-Part 4-

584 38 5
                                    


.
.

Mereka terus menunggu hampir satu jam lamanya. Gadis dengan iris bluenette ingin rasanya menjitak kepala Gabriel karna kelamaan. Bosan menunggu, mereka lebih memilih untuk bergosip ria sambil menunggu Gabriel mendapat ilhamnya(?).

"Kalung lo aneh deh," komen Oik pada Yani tiba-tiba.

"Hnh?"

"Dari 6 permata pada tuh kalung cuma pertamaya di tengah yang bersinar terang, sementara permata yang lain sinarnya redup." Tambah gadis imut itu bingung, yang lain reflek mengamati kalung itu lekat.

"Setdah modelnya unik," celetuk Ozy.

"Woahh beneran aneh" komen Gabriel yang dibalas tatapan datar oleh yang lain.

"Tuh kerjaan dah beres?, lo mau bikin kembaran gue k.o di dalam?" Kesal Yani yang dibalas cengiran oleh Gabriel.

"Hehehe sorry.."

.
.

Sementara itu di dalam, Alvin berusaha menggapai pendaran cahaya yang barusan tiba-tiba muncul dihadapannya.
Namun ada yang aneh.
Entah kenapa seperti ada portal yang menghalanginya untuk menyentuh pendaran cahaya misterius tersebut.

"Shittt!"

Umpat Alvin ketika menyadari lelehan lumpur berwarna merah yang kita ketahui bernama magma itu muncul dari arah timbunan bebatuan. Perasaan dia tidak berada di sekitaran gunung merapi.

Terkutuklah meteor entah-berantah-itu dan segala kemalangan yang menyertainya.

"Unfaedah amat bila gue mati sekarang," gumam cowok itu.

Shingggg...

Cahaya itu berlahan semakin bersinar, entah karena dorongan apa Alvin kembali berupaya menyentuh cahaya tersebut dan...

Crasshhhh...

Cahaya itu tiba-tiba mewujud menjadi sebuah tanda berbentuk kristal secara berlahan dan sekejap tanda itu masuk ke dalam tubuh Alvin. Alvin berjengit merasakan perasaan aneh pada dirinya. Sesuatu yang kuat sudah berada didalam dirinya.

"Ehh?"

Kalung yang Yani pakai tiba-tiba mengeluarkan cahaya, dan salah satu permata di kalungnya tiba-tiba berubah warna menjadi coklat bersinar.

"A-aku merasakan sesuatu," gumam gadis itu.

.

DUAAAARRRRHHHHHH..

.

Mereka semua berjengit mendengar ledakkan dahsyat tak jauh dari posisi mereka sekarang. Pandangan mereka  terhalangi oleh asap tebal yang membuat mereka semua terbatuk.

"Ada yang datang!," seru pak Dave dan reflek berdiri didepan murid-murid.

Sesosok makhluk berwujud harimau besar muncul dihadapan mereka. Pak Dave sudah siap menyerang sebelum teriakan Shilla menghentikannya. Asap berlahan menghilang dan memperlihatkan wujud asli sang harimau. Tubuh dengan loreng terang dan simbol asing terlihat didahi sang harimau besar itu. Belum selesai kekagetan mereka Alvin tiba-tiba muncul dari atas harimau itu lalu menatap mereka seolah tidak terjadi apa-apa.

"...ada apa?"

Hening....

1 detik..
2 detik...
3 detik....

"Yakk lo ngapain bawa-bawa harimau segala?," teriak Cakka sweatdrop.

"Dia peliharaan gue," jawab Alvin lalu melompat turun dihadapan mereka.

MAGIC(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang