Aku sempat ingin berlari menjauh.
Sempat putus asa mengenai rasa ini.
Lelah dan kecewa mendorongku untuk mundur.
Aku kecewa pada hatiku yang tak bisa mengendalikan perasaanku.
Yang seakan selalu membenci kehadiranmu.
Kenapa?
Karena matamu seakan-akan menawarkan sebuah harapan.
Karena hadirmu seakan-akan sebuah ketulusan.
Padahal, itu hanya terkaan hatiku.
Padahal, kamu sekedar biasa.
Menganggapku seperti wanita lainnya.
'sekedar teman'