Laki-laki manis dan berwajah cantik itu terbangun ketika dirasanya sesuatu menggelitik wajahnya. Perlahan tapi pasti, ia membuka matanya. Dan benar saja, sesosok pria berwajah sangat tampan yang sejak setahun yang lalu mengisi hari-harinya setiap hari sedang berbaring di sebelahnya dan tak henti-hentinya mencium setiap sudut wajahnya.
"Hyung, hentikan.. Kau membuatku kegelian." Laki-laki manis itu terkikik sembari semakin mengeratkan pelukannya pada pria disebelahnya. Dibenamkannya wajah cantiknya itu di dada bidang milik pria yang menjadi kekasihnya itu, menyerap segala kehangatan dari tubuhnya.
"Aku membuatmu terbangun, eoh? Well, good morning, princess." Bisik pria tampan itu dengan suara khasnya yang husky dan terdengar sangat berat.
"Good morning, hyunggie." Diciumnya cepat pria tampan itu, seolah menggodanya. Ia tertawa kecil.
Pria tampan itu mendesah sebal karena digoda oleh si kelinci manis ini. Kelinci? Ya, karena gigi kelinci milik si cantik ini menambah kadar kemanisannya. "Kau semakin nakal setiap harinya, huh? Siapa yang mengajarimu?" Tanya pria itu sembari kembali mengecup setiap sudut wajah cantik itu dengan gemas.
"Uhm... Taetae hyung?" Ia kembali terkikik.
Pria cantik nan manis itu bernama Jeon Jungkook, mahasiswa semester empat di jurusan art&performing di universitas ternama di Seoul. Wajahnya sangat cantik lengkap dengan gigi kelincinya. Terlahir di keluarga yang sangat berkecukupan karena sang Ayah adalah pemilik sebuah manajemen artis yang sangat terkenal di Korea Selatan, BigHit Entertainment, bernama Jeon Namjoon. Ibunya adalah seorang mantan top model bernama Kim Seokjin yang berganti marga menjadi Jeon Seokjin. Keluarga Jungkook sangat baik, dengan dua kakak laki-laki yang ia cintai juga.
Satu tahun yang lalu ia akhirnya berhasil mewujudkan mimpinya untuk tinggal di satu atap yang sama dengan kekasihnya yang sudah lima tahun ia pacari, terhitung sejak ia masih duduk di bangku SMA kelas satu. Kekasihnya itu bernama Kim Taehyung, pria tampan dengan rambut berwarna abu-abu yang baru ia ganti warnanya kemarin sore. Taehyung lima tahun lebih tua darinya, saat ini menjabat sebagai CEO di perusahaan terbesar Korea Selatan yang memiliki banyak cabang mall di Korea Selatan. Taehyung adalah anak dari keluarga broken home, Ibu dan Ayah kandungnya bercerai ketika ia berumur tujuh tahun. Tidak seperti keluarga broken home pada umumnya, keluarganya masih baik-baik saja. Ayahnya adalah Kim Daehyun, adalah seorang pengusaha terkenal yang mewariskan perusahaan besarnya kepada anak semata wayangnya, Taehyung. Sementara Ibunya adalah mantan diva terkenal Korea Selatan, Byun Baekhyun, yang setelah bercerai dari Kim Daehyun, menikah lagi dengan seorang produser dan pencipta lagu terkenal di dunia musik Korea Selatan. Sejauh yang Taehyung tahu, Park Chanyeol, Ayah tirinya adalah sahabat Ibunya sejak dulu yang entah bagaimana jatuh cinta pada si janda beranak satu itu.
Satu tahun lalu kedua orangtua mereka, baik orangtua Jungkook maupun orangtua Taehyung akhirnya memberikan izin keduanya untuk tinggal bersama. Banyak rintangan yang mereka lalui untuk mendapat persetujuan itu. Kenapa? Well, Ayah Jungkook, Namjoon, adalah Ayah yang sangat protektif, apalagi pada anak bungsunya. Taehyung bahkan selalu mendapat delikan tajam dari Ayah Jungkook itu karena sejak Jungkook berpacaran dengannya, si manis itu tak pernah mau lagi mencium pipi Ayahnya dengan alasan ia sudah dewasa. Dan itu sempat membuat Namjoon menangis seharian setelah ditolak oleh anak bungsunya itu. Bahkan sejak jaman awal pacaran dulu, tiada hari tanpa interogasi Namjoon setiap Taehyung mampir setelah mengajak Jungkook kencan. Taehyung bahkan merasa interogasi dari calon mertua lebih menyeramkan daripada interogasi kepolisian.
Berbeda dengan Ayahnya, Ibu Jungkook, Seokjin, mendukung penuh keputusan anaknya karena menurutnya mereka sangat manis sekali. Ia bahkan kompak bersama Ibu Taehyung, Baekhyun, sudah mengatur segala isi apartemen Jungkook dan Taehyung.
Ayah kandung Taehyung, Daehyun, sedikit tidak setuju karena pada faktanya Taehyung dan Jungkook masih belum sah dalam ikatan pernikahan. Dan lagi, Jungkook masih kuliah. Sangat tidak wajar membiarkan mereka tinggal bersama. Apalagi mengingat hormon Taehyung yang sebesar Ayahnya itu, ia merasa tidak yakin. Berbeda dengan Daehyun, Chanyeol, Ayah tirinya malah setuju dan berkali-kali mengatakan bahwa Taehyung memang anak yang hebat karena berhasil menggaet kekasih sesempurna Jungkook.
Untunglah mereka akhirnya berhasil dan disinilah mereka, di apartemen yang dibeli Taehyung dengan uangnya sendiri.
"Pulang nanti aku akan menjemputmu, oke? Aku sudah menelpon Appa Eomma kita untuk berkumpul di rumahmu." Kata Taehyung ketika mereka akhirnya sampai di depan kampus Jungkook.
Semalam Jungkook memberikannya kabar yang sangat spektakuler. Yaitu kabar bahwa di dalam perutnya saat ini sudah hidup calon bayi yang berumur tiga minggu. Mereka sebenarnya khawatir akan tanggapan orang tua mereka. Namun mau tak mau mereka harus mengatakannya. Karena itu tadi pagi Taehyung sudah menelpon mereka semua dan meminta mereka berkumpul di rumah keluarga Jeon.
"Hyung, kau yakin?" Jungkook menatap kekasihnya itu dengan tatapan sendu. Dipegangnya wajah tampan itu dengan tatapan lembut.
"Tentu saja yakin, Kookie sayang. Aku siap menanggung semuanya. Lagipula cepat atau lambat kita memang akan menikah. Tapi aku memang tak menyangka akan secepat ini." Taehyung tertawa. Dipegangnya tangan Jungkook yang ada di pipinya dan diciumnya dengan lembut. Ia mendekatkan wajahnya pada wajah kekasihnya itu, mencium bibirnya dengan ritme yang santai tanpa nafsu sedikitpun. "Lagipula aku tak sabar menunggu si jagoan ini keluar." Bisiknya sambil mengelus perut Jungkook yang terbungkus sweater kebesarannya.
Jungkook tertawa kecil. "Hyung, kita belum tahu dia laki-laki atau perempuan."
"Yang manapun sama saja. Yang terpenting ia adalah anakku dan kau adalah Ibunya."
"Gombal." Ujar Jungkook sambil memukul pelan lengan kekasihnya. "Baiklah. Aku akan mengabarimu jam berapa aku pulang. Bersemangatlah bekerja hari ini, Appa."
Dengan satu kecupan singkat, Jungkook buru-buru melangkah keluar dengan wajah merona merah. Taehyung yang masih membeku baru menyadari bahwa Jungkook baru saja memanggilnya "Appa".
"Appa? Ya Tuhan. Panggilan itu benar-benar sangat manis." Ia tersenyum senang.
Semakin jauh punggung Jungkook semakin tak terlihat. Taehyung menghela nafasnya. Tekadnya sudah bulat. Ia akan menanggung semuanya. Ia siap menikahi Jungkook dan siap menyandang status sebagai Ayah. Bagaimanapun komentar orang tua mereka, Taehyung tak akan takut.
"Apa aku harus mulai mencari konsep pernikahan nanti, ya?"***
Segitu dulu nih.
Followers lama gue di IG lama pasti tau dan pernah baca.
Ada yang pernah baca?Tenang, ini ff udah tamat kok. Jadi pasti ga bakal luntang-lantung hehehe.
Masih mau lanjut???
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BABY
FanfictionPasangan muda yang berbahagia karena sedang menanti kehadiran buah hati mereka, bagaimana hari-hari Taehyung yang berusaha memenuhi semua kebutuhan Jungkook yang sedang hamil?