THREE

10.4K 1.1K 56
                                    

Antara kampus dan rumah keluarga Jeon memang agak jauh. Membutuhkan waktu sekitar tiga puluh menit untuk bisa sampai disana. Disana sudah terdapat dua buah mobil yang terparkir di halamannya. Taehyung tentu familiar dengan mobil itu. Jelas saja karena itu adalah milik Ayah tirinya dan Ayah kandungnya.

"Kau siap, baby?" Taehyung sekali lagi berusaha meyakinkan diri mereka yang masih agak takut. Namun Taehyung tahu mereka harus melewati ini, mau tidak mau.

Jungkook tersenyum, sebisa mungkin terlihat kuat. Ia mengangguk pelan. "Bersamamu, aku yakin, hyung."

Mendengar itu entah kenapa hati Taehyung sedikit melega. Benar apa yang dikatakan Jungkook. Bersama, mereka bisa melewati semua ujian.

"Ayo, baby."

Taehyung dan Jungkook berjalan menuju pintu depan kediaman Jeon. Tangan kanannya melingkar erat, seolah begitu protektif di pinggang mungil Jungkook. Tindakannya itu mampu membuat Jungkook lebih tenang.

Bel rumah itu ditekannya, tak butuh waktu lama hingga pintu terbuka dan sesosok wanita cantik dengan apronnya berdiri di hadapan mereka, menyambut mereka dengan pelukan hangat.

"Eomma!" Jungkook berseru, tersenyum senang melihat Ibunya. Sebagai anak bungsu di keluarga itu, ia selalu dekat dan selalu menjadi kesayangan Ibunya. Ia memeluk Ibunya dengan erat.

"Aigoo, anak kesayangan eomma. Tetap manja seperti biasanya." Seokjin tertawa. Ia pun tersenyum ketika melihat Taehyung disana. "Halo, Taehyung. Ayo masuk. Eomma dan Appa-mu sudah menunggu di dalam. Kita akan makan malam terlebih dahulu, oke?"

"Baik, eomonim."

Taehyung melangkah masuk mengikuti Jungkook dan Seokjin, yang mana sosok Jungkook masih bergelayut manja memeluk lengan Ibunya. Taehyung hanya tersenyum melihatnya.

"Taehyunggie!" Suara dengan nada tinggi yang pemiliknya adalah seorang Ibu yang tak kalah cantiknya dari Seokjin, yang tentu saja adalah Ibu dari Kim Taehyung, Byun Baekhyun.

"Eomma!" Taehyung tersenyum dan menyambut pelukan Ibunya.

"Kau semakin besar, huh? Eomma bahkan terlihat seperti kurcaci di hadapanmu." Baekhyun mengoceh. Taehyung hanya terkikik. "Oh ya, panggil para pria tua itu di ruang tamu. Makan malam sudah siap."

"Siap, eomma."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Makan malam pada malam itu berlangsung tenang. Kedua Ibu masih saja cerewet seperti biasa. Para Ayah sibuk membicarakan bisnis mereka. Sesekali Chanyeol menggoda Taehyung tentang hubungannya dengan Jungkook, yang kemudian diikuti cibiran Daehyun dan delikan tajam Namjoon. Taehyung hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Sehabis makan malam, semua yang ada disana berkumpul di ruang tamu keluarga mereka. Taehyung dan Jungkook sudah duduk berdampingan, seperti sedang diinterogasi kepolisian, mereka duduk di hadapan lima orang dewasa yang tidak lain adalah orang tua mereka.

Taehyung menarik nafasnya sejenak. Hatinya mulai berdebar tak karuan tatkala ia baru saja hendak memulai pembicaraan serius ini. Hingga tangan Jungkook mendarat di tangannya, menggenggamnya erat. Taehyung menoleh menatap kekasihnya yang tersenyum lembut, seolah mengerti apa yang sedang Taehyung rasakan. Dengan senyumannya saja sudah mampu membuat seorang Kim Taehyung tenang.

"Jadi, maksud kedatangan kami dan alasan kenapa kami meminta kalian semua berkumpul disini adalah karena ada suatu hal yang ingin kami sampaikan." Taehyung berkata. Kali ini ia tak lagi gugup. Genggaman tangan Jungkook sudah menenangkannya.

OUR BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang