PROLOG

155 15 6
                                    

DAHULU KALA, SEBELUM BUMI BERISI MANUSIA, ada dua planet yang dijadikan kehidupan. Thyvien dan Eminer. 

Thyvien adalah planet yang berisi keindahan, sedangkan Eminer adalah planet yang dipenuhi amarah. Dari kedua planet itu, Thyvien lah yang dijadikan sebagai pusat kehidupan di dunia. Planet ini didirikan oleh seorang dewa sekaligus raja Thyvien yang sangat bijak dan baik hati seperti di buku dongeng pada umumnya. Ia Daviden Thyvien. Nama terakhirnya ia jadikan sebagai nama planet ini, karena menurutnya Tyvien mempunyai arti kesejahteraan. Padahal tidak ada satupun bahasa yang dapat menerjemahkan kata itu. Hanya dewa, hanya dewa yang tau arti keseluruhannya. Karena nama Thyvien merupakan bahasa para dewa.

Planet itu ditinggali oleh para makhluk bertampang indah yang disebut plasma. Para plasma hidup dengan sejahtera dan damai karena kepemimpinan Daviden yang sangat memuaskan serta keindahan alam Thyvien juga mendukung suasana. Di mana pepohonan dan kehijauan yang menyilaukan pandangan tertata rapi di setiap sudut kota. Para hewan terlihat bersih dan tidak ada yang menjijikkan satu pun. Air jernih yang terus mengalir ke laut dari puncak langit. Semuanya tampak sempurna. Bisa dibilang bahwa planet itu hampir menyerupai surga. Namun keindahan dan kesejahteraan itu hanya sementara sampai seorang penyihir dari Eminer–yang tiada lain adalah seorang raja Eminer–menginjakkan kakinya di Thyvien. Sama-sama menduduki posisi raja, ia memiliki dendam yang sangat besar kepada David dan Thyvien karena sudah menggeser posisi Eminer sebagai planet pusat kehidupan.

Raja Eminer itu bernama Andreas Stormhold, ia merupakan makhluk yang sangat kuat, kejam dan hanya memiliki amarah di dalam hatinya. Ia bahkan pernah memakan daging anak bungsunya sendiri hanya karena melawan aturannya. 

Suatu hari ia datang untuk bertemu David untuk melampiaskan segala amarahnya.  Andreas pun mengeluarkan segala kekuatan yang berasal dari amarahnya untuk membunuh David. Namun, David tidak bisa dibunuh karena ia memiliki kekekalan di dunia ini, sama seperti makhluk lainnya pada masa itu. Semua makhluk. 

Andreas pun menghentikan tangannya yang terus memperlihatkan kekuatan hitam untuk membunuh David. Ia mengubah strategi untuk melumpuhkan Thyvien dengan mengucapkan beberapa mantra sambil menutup mata. Sekejap saja, Thyvien berubah menjadi planet yang kelam dengan kehidupan yang sama kejamnya dengan para makhluk di Eminer. Para plasma berubah menjadi sosok yang begitu menakutkan, bukan karena tampangnya, melainkan pemikiran mereka yang begitu sadis. Selain itu, mereka juga menjadi peminum darah–seperti vampir namun lebih kejam. Di antara para plasma, hanya Davidlah yang tidak berubah. Semua ini karena David adalah dewa. Walaupun ia seorang dewa, David juga tidak bisa mengubah kehidupan para plasma agar kembali seperti semula. Hanya ada satu cara untuk mengembalikan kehidupan para plasma, yaitu dengan meminta penawar kutukan dari Andreas.

Tidak semudah para dewa membuat kehidupan, terkadang mereka juga ikut andil dalam permasalahan ciptaan mereka. Andreas tidak dengan mudahnya memberikan penawar kutukan itu. Sekalipun David adalah seorang dewa, ia tak bisa berbuat apa-apa dengan kekuatannya. Mematahkan kutukan ini sama saja menghapus amarah dari jagat raya yang jelas akan membuat pimpinan para dewa–Zeus–murka. Hanya Zeuslah yang bisa bertindak. Dengan menjalani kenyataan bahwa kelak akan lahir keturunan Thyvien di bumi yang akan bersatu dengan keturunan Eminer untuk mematahkan Kutukan itu. Walaupun begitu, Andreas tidak akan tinggal diam. Karena bangsa Eminer dan Thyvien adalah bangsa abadi, maka Andreas akan menyiksa para makhluk–baik manusia, plasma maupun Eminer–di dunia ini yang berusaha untuk mematahkan kutukan itu sebelum membunuh mereka.

 Karena bangsa Eminer dan Thyvien adalah bangsa abadi, maka Andreas akan menyiksa para makhluk–baik manusia, plasma maupun Eminer–di dunia ini yang berusaha untuk mematahkan kutukan itu sebelum membunuh mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Peta yang dirancang para plasma untuk menjaga wilayah mereka sebelum terkena kutukan.]

[Legenda mengenai ringkasan cerita para plasma dan Eminer sebelum manusia diciptakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Legenda mengenai ringkasan cerita para plasma dan Eminer sebelum manusia diciptakan.]

__________________________________________________________

__________________________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wait for the next chapter. It will publish soon. 

Sea of Shades: Love is Poison and Unreal

©2018 Lulubisay

All Rights Reserved

Sea of Shades | Love is Poison and UnrealTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang