Jangan pura-pura tak tahu! Padahal aku memang tahu atas pura-pura ketidaktahuanmu.
2 Tahun kemudian.
Aku sudah melupakan kisah-kisah indahku bersama Fathir. Aku lupa wajahnya, gaya berbicaranya, bahkan cara tertawanyapun aku enggan untuk mengingat. Namun, satu hal yang ku ingat tentangnya yaitu rasa cinta dan luka yang bercampur menjadi satu.
Ini adalah kali pertama aku pindah ke kota Balikpapan. Entah mengapa harus Kota ini, aku juga tak berfikir sedikitpun tentang Fathir berada di daerah mana, aku juga tak penasaran mencari kesana-kemari alamatnya. Padahal aku dan dia tinggal se-Kota lagi.
Sederhana saja alasannya, mengapa harus ke kota ini? Itu semua disebabkan oleh nenek yang sudah tua, sehingga ayah dan ibu tak tega jika meninggalkan nenek tinggal di rumah sendirian. Awalnya aku menolak atas permintaan ayah, bagaimana tidak, aku sudah duduk dikelas 3 SMA, sebentar lagi kan ujian, pasti sangatlah repot untuk mengurus berkas-berkas pindah sekolah dari Jakarta ke Balikpapan.
Sungguh kota ini berbeda dengan Jakarta. Jarang kudapati macet seperti yang kulihat di Jakarta. Kota ini sangat kecil, namun tak jadi penghalang untuk membuat kota ini maju. Kota ini layak dijadikan kota yang maju dan kota yang perlu dicontoh, sebab kriteria kota ini sudah memasuki penilaian yang ditentukan.
****
Carissa berjalan di trotoar sambil membawa belanjaan yang di pesankan mamanya. Sebentar lagi kakek Carissa akan datang dari Belanda bersama kakaknya. Ya, Carissa adalah keturunan Belanda-Indonesia. Kakak Carissa akan datang ke Indonesia karena proses pengobatan kakak Carissa sudah selesai. Kakak Carissa memang sering sakit-sakitan, bahkan ketika saat Carissa kecil, mama papanya tak memperdulikannya dan Berlin.
Bruk...
"Oh my god, I'm sory" Ucapnya dengan refleks ketika menabrak seseorang.
Carissa melihat orang yang menabrak Carissa secara tak sengaja. Gadis itu, wajahnya mirip sekali dengan keturunan Turki.
"Are you ok? Oh sory"
"Im Fine"
Carissa ingin pergi dan meninggalkan tempat itu. Lalu gadis itu mencegahnya.
"Wait, would you come to my house?" Ucap gadis tersebut. "I will washing your dress"
Baju Carissa memang terkena tumpahan jus yang di pegang oleh gadis tersebut. Namun ia tak mempermasalahkannya, sebab ia sedang terburu-buru.
"Thankyou, I am going to home"
Tiiin...
Suara klakson mobil membuyarkan pembicaraan mereka. Seorang pria tampan menampakkan sosoknya. Dia membuka sedikit kaca mobilnya.
Deg...
Mata itu, tatapan itu. Carissa mengingat sesuatu yang membuatnya rapuh. Fathir...
Itu Fathir, Carissa menjatuhkan belanjaannya.Dia lagi,
Dia,
Disini."Are you okay?" Tabya gadis itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/129707205-288-k561177.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You, Me, And Her
Подростковая литератураCinta itu menyenangkan dan mengesankan Tapi, tak semua cinta mengesankan rasa manis, terkadang rasa cinta itulah yang membuat rasa pedih yang teramat dalam