Kembali menoleh kearahmu berulang-ulang.
Tapi tetap saja kamu tak pernah menoleh belakang.
Kerap kali memperhatikan senyummu yang penuh riang.
Tapi bukan dariku senyummu mengembang.
Berharap menemuimu di depan gerbang.
Tapi itu hanyalah harapan yang tak kunjung datang.
Lalu sampai kapan aku menjadi bayang?
Yang mengikutimu dari belakang tanpa pernah kau genggam dan kau pandang?