3. Cemburu

248 6 1
                                    

Teman disebangku Keanon masih fokus memperhaatikan guru menjelaskan didepan. Berbeda dengan Keanon. Saat ini cowok bermata coklat terang dengan rambut senada dengan warna matanya itu tengah asik mencoret-coret bukunya. Entah apa yang digambarnya. Ketika ia merasa bosan, ia akan mencoret-coret buku untuk menghilangkan rasa bosannya. Sampai-sampai dia membeli satu buku tulis hanya untuk ia coret-coret saja.

"Keanon!"

"Eh, iya Pak? Saya Pak?" seketika Keanon langsung menegapkan badannya.

"Coba kamu sebutkan rumus laju bunyi dan kerjakan soal didepan."

"Baik Pak. Untuk rumusnya, laju gelombang bunyi sama dengan akar dari gama dikali tetapan gas ideal kali suhu mutlak per massa molar gas."

"Bagus, sekarang kerjakan soal didepan."

Dengan langkah pasti, keanon melangkahkan kakinya kedepan dan mengambil spidol untuk mengerjakannya.

"Bagus Keanon. Tapi kamu harus tetap fokus dipelajaran saya."

"Iya Pak."

Siapa sangka, Keanon yang seperti cuek akan pelajaran, dia begitu memahaminya lebih dari pada teman-temannya yang sudah fokus tiga kali lipat dari pada dia.

Keanon memang hebat di hitung-hitung yang menggunakan rumus-rumus. Tetapi lemah akan hafalan, seperti biologi. Maka dari kekurangan Keanon itu Eloudie lah yang melengkapkan semuanya. Eloudiie begitu hebat di pelajaran hafalan. Tetapi ia lemah di pelajaran yang menggunakan banyak rumus.

Mereka berdua saling melengkapi satu sama lain. Ketika ada ulangan harian salah satu dari mereka berdua akan saling meembantu menyelesaikannya. Belajar bersama adalah cara mereka berpacaran.

Gaya berpacaran mereka tidak terlalu ribet. Terkadang mereka pergi keperpustakaan untuk mencari buku. Saat ini Keanon dan Eloudie dikatakan couple of the year.

***

"Elou, liat tuh. Ada yang nunggu." Ucap Reya sambil menyenggol-nyenggol pelan lengan Eloudie.

"Siapa? Bentar gue masukin buku dulu."

"Udah sih Elou. Ntar aja masukinnya. Kasian tuh pangeran." Ledek Dania berhasil membuat Eloudie menoleh melihat pangeran yang dimaksud Dania.

Pangeran yang dimaksud pun melambaikan tangan ke arah Eloudie. Eloudie pun membalas dengan senyuman. Saat Eloudie akan menghampiri Keanon. Tiba-tiba saja dari arah belakang Keanon ada yang menabrak Keanon cukup pelan.

BRAKK...

Langsung Keanon menoleh dan melihat makanan yang sudah berserakan.

"Yah. Jatoh, ckk." Tampak gadis tersebut membersihkan makanan tersebut dari lantai agara tidak dimarahi guru.

"Sorry Kay. Yah jadi mubazir. Gue ganti ya?"

"Gak usah Nan, gampang ntar gue beli lagi."

"Jangan, gue aja. Yang salah juga gue. Pake bediri segala di depan kelas lo.

"Makasih ya." Hanya anggukan dibalas Keanon.

Dari dalam Eloudie masih melihat kejadian itu. Senyumnya menghilang dengan perlahan. Tapi, ia tetap melangkahkan kakinya ke arah Keanon.

"Yuk Lou, temenin aku ke kantin ya buat ganti makanan Kayla yang jatouh tadi." Keanon langsung menggandeng tangan Eloudie dan menariknya pelan ke arah kantin.

Tanpa disadari oleh keduanya. Dari belakang ada Kayla dengan muka masamnya melihat keduanya yang bergandengan tangan menuju kantin. Apa sih yang bikin lo sayang banget sama Eloudie? Batin Kayla berbicara. Kayla menghentakan kakinya dan kembali masuk kedalam.

***

"Kamu mau makan apa?"

