Bab 19 (end of cyber bully arc)

786 53 2
                                    

"What a great speech!"

"You go girl!"

"You're awesome,"

Dan banyak lagi pujian dilemparkan kepada Liyana. Semua yang hadir berdiri sambil memberi tepukan yang lebih gemuruh. Liyana terharu dengan reaksi yang diberikan. Zakwan tersenyum bangga dengan ucapan Liyana begitu juga dengan yang lain.

Madam Julia mengesat setitis air mata yang keluar dari hujung matanya. Bangga dengan anak muridnya yang dianggap seperti anak kandungnya sendiri. Brian yang dengki dengan Liyana juga tersenyum dan tergelak sendiri.

"You pick the wrong girl to mess with Brian. You're no match to her, shame on you,"getus hati Brian.

"Our school is not perfect too, we're lazy and always sleep in class,"kata seorang pelajar.

"Our school too, we even bring a small pillow in our class,"kata seorang pelajar dari sekolah lain. Kedua-dua pelajar itu bertepuk tangan sesama sendiri sambil tergelak kecil.

"What if our school is not perfect? We're always sneak out of school and go to the nearest restaurant or cafe and hang out there to reduce our stress,"ujar seorang lagi pelajar.

"Our school too!!!"ucap beberapa pelajar serentak. Mereka tergelak kecil sesama sendiri.

Seluruh dewan kini dipenuhi dengan gelak tawa dan suara pelajar-pelajar dari sekolah-sekolah dalam seluruh komuniti sedang bersembang sesama mereka. Sebelum ini mereka tidak pernah berinteraksi dengan pelajar yang bukan dari sekolah mereka.

Tetapi kali ini mereka amat mesra antara satu sama. Liyana tersenyum gembira dengan suasana di dalam dewan pada waktu itu.

"Happy?"kata Zakwan yang tiba-tiba muncul di sebelah Liyana. Satu senyuman manis tertampal pada wajahnya pada masa itu.

"Hmm,"jawab Liyana sambil mengangguk kepala.

"You're the one who make this happen,"kata Zakwan.

"No, I'm not,"ujar Liyana sambil tersenyum.

"Eleh, nak merendah diri pulak. Kalau bangga tu tunjuk jelah,"sakat Zakwan.

"Hah ye, I make this happen. Look at me, I'm so amazing,"sindir Liyana. Zakwan tergelak kecil dengan reaksi Liyana. Liyana juga ikut sama tergelak.

"You're not just have save our school. I feel like you might have save the entire community. I really thought your plan will fail but I was wrong. I think no one will talk bad about you or ReInHi. Everyone seems satisfied with you,"puji Zakwan.

"Well, not everyone,"ujar Liyana sambil memandang beberapa kumpulan pelajar yang hanya kekal senyap dan tidak sama-sama berinteraksi dengan pelajar dari sekolah lain.

"I might still get some bad comments,"sambung Liyana.

"Let's just hope it won't be severe,"kata Zakwan untuk menenangkan Liyana. Liyana mengeluh perlahan.

Keesokan harinya.........

"PREZ!!!!"

"Oh mak kau meletup!"latah Liyana. Liyana mengurut dadanya sebelum menjeling tajam Maryam yang dengan biadapnya menerjah masuk ke bilik Liyana.

"Prez, you need to see this,"kata Maryam sambil memaparkan phonenya di depan Liyana.

"Maryam, I swear if you do that again I will......"

"Nooo, tengok ni,"Maryam memalingkan muka Liyana supaya memandang phonenya.

"Apa dia?"kata Liyana malas nak melayan Maryam.

FEMALE PRESIDENT |✔Where stories live. Discover now