Langit senja kota Bandung sangat indah saat ini. Keanon mengantarkan Eloudie pulang ke rumahnya karena hari sudah hampir magrib. Setelah kejadian di cafetaria tadi, Keanon dan Eloudie memutuskan untuk pulang kerumah karena suasananya mulai tak bagus. Ini semua ulah dari perbuata Kayla. Kalau saja Kayla tak menyusulnya ke cafetaria ini semua tidak mungkin terjadi.
"Nan? Kamu lagi ngelamun? kamu dengerin aku ga barusan?"
Seketika Keanon terkejud dengan pertanyaan terakhir yang dilontarkan Eloudie. Ia langsung menoleh kecil kearah Eloudie dan tersenyum kecil. Senyum yang menyatakan bahwa ia tak mendengarkan Eloudie bercerita dan meminta maaf.
"Hehe. Sorry Lou."
"Iya. Emang kamu lagi mikirin apa? Hmm... Kamu mikirin kejadian di cafetaria tadi ya?"
Keanon menangguk dan kemudian mengatakan apa yang ia pikirkan sejak tadi.
"Aku agak kepikiran aja sama Bara. Kayaknya Kayla ga punya perasaan lebih buat Bara. Aku cuma takut Bara disakitin. Bara itu orang baik."
"Aku tau kok kalau Bara itu orang baik. Kamu ga bisa nilai orang kalau orang itu ga punya perasaan lebih untuk seseorang Nan. Aku yakin kok kalau Kayla pasti sayang banget sama Bara."
Keanon masih terdiam mendengarkan Eloudie mencoba mencerna perkataan Eloudie.
"Dan yang kamu bilang itu. Bara orang baik. Ga mungkin kan kalau Kayla ga sayang sama Bara? Mungkin cara Kayla nunjukin rasa sayang atau perhatian ke Bara agak berbeda. Kan cara tiap-tiap orang bisa beda-beda. Ngerti kan?"
Senyum Keanon mulai terkembang mendengar apa yang dijelaskan oleh Eloudie padanya. Ia mulai memikirkannya sejenak. Benar apa yang dikatakan Eloudie kepadanya. Cara orang untuk menunjukkan perasaan berbeda-beda. Ia juga berharap bahwa Kayla tidak akan menyakiti Bara seperti yang ia pikirkan terakhir kali.
"Ngerti sayang."
BLUSHHH....
Ada bagian yang mulai terasa panas makin lama makin memanas sehingga menimbulkan warna merah merona dan dentuman kuat membuat darahnya mengalir lebih cepat dari biasanya.. Wajah Eloudie memerah akibat kata terakhir yang dilontarkan kekasihnya tersebut. Satu kata "SAYANG" bisa membuat rasa terbakar pada wajah Eloudie dan detak jantung yang bertambahh cepat. Eloudie masih belum bisa mengatasi efek samping dari kata tersebut.
Saat Eloudie masih memegang pipi dan dadanya, tiba-tiba Keanon menarik tangan Eloudie dan melingkarkannya di pinggang Keanon. Eloudie yang terkejut sponta meletakkan tangan yang satunya lagi hingga pelukan itu terasa makin erat.
"Pegang yang kenceng ya."
"Ha?!!!" Eloudie juga sedikit berteriak karena perkataan Keanon tak terdengar jelas olehnya.
Keanon langsung menarik gas motornya dengan cepat membuat Eloudie menempelkan kepalanya ke punggung lebar milik Keanon.
KYAAAA!!! KEANON!!! JANGAN NGEBUT!!!
***
BUGHH
Sesampai di depan rumah Eloudie, ia langsung turun dari motor Keanon dan memukul lengan Keanon. Ia masih syok akibat ulah Keanon dijalanan tadi. Hampir membuat jantungnya beneran copot setelah serangan satu kata di awal tadi.
"Aduh..."
"Hahaha."
Mata Eloudie terbelalak melihat manusia tampan di depannya saat ini masih sempat tertawa. Sekarang matanya yang sipit sudah hilang akibat dia tertawa. Dan ia tetap melanjutkan memukul lengan Keanon.
"Iya iya maaf. Sakit dong." Keanon langsung menangkap pukulan terakhir Eloudie dan menggenggamnya lembut. Kini dua buah mata saling bertatapan memandang yang ada di hadapan saat ini. Mengaggumi ciptaan tuhan yang telah diberikan kepada mereka.
TIRING TIRING ~
Sebuah panggilan masuk menghentikan keduanya menatap dan sedikit terkejut dengan nada dering yang dihasilkan oleh handphone Keanon. Keanon langsung mengeluarkan handphone nya melihat siapa yang menelponnya.
"Ya udah, kamu masuk duluan. Aku mau angkat telfon dari Mama dulu."
"Tapi maaf Nan. Barusan aku ga sengaja liat nama kontak yang melfon. Nyai Ying ?"
Keanon terkekeh mendengar pertanyaan Eloudie.
"Iya. Itu Mama aku manggilnyanya Nyai. lucu aja soalnya. Kalau Ying itu nama Mama."
Eloudie tersenyum lebar mendengar penjelasan Keanon. Eloudie menganggap kelakuan Keanon itu sangat lucu. Eloudie langsung menuju ke dalam rumahnya agar Keanon mengangkat telfon dari mamanya. Kemudian Eloudie melambaikan tangannya pada Keanon yang dibalas lambaian juga sambil menerima telfon.
***
"Dania!!! Song Song couple gue cerai!!! Huwaaaaaa."
"Hah? Sapa cerai?"
Reya menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya kuat dan kemudian menatap Dania lekat.
"Apaan sih litin begitu amat. Jijik tau."
"Song Song Couple. Mereka cerai Dan. Ga kuat gue menghadapi kenyataan ini."
"Gue dengernya kek lo yang cerai tau ga. Histeris banget sih. Bukan lo-nya juga."
"Lo sih. Belom liat aja chemistry mereka kek gimana." Dengus Reya kesal.
"Reya zheyeng. Kalau bener mereka punya chemistry kek yang lo bilang. Mereka ga bakal cerai dong."
Kini Reya termenung mendengar perkataan temennya yang mulai masuk akal menurutnya.
"Iya juga ya Dan."
"Ya iyalah masa ya iya dong. Bener ga Lou?"
Dania sedikit menyikut lengan Eloudie agar Eloudie juga ikut membenarkan perkataan Dania. Tapi Eloudie tidak bergerak sama sekali. Ia tetap menenggelamkan kepalanya di kedua tangannya yang ia lipatt di atas meja.
Hari ini Eloudie seperti orang yang kehilangan semangat. Dari jam pelajaran awal dimulai ia memang sudah terlihat bersemangat. keduanya pun segan ingan bertanya kepada Eloudie. Mereka hanya akan menunggu Eloudie yang bercerita terlebih dahulu karena mereka tau ada hal bisa mereka dengar dan juga ada hal yang disimpan oleh Eloudie sendiri.
Tak lama masuk Bu Kinah. Semua siswa kembali ke tempatnya masing-masing. Eloudie mulai menegakkan badannya. Dania hanya menatapnya penuh heran. Ada apa dengan sahabatnya yang satu ini. Dani juga berharap bahwa Eloudie juga akan bercerita padanya dan Reya nanti. Disisi lain ada yang menatap Eloudie dengan kesal. Kayla. Ntah apa yang membuatnya sangat kesal pada Eloudie.
"Drama queen banget sih." Bisik lirih Kayla.
***
segini dulu ya.
gw tau kok kalian pasti ada yang kesel banget sama gw gara" update nya lammmmmaaaaaa banget. itu karna gw lupa gambaran kasar cerita resah ini. terus baru dapet pencerahan lagi. buru" diketik deh. salah gw juga sih ga nulis gambaran kasarnya. hehe
sorry banget sorry yaa
buat kedepan gw ga bakal gini lagi. JANJI!(pada bosen ama janji lu gblk)
ya udah deh.
See yahh T_T
KAMU SEDANG MEMBACA
RESAH
Teen FictionINSPIRED BY : Payung Teduh-Resah I hope you all like my storie :) Aku baru belajar tolong bimbing juga ya :) Keanon Arshad dan Anasstsya Eloudie yang tengah berpacaran dimasa SMA dengan beberpa cobaan yang selalu bisa mereka selesaikan. Sampai ada...