03. Mawar merah

104 7 1
                                    

K.S-,-
Budayakan vote sebelum membaca!

________

Lampu, tiba-tiba menyala menerangi ruangan ini. Tubuhku lemas terbaring di lantai. Sedikit sadar tapi ku masih bisa mendengar suara sahabat-sahabatku meneriaki namaku.

"Cimberrr!!!!!!"

"cimber, lu kenapaaa!!" tanya keyla. Ku masih bisa melihat sedikit tapi badan ku sangat sakit dan susah untuk berdiri. Tak lama Abraham dan willy pun langsung menggendongku, dan membaringkan ku di sofa.

Mataku susah sekali untuk membuka, kepala ku pusing, pusing sekali tak lama semuanya pun terlihat gelap, dan akupun tak sadarkan diri.

.

.

.

Audry POV'S

Aku dan ketiga sahabaku sedang asyik menonton insidious. Tapi Perasaan ku mulai tidak enak semenjak kepergian Cimber tadi. Ku lihat ke arah jam di layar IPhone ku, sudah 30 menit setelah kepergian Cimber, perasaan tidak enakkupun mulai menjadi jadi. Ku perhatikan sahbatku yang sedang asyik menonton.

"keyla, cimber manasih? Lama banget ngambil minumnya! " tanyaku ke keyla sambil menggoyang goyangkan pundaknya

"ih, mungkin dia sambil boker kali, dapur sama wc kan satu arah, jadi, nyantai aja kali" jawab keyla enteng

"ih, tapi perasaan gw gak enak loh la, samperin yuk" kata ku mulai khawatir sama cimber.

"ogah ah, lu sendiri aja, lagi seru nih" ujar kyela. Aku pun mengendus kesal dan kembali menonton film dengan perasaan gak enak.

"Kyaaaaaaaa"teriak cimber dari bawah

"itu cimber la!! " kata aku reflek langsung keluar kamar dan menuruni tangga, yang lain juga langsung turun ngikutin ku. Ku cari cimber ke seluruh arah, dan aku melihat tubuh wanita yang tergeletak di lantai dapur, itu cimber.

"Cimberrr!!!" teriak ku panik

"cimber lu kenapa?!!" teriak keyla gak kalah histeris "tuhkan la, udah gw bilang, feeling gw itu gak pernah salah!" ucap ku kesal ke keyla

Aku menepuk-nepukin pipinya cimber agar dia bangun, untunglah dia ngebuka mata walopun itu cuman sekilas dan kayaknya dia abis ngeliat sesuatu kayak kemarin sampai dia syok kek gini. Abraham dan willy pun langsung ngegendong cimber yang udah gak sadar dan langsung ngebaringin tubuh cimber di sofa ruang keluarga.

Aku kembali ke dapur buat ngambil minun. Pas mo kembali ke ruang keluarga, aku gak sengaja ngeliat ada beberapa helai bunga mawar merah yang layu dan berjatuhan di lantai.

Taburan bunga merah itu seperti memberi arah, dan arahnya ke arah gudang. Aku memperhatikan pintu gudang itu. Aku kaget setelah melihat ada jejak kaki yamg tak terlalu besar tapi jejak sepatu itu berwarna merah darah, dan berbau amis darah, ya, itu benar benar darah.

Saat ku ingin membuka pintu gudang itu, keyla pun meneriakiku untuk kembali membawa air, jadi aku harus mengurungkan niatku untuk masuk ke gudang itu.

Pas aku kembali ke ruang keluarga, si Cimber sudah siuman, akupun langsung memberikan air putih yang ku ambil dari dapur tadi ke cimber. Dia tampak begitu pucat dan sangat gelisah.

"lu kenapa cim, nih minum dulu airnya, terus lu jelasin ke kita kenapa lu bisa sampe pingsan kayak tadi" ujar keyla sambil mengambil air putih dari tangan ku dan langsung meminumkanya ke cimber.

The DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang