17

95 7 0
                                    

Aku rapuh.

Menatap pilu punggungmu dari kejauhan.

Senyum mengembang indah disana.

Tawa bahagia yang terlihat menyesakkan.

Kamu dan Dia diujung sana.

Beradu canda melingkarkan tangan di bahunya.

Ku bilang, Aku akan bahagia melihatmu bahagia.

Akan ikut tersenyum jika melihatmu tersenyum.

Tapi nyatanya?

Aku tak bisa menahannya.

Mana bisa Aku bahagia melihat bahagiamu bersama yang bukan Aku?

Mana bisa Aku menahan air mataku jatuh menatap senyummu yang hanya keluar jika bersama Dia?

Aku juga ingin merasakan tawa bersamamu.

Ingin merasakan bahagiamu saat bersamaku.

Ingin membalas senyummu yang keluar saat menatapku.

Namun harapanku sungguh menyakitkan.

Perasaanku selalu terabaikan.

Karena kamu menginginkanku hanya jadi sebatas teman.


Dalam PendamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang