Jam menunjukkan pukul 15.20 WIB. Masih sekitar 10 menit lagi untuk para siswa SMA Trimulya pulang ke rumah masing-masing.
Keanon mengeluarkan benda pipih yang ada di saku bajunya. Membuka aplikasi whatsApp dan menekan kontak L . Itu adalah kontak Eloudie. Keanon meletakan simbol hati display namenya.
Lou, ntar jadi belajar bareng gak?
Keanon menarik nafas melalui mulut dengan merapatkan giginya. Ia menatap kembali pesan yang ia ketik dan akhirnya menghapus kembali.
Gimana ntar? Jadi?
Lagi, Keanon menghapus apa yang dia ketik barusan. Keanon tak mengerti kenapa ia menjadi seperti ini. Seperti ABG yang sedang jatuh cinta dan labil.
Teng....Teng....Teng....
Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi. Keanon menyimpan kembali handphonenya. Dan mengemas buku-buku nya. Keanon langsung berlari ke arah kelas Eloudie yang diikuti oleh Bara.
"Haa...haa. Gi..la.. kenceng bat sih lo lar..lari." Bara ngos-ngosan karena mengikuti lari Keanon yang memang sangat cepat.
Keanon tampak sedikit terkejut mendengar keluhan orang yang di bekalangnya. Ternyata itu Bara. Saat ini nafas Bara terlihat terengah-engah.
"Lah? Ngapain ngekor? Salah siapa coba." Kemudian melihat kembali ke dalam kelas Eloudie. Keanon melambai-lambaikan tangannya kearah Eloudie.
Dari dalam sana, Eloudie hanya tersenyum sambil menggeleng-geleng pelan. Lucu? Memang lucu. Sikap Keanon itu yang membuat Eloudie nyaman dengan Keanon.
Sama halnya dengan Keanon, Bara juga melambaikan tangannya ke arah Kayla sang pacar. Tapi berbeda dengan Eloudie, respon yang diberikan Kayla untuk Bara biasa saja, malah bisa dibilang cuek aja. Gak ada manis-manisnya.
Bara hanya cemberut dengan bibir yang dimajukan. Tapi, Bara tidak putus asa. Dia akan tetap membuat Kayla jatuh cinta padanya. Bagaimana pun caranya. Selama itu cara halal ya gengs.
"Nan, jadi belajar bareng?" Eloudie langsung melontarkan pertanyaan ke Keanon. Keanon menanggapinya dengan anggukan pelan dan senyum indah yang terukir dibibirnya.
Keanon mempersilahkan Elodie jalan terlebih dahulu. Eloudie hanya bisa tersenyum. Jujur itu sangat manis. Kemudian Keanon memposisikan dirinya di sebelah Eloudie.
"Dan, iri deh gue. Kapan punya yang kek begituan?"
"Lo pengen?" Reya langsung mengangguk antusias.
Wajah Reya sangat penuh harap saat ini.
"Noh, di depan ada kang cilok. Cakeppp banget." Setelah mengucapkannya Dania langsung melangkah menuju gerbang. Reya hanya cemberut kesal pada temannya karena telah memberikan harapan palsu.
***
"Elou, gak pa-pa kan belajar disini? Kalo gak suka, kita cari tempat lain aja."
"Gak pa-pa kok. Lagian tempatnya juga enak. Adem lagi. Yuk mulai sekarang. Ntar keburu sore."
Keanon hanya menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan buku kumpulan soal miliknya. Begitu juga dengan Eloudie.
Mereka berdua saat ini sangat serius belajar. Apalagi Eloudie, dia kurang mengerti dengan matematika yang diajarkan oleh gurunya di sekolah. Tapi, ketika di ajarkan kembali oleh Keanon, Eloudie menjadi sedikit paham.
Ditempat lain ada sepasang yaang terlihat seperti pasangan terburuk. Pasalnya yang cewek selalu cuek sama si yang cowok. Judes abis kali!
"Cepet dong Bar, katanya mau ngantar gue pulang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RESAH
Teen FictionINSPIRED BY : Payung Teduh-Resah I hope you all like my storie :) Aku baru belajar tolong bimbing juga ya :) Keanon Arshad dan Anasstsya Eloudie yang tengah berpacaran dimasa SMA dengan beberpa cobaan yang selalu bisa mereka selesaikan. Sampai ada...