Eloudie diam dan Keanon masih menunggu.

"Kok diem aja sih Lou? Dari pas aku jemput kamu ke kelas loh." Keanon menoel-noel pipi Eloudie yang lembut.

"Sakit tau." Reflek Keanon langsung berhenti. Ia berfikir apa kesalahannya. Tak seperti biasa Eloudie diam saja kepadanya jika Keanon ada salah. Pasti Eloudie langsung memberitahunya kalau dia ada berbuat kesalahan.

"Kamu kenapa? Gak biasanya diem gini. Aku ngelakuin apa sampe kamu diemin aku?"

"Gak pa-pa. Katanya kamu mau ganti makanan Kayla. Kok belom mesen." Jawab Eloudie sedikit sinis. Tapi Keanon langsung menangkap apa salahnya. Bukan kesalahan tapi hanya salah paham.

"Kamu cemburu ya?" Keanon mencolek sedikit pipi Eloudie.

Blushhh...

Pipi Eloudie merah dan terasa panas saat Keanon menanyakan apakah dia cemburu. Eloudie tidak ingin menjawab tapi wajahnya seperti sudah memberikan jawaban kepada Keanon. Keanon hanya tersenyum melihat tingkah pacarnya saat ini. Sebab Keanon belum pernah melihat pacarnya ini cemburu pada dirinya. Keanon ingin sekali melihat Eloudie cemburu pada dirinya.

"Jangan cemburu dong. Aku gak jadi ganti makanan Kayla. Jangan diemin aku lagi ya?" Rayu Keanon.

"Eh, tetep harus ganti makanan Kayla. Kasian kan dia belom makan. Pasti dia nunggu tuh makanan."

"Iya juga ya. Ya udah, kamu bungkus aja makanan kamu sama makanan Kayla."

"Boleh boleh."

"Buk bungkus gado gadonya empat bungkus."

"Iya den, tunggu bentar ya."

"Iya buk."

Eloudie menatap bingung Keanon yang sedang mengeluarkan selembar kertas berwarna biru. Melihat Keanon dari samping adalah hall yang paling disukai Eloudie karena Keanon begitu tampan ketika dilihat dari samping. Eloudie merogoh saku roknya dah mengeluarkan benda pipih berwarna rosegold tersebut.

Cekrekk.

Yap, Eloudie memfoto Keanon dari samping. Mendengar bunyi kamera, Keanon bungkus makanan dan langsung melihat kearah Eloudie.

"Kamu ngapain? Foto-foto aku ya?"

"Gak kok. Pd banget kamu."

"Sini liat. Aku mau liat, pasti aku ganteng banget di foto itu."

"Gak. Kamu jelek. Wlekkk."

Eloudie mencibir Keanon dan langsung lari ke kelasnya yang langsung di ikuti Keanon dengan senyum yang begitu manis. Dua sejoli itu dilihat oleh beberapa pasang mata. Sampailah keduanya di depan kelas Eloudie XII IPA B.

"Haa... haa.." Eloudie sangat payah dalam berlari. Hanya berjarak 2 meter dari kantin kekelasnya ia sudah capek.

"Nih. Kasih Dania sama Reya juga. Aku traktir." Keanon memberikan bungkus plastik yang ditangannya.

"Makasih ya. Ya udah ke kelas kamu sana. Bentar lagi bel."

"Ya udah aku ke kelas ya. Ntar pulang sekolah jangan lupa."

"Iya bawel."

Keanon berlari menuju kelasnya dan Eloudie duduk di bangkunya dan memberikan gadogado yang di beli Keanon. Eloudie juga memberikan gado-gado tersebut kepada Kayla. Bukan terima kasih yang keluar dari mulut Kayla. Hanya tatapan sinis yang diberikan kepada Eloudie sebagai bentuk terima kasih mungkin.

Eloudie tak ambil pusing. Ia langsung kembali ketempat duduknya dan memakan gado-gado yang dibelikan Keanon untuk dirinya.

***

Wuhuuu. 858 kata. Aku bisa bikin cerita sebanyak 858 kata.

Jangan lupa commen sama votenya ya guys :*

RESAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang