata berwarna biru, dengan rambut panjang putih tanpa mahkota di kepalanya, serta berjanggut panjang putih sedada yang tanpa kumis.

Raja Ahnstrue adalah orang yang sangat sederhana, kesehariannya hanya menggunakan jubah putih.

Dan di sini juga sebelumnya berdiri kokoh istana kerajaan yang begitu megah dengan segala macam fasilitas di dalamnya.

Juga terdapat ratusan perajurit, keluarga kerajaan serta petinggi-petinggi kerajaan beserta keluarganya, yang ikut menghuni istana kerajaan ini.

Raja Ahnstrue adalah orang pertama yang menemukan kembali dan menguasai kekuatan sihir yang telah lama hilang dari peradaban.

Dia mendapatkan kekuatan itu dari mahkluk misterius yang datang ke dalam mimpinya, yang kemudian memberikan sebuah kekuatan besar kepadanya.

Dia adalah seorang Raja yang bersifat sangat ramah, adil, bijaksana dan sangat dikagumi oleh seluruh penduduk di dalam maupun di luar Negeri Harkless.

Saat itu aku bersama rekanku, Maxs, adalah kedua orang yang paling dipercaya oleh Raja.

Posisiku saat itu adalah sebagai penasihat kerajaan, sementara Maxs adalah seorang pria muda yang begitu cerdas, namun dia selalu sering menyendiri dengan aktifitasnya di sebuah laboratorium yang sengaja difasilitasi oleh Raja Anstrue.

Maxs, pemuda berkulit putih dan memiliki postur tubuh tinggi serta bentuk badan proposional, ekspresi wajahnya selalu terlihat dingin, ditambah dengan bentuk dan sorot mata yang tajam.

Pria berkepala pelontos dan memiliki brewok di wajahnya itu, sebenarnya kurang disukai di kalangan Negeri ini. Itu karena sifatnya yang angkuh dan tidak pandai bergaul ke sesama penghuni kerajaan atau ke para penduduk Negeri Harkless.

Namun, Raja Ahnstrue tetap mempercainya, karena terkesan dengan kecerdasan yang dimilikinya itu.

Maxs juga sudah sejak lama sangat terobsesi dengan kekuatan sihir yang telah lama hilang.

Kesehariannya, dia selalu disibukkan dengan penelitian dan risetnya terhadap sihir di laboratorium yang sengaja dibuatkan Raja untuknya, yaitu untuk menyalurkan pengetahuannya tentang sihir.

Kami berdua juga adalah kedua orang pertama yang dipercayai oleh Raja Ahnstrue untuk mempelajari kekuatan sihir yang dimilikinya itu. Kami mempelajari sihir itu dari buku yang ditulis olehnya langsung.

Dia menuangkan seluruh pengetahuan sihirnya kedalam dua buah buku berbeda.

Buku yang pertama adalah buku berwarna hitam yang disimpan oleh dirinya sendiri. Buku itu dijelaskannya berisi banyak sihir terkuat yang belum sempurna dikuasinya, karena sihir itu lebih kepada sihir hitam dan sihir-sihir negatif yang memang harus mengorbankan tumbal manusia untuk dapat menguasainya dengan sempurna.

Sementara, buku kedua adalah buku yang berwarna putih, buku putih itu isinya sangat bersebrangan dengan buku hitam. Buku putih berisi mantra sihir yang menghasilkan kekuatan-kekuatan positif dan memiliki banyak manfaat.

Dan buku kedualah yang kemudian diberikan kepada kami untuk dipelajari.

Namun, Maxs pernah sedikit memaksa meminta kepada Raja untuk memberikan juga buku hitam itu untuk dipelajarinya, tetapi hal itu ditolak mentah-mentah oleh Raja Ahnstrue.

The  SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang