Tidak terasa kandungan Jungkook sudah memasuki bulan keempatnya. Satu bulan yang lalu setelah pernikahan si cantik itu mulai merasakan bagaimana mualnya ia ketika mencium bau makanan saja. Kepalanya masih sering pusing dan entah kenapa ia merasa lebih cepat lelah. Moodnya pun naik turun, terkadang karena ia merasa terlalu lelah dan pusing, ia akan menjadi kesal dan marah pada siapa saja.
Korban utamanya adalah sang suami, Kim Taehyung. Pernah waktu itu Taehyung baru saja pulang dari kantor dan membawakan satu bucket ayam goreng untuk makan malamnya dan sang istri. Namun Jungkook yang pada saat itu merasa pusing dan mual ketika mencium bau ayam itu saja, langsung marah dan meneriaki Taehyung agar membawa jauh-jauh ayam itu pergi.
Pernah juga Taehyung dimarahi Jungkook ketika dirinya berbaik hati ingin mencuci piring bekas makan malam mereka, namun tiba-tiba Jungkook marah padanya dengan alasan Taehyung mencuci piring dengan tidak bersih karena meninggalkan noda kotor di piringnya.
Taehyung hanya bisa menghela nafasnya.
Masalah kampus, Jungkook sedang menyelesaikan tugas akhirnya dan sekitar satu bulan lagi ia akan lulus dari universitas itu. Ia sudah membicarakan apa yang akan ia lakukan setelah lulus dengan suaminya itu. Jungkook bilang ia ingin mencoba peruntungan di bidang musik dengan menulis lagu dan menjualnya. Namun Taehyung bilang bahwa ia seharusnya menahan dulu impiannya itu hingga sang buah hati lahir. Bukannya Taehyung tidak mendukungnya, hell, Taehyung bahkan mendukung sepenuhnya dan bahkan ingin berusaha membantu. Namun baginya kesehatan Jungkook adalah kunci utama. Karena itu ia ingin Jungkook tidak dulu melakukan kerja yang dapat memberatkannya.
"Sayang, kau baik-baik saja? Wajahmu pucat." Tanya Taehyung pagi itu ketika sepasang suami istri itu sedang sarapan bersama.
Masa kehamilan Jungkook sudah masuk bulan keempat. Sudah lama sejak Jungkook terakhir mengecek kandungannya ke dokter. Jadwal kuliahnya yang padat membuatnya susah mengatur jadwal untuk membuat janji temu dengan dokter.
"Kepalaku pusing..." Keluh Jungkook. Wajahnya memang pucat.
Belum sempat Taehyung membalas, sang istri tiba-tiba beranjak dari kursinya dan berlari menuju toilet. Taehyung yang kaget kemudian buru-buru berlari mengikuti istrinya. Ia pun menemukan sosok sang istri sedang memuntahkan segala isi perutnya disana. Taehyung mendekatinya, mengelus punggungnya dengan pelan dan lembut.
Setelah puas memuntahkan semuanya, Jungkook yang agak sempoyongan duduk diatas tempat tidurnya, dengan Taehyung yang datang memberikan segelas air untuknya.
"Kurasa kita harus ke dokter hari ini." Kata Taehyung, duduk di sebelah Jungkook sambil terus mengelus punggungnya.
"Kita? Bukankah kau punya rapat penting hari ini?"
Taehyung menggeleng. "Aku bisa meminta Minjae menggantikanku hari ini."
"Tidak usah. Kau pergilah bekerja. Aku bisa pergi sendiri."
"Tidak. Mana mungkin kubiarkan kau yang sedang sakit seperti ini sendirian?"
"Tapi--"
"Pokoknya kau pergi denganku ke rumah sakit sekarang. Tak ada penolakan karena aku tidak menerimanya."
"Baiklah." Jungkook tersenyun kecil.
.
.
."Jadi, bagaimana keadaan istri saya, dok?" Taehyung menatap sang dokter dengan wajah penuh kekhawatiran. Disebelahnya, Jungkook sedang duduk sambil tangannya sibuk memainkan tangan Taehyung. Ia baru saja selesai diperiksa dokter tadi. Untunglah Taehyung menemaninya karena jika tidak ia pasti akan bingung dan panik dalam kondisi tubuh tak sehat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR BABY
FanfictionPasangan muda yang berbahagia karena sedang menanti kehadiran buah hati mereka, bagaimana hari-hari Taehyung yang berusaha memenuhi semua kebutuhan Jungkook yang sedang hamil?