Part 4 : Change.

51 6 0
                                    

     Betapa terkejutnya aku ketika melihat tanganku dapat pulih begitu cepat setelah ku robek.

"Sekarang kau adalah manusia super. Tidak perlu kaget dan takut, kau akan terbiasa nantinya" Tommy Lin.

"Tom, kau, kenapa?" Kataku dengan bingung.

"Aku hanya ingin menjengukmu" Jawabnya dengan singkat.

"Kau yang membuatku seperti ini, iya kan? Terima kasih banyak Tom, terima kasih. Tapi, kenapa kau mau membantuku? Kita bahkan tidak saling kenal" Tanyaku.

"Akan kujelaskan nanti, sekarang ikutlah denganku, aku akan membawamu ke suatu tempat. Tempat yang akan kau sukai"

...

"Kita sampai" Ujarnya.

"Kita dimana?" Tanyaku dengan penuh rasa bingung.

"Kau akan segera tau nanti" Jawabnya yang membuatku semakin bingung dan penasaran.

Dengan pengawasan yang begitu ketat serta secure system yang seolah tidak bisa ditembus, Tom menunjukkan kepadaku tempat yg begitu luar biasa hebatnya. Bagaimana tidak? Aku bertemu dengan orang - orang yang sama sepertiku. Tidak hanya 1, tapi ratusan. Tom menyuruhku memasukki ruangan yang penuh dengan mutan.

"Apa yang terjadi disini?" Tanyaku ke salah satu orang yang ada diruangan besar itu. Namun dia hanya melihatku dengan kejam.

"Hey! Hey! Apa kau bisa menjelaskan tempat ini yang sebenarnya?" Aku teriak ke arah sekumpulan orang yang memakai jas putih, sepertinya mereka adalah professor.

"Hai! Eh, tunggu sebentar, ya, ehh, ada apa dengan mic ini?! Sialan! Hey, ganti dengan yang baru! Apa kau tidak dengar?! Hey, cepat!" Dia benar - benar kacau.

"Oh iya, maaf, perkenalkan, namaku Lana, Professor Lana. Aku adalah pembuat serum yang sekarang bersarang ditubuh kalian, bersama dengan Tommy Lin, pemilik ATom Industries, kami menciptakan penemuan yang sangat hebat yang membuat kalian menjadi manusia super, tapi tidak ada satupun dari kalian yang memiliki kekuatan yang sama. Kemampuan yang kalian miliki, muncul dari pengalaman, kejadian menyeramkan, bakat, serta mimpi yang dulu pernah kalian alami. Baiklah, sepertinya ini waktunya untuk menunjukkan kekuatan super kalian, silahkan. Oh iya hampir lupa, untuk yang baru hadir disini, silahkan cek nomor di tangan kiri kalian, itu adalah nomor urutnya." Professor Lana, orang yang disebut - sebut oleh Dokter Hans.

Ditanganku tertulis angka 99. Ternyata benar dugaanku, ada ratusan orang disini.

"Semua harap ke pinggir, nomer 1, silahkan maju" kata professor lainnya.
Aku masih bingung dengan tujuan mereka.

Si nomer 1, memiliki nama,

"Namaku Grey"

Dia cantik, tapi tidak secantik Cyan.

"Hahahaha! Apa kau bodoh? Grey lebih cantik daripada pacarmu itu"
Orang yang disampingku tiba - tiba tertawa dan berkata seperti itu.

"Ahh, I see. Kau sangat mencintainya, jangan tersinggung ya. Namaku Lucas. Kekuatanku bukan hanya sekedar membaca pikiran orang lain, kekuatanku jauh dari itu. Aku bisa melihat isi dari memori yang tersimpan dipikiran manusia, aku bisa mengontrol pikiran manusia, dan yang paling hebat adalah, tidak hanya 1 orang saja, tapi seluruh mutan yang berkumpul disini, bisa kukendalikan. Senang bertemu denganmu Andrew!" Lanjutnya.

Aku hanya terdiam dan kebingungan, aku rasa, Lukas akan menjadi teman terbaikku disini. Tapi, dia sangat bajingan, maksudnya apa? Jelas - jelas Cyan lebih cantik.

"Hey! Kita baru saja bertemu, teman terbaik? Ayolah, kau bahkan tidak bisa apa - apa. Jangan bermimpi bung, kau lemah dan *bruk* jika kau berani menyebutku bajingan lagi, kau akan mati, you know that!" Lukas mendorongku ke tembok, sepertinya aku salah mengira.

Inside Me.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang