6. Masalah

13 1 0
                                    

Sudah hampir masuk  istirahat kedua. Tapi Eloudie masih murung.

TENG... TENG... TENG...

Bel istirahat kedua sudah berbunyi. Eloudie kembali menenggelamkan kepalanya kedalam lipatan tangannya. Dania mencolek lengan Reya dari belakang dan ia pun langsung berputar menghadap Dania dan Eloudie. Kini Reya dan Dania berbicara menggunakan matanya seperti menanyakan apa yang yang sedang terjadi. Mengapa Eloudie tampak tidak bersemangat.

"A... Lou?" Baru saja tangan Dania ingin menyentuh bahu Eloudie. Eloudie langsung menegakkan badannya dan menatap Dania dan Reya. Eloudie tersenyum kecil. Jujur saat ini ia terlihaat memaksakan senyumannya. Dania dan Reya pun tau itu. Kini wajah Eloudie menjadi lebih pucat dari yang tadi terakhir terlihat oleh teman-temannya.

"Lou? Eloudie? lo ga pa-pa? Pucet banget loh Lou." Ucap Reya yang sedikit panik.

"Iya. Makan ya? gue beliin di kantin. Lo tadi istirahat pertama juga ga makan." Sambung Dania.

Eloudie masih tersenyum melihat temannya yang peduli padanya saat ini. Kemudian ia mulai membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu.

"Gue titip roti ya Dan Re. Gue lemes banget."

Kedua temannya itu menangguk dan langsung beridiri.

"Ntar pas kalian udah dari kantin. Gue mau cerita, boleh?"

Keduanya langsung duduk kembali dan menatap Eloudie dengan senyum.

"Eloudie. Kita berdua bakal dengerin cerita lo kok. Dan kalau emang lo butuh saran, kita bakal kasih saran yang terbaik buat lo. Jadi ga usah sungkan."

"Bener Lou. Lo ga usah sungkan sama gue sama Dania. Kan kita temenan." Cengir Reya membuat Eloudie dan Dania tertawa.

"Apa sih."

"Ga usah lebay. Hahahaha." Serentak Dania dan Reya yang kemudian langsung berdiri dari tempat duduk mereka dan berjalan menuju kantin. Eloudie hanya menatap kepergian kedua temannya dengan senyum yng sangat manis.

***

"Nih Lou. Gue beliin tiga roti plus dua kotak susu coklat. Gue tau lo suka."

Mata Eloudie masih membulat melihat tiga roti dan dua susu kotak dihadapannya saat ini. Emang sih belom makan dari pagi. Tapi satu roti sama satu kotak susu juga udah bikin kenyang banget. Batin Eloudie melihaat begitu banyak roti dan susu.

"Gue juga udah bilangin ke nih anak. Emang Eloudie mau perbaikan gizi. Trus dia bilang. Lo ga liat mukanya dia pucet banget tadi. Trus gue jawab lagi. Kalau pun ga makan dari pagi lo pernah liat Eloudie makan seabreg begini."

Eloudie mulai terkekeh mendengarkan cerita Dania. Orang yang sedang diceritakan oleh Dania pun juga ikut mendengarkan cerita Dania seperti mendengarkan kisah oraag lain.

"Asal lo tau aja Lou. Tadi itu dia mau beli lima bungkus. Banyangin aja lima bungkus!"

Eloudie masih terkekeh saambil meraih satu bungkus roti dihadapannya dan sekotak susu. Saat hendak melahap rotinya, Dania dan Eloudie terkejut mendengar suara bunyi gas motor.

"Eh? Siapa yang bawa motor masuk kelas?" Kaget Dania yang juga diikuti oleh Eloudie yang melihta ke seliling kelas.

"Bukan. Itu nada dering hp gue. Lebay deh. Nyokap gue nelfon." Reya langsung berlari kecil menuju luar kelas tak lama kotak susu kosong melayang mengarah ke pinggu Reya dan tak dihiraukan Reya.

"Sialan lo!"

*Bagi yang penasaran nada dering Reya. Itu intro lagu iKon-Rhythym ta

***

"Jadi Re, Dan. gue itu lemes begini gara-gara nyokap bokap gue cekcok lagi semalem. Pas gue udah nyampe rumah dianterin Keanon mereka berdua emang udah berantem tanpa tau sebab."

Keduanya masih mendengarkan cerita Eloudie.

"Bahas cerai lah. Pisah ranjang lah. Nuduh selingkuh lah. Gue capek, makin hari mereka itu makin menjadi-jadi."

"Trus gue ngurung diri di kamar semaleman ga makan karna males keluar."

"Pas pagi gue mau ke meja makan. Gue udah liat mereka duduk di meja makan. Sesaat gue seneng ngeliatnya. Dan lo berdua tau, itu ga lama. Papa langsung banting piring kelantai trus langsung pergi kerja ga ngomong apa-apa."

"Mama juga gitu ga jadi makan. Langsung pergi kerja gitu aja."

"Gue juga langsung pergi."

Kini Dania dan Reya bingung harus menanggapi cerita Eloudie seperti apa. Kini keduanya memikirkan saran apa yang bagus untuk Eloudie saat ini. Jujur situasi seperti ini belum pernah dirasakan oleh keduanya. Keduanya hanya mengetahui hal-hal seperti ini dari drama atau sinetron. Siapa sangka salah satu sahabatnya akan mengalami hal seperti ini.

"Hmm... Gue boleh ya nginep malem ini di rumah kalian?"

Dania dan Reya langsung menaggukkan kepalanya.

"Nah, karna minggu kemaren kita di rumah Dania. Gimana kalo sekarang di rumah gue?"

"Boleh tuh. Ntar lo duluan aja bareng Reya. Gue pulang dulu ntar nyusul."

"Iye dah." Jawab Reya. Eloudie hanya mengangguk.

***

Kini sudah jam pulang Keanon mengemas semua bukunya masuk kedalam tasnya begitu pun dengan Bara. Keduanya pun berdiri dan berjalan keluar kelas. Saat keduanya sedang berjalan tiba-tiba Bara membuka pembicaraan.

"Nan. Gue bener-bener minta maaf banget sama lo. Ga seharusnya gue bawa Kayla kesana kemaren." Mukanya masih tertunduk.

"Ga pa-pa kali Bar. Santai aja. Ga usah ngerasa ga enak gitu. Kek bukan lo tau ga."

Bara hanya mengangguk kecil dengan apa yang dikatakan oleh Keanon.

"Iya Nan. Lo mau ke kelas Eloudie kan? Gue cabut ya. Nyokap nitip barang."

"Oh. Oke. Ati-ati woi." Sambil berteriak karena Bara sudah berlari meninggalkannya.

Saat sudah tiba  di kelas Eloudie, pas sekali Eloudie dan kawan-kawannya keluar dari dari kelas. Keanon langsung mendekat pada Eloudie dan menghampirinya.

"Hai Elou. Kok dari pagi ga keliatan?"

"Eh? Keanon, sorry banget ga ngasih tau tadi. Aku ga enak badan trus males keluar. Hehe, sorry ya."

Keanon yang terkejut langsung menempelkan kedua telapak tangannya ke kedua pipi Eloudie. Merasakan seberapa panas tubuhnya. Mata Eloudie membulat melihat reaksi Keanon terhadapnya. Itu sangat manis. Seorang pacar yang mengakhawatirkan pacarnya yang sedang tak enak badan. Pikir Eloudie.

Kemudia Eloudie mengambil kedua tangan Keanon dan memegangnya erat dengan menatap lekat kedua bola mata Keanon yang tampak khawatir.

"Sekarang aku udah enakkan kok. Jadi jangan khawatir ya?"

Keanon mengangguk.

"Ya udah aku anterin pulang ya?"

"Ga usah. Aku bareng Reya aja soalnya aku  mau nginep di rumah Reya." Jawab Eloudie disertai dengan anggukan oleh Reya.

"Iya Nan. Eloudie bareng gue aja."

"Gue anterin aja. Kebetulan gue juga abwa mobil. Motor gue lagi service. Mau ya Elou?"

"Ya udah deh. Yuk."

"Ya udah kalian hati-hati ya gue pulang bentar ntar nyusul. Dahhh."

Kemudian Keanon, Eloudie, dan Reya menuju parkiran. Dan Keanon mengantarkan Eloudie dan Reya ke rumah Reya dengan selamat.

***

jangan lupa vote dan comment ya.

jangan lupa follow author juga yee...



See yahhh~

RESAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang