-Part 5-

375 29 2
                                    

.
.
.
"Cantik sekali.."

"SIALAN!! CEPAT BUNUH GADIS ITU !!"

.
.

Tubuh dengan balutan hitam itu bersiap menggunakan kekuatan yang sudah dari tadi dikumpulkan di balik jubahnya. Namun sabetan pedang hitam besar menghentikannya dengan mudah.

"Jangan pernah menyentuhnya," bisik Axsel dengan pandangan tajamnya. Pasukan hitam itu segera melompat mundur menyadari perubahan aura lelaki bersurai perak itu.

.
CRASHH...
.

Kalung yani tiba-tiba bersinar, pendar kecoklatan mengelilingi tubuh mungilnya. Permata yang terletak di bagian tengah kalungnya yang semula berwarna putih itu berubah menjadi coklat. Bila kita lihat lagi warna putih sebelumnya sudah  berpindah ke bagian permata yang lebih kecil disekeliling permata dominan.

"Aku merasakan kekuatan baru," gadis itu merasakan gejolak aneh pada tubuhnya seperti tersengat listrik.

Mengikuti insting, Yani mengarahkan tangannya ke arah pasukkan hitam tak jauh darinya sekarang. Retakkan-retakkan tanah secara cepat mengelilingi beberapa pasukan itu dan..

BRAKKHH!!

Bunyi gebrakkan keras seperti longsor dan debu bercampur bebatuan kecil berterbangan menghalangi pengelihatan mereka. Beberapa saat kemudian semuanya sontak terperangah melihat lubang besar di depan mereka sekarang. Cakka mendekat lalu melihat kedalam lubang.

"Hanya dua meter tapi sepertinya kekuatan itu bisa berkembang lagi," Cakka mengedarkan pandangannya dan melihat semua pasukkan hitam tertimbun sedikit dan dalam kondisi pingsan.

Ya untung saja mereka tidak membunuh orang.

"Lo punya kekuatan tanah? Sejak kapan?" tanya Agni masih menatap Yani tak percaya.

"Gue juga kagak tau, tiba-tiba nih kalung bersinar dan bimsalabim gue punya kekuatan tanah."

"Lo kira pertunjukkan sulap bimsalabim segala," gerutu Agni.

Permata di kalung yani berpendar lalu berubah menjadi putih kembali. Gadis itu melirik ke burung cendrawasih yang kini sudah berukuran normal seperti burung cendrawasih pada umumnya.

"Gue penasaran ntar gue dapat binatang apa, kali aja dapet naga kan keren noh." Ray langsung mencibir dengar penuturan Ozy barusan.

"Gue yakin semua binatang pada kabur liat muka lo Zy. Kecuali monyet karna kalian rada mirip."

"Kamfret lo gondrong! mereka semua pasti pada iri liat kegantengan gue", komen Ozy narsis.

"ha? lo ganteng? masih gantengan gue juga," sela Rio menambah kerusuhan.

"Diliat dari atas monas pun diantara kalian berdua masih cakepan gue kali," omel Ray ikutan pula.

Sementara yang lain memilih pergi meninggalkan trio narsis itu. Mereka tak mau repot-repot terlibat dalam perkelahian konyol tersebut.

Agni meregangkan tubuhnya yang sedikit kaku. Perjalanan sekarang di lanjutkan ke Bali. Tempat yang dulunya merupakan objek wisata paling terkenal di Indonesia. Suara deburan ombak terdengar dari kejauhan bertanda bahwa pantai Kuta yang mereka tuju sudah semakin dekat.

"Wokeee guys waktunya kita liburaaannn!!!!" Seru Ray semangat. Semuanya seketika bersorak dan segera berlarian keluar ketika bus yang mereka tumpangi sudah berhenti.

"liburan dengan keadaan seperti ini?" komen pak Dave sweatdrop.

"Ehh ada kapal karam noh!"

Pandangan mereka tertuju pada sebuah kapal besar yg terdampar di tepi pantai, mereka sontak berlari melihat lambang apa yang ada dibendera dari kapal itu, lambang bendera Australia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAGIC(Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang