Tak terasa waktu begitu cepat, hari sudah pagi matahari pun mulai masuk menerobos kaca jendela kamarku, aku bangun sambil mengucek mataku.
Hoamm,,, rasanya ingin kembali tidur.
Mama mengetuk pintu kamarku, "Via, bangun sayang udah siang, mama dan papa nunggu di meja makan ya". Teriak mama di balik pintu.
"Iya ma, nanti via nyusul".
Aku bangun dari kssur empuk ku dan langsung menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai aku berdandan terlebih dahulu, setelah semuanya sudah rapi, aku turun untuk sarapan menuju meja makan.
"Pagi ma, pa".
"Pagi juga sayang".
"Apa menu sarapan pagi ini?". Tanyaku, sambil duduk di kursi yg telah disediakan.
"Seperti biasa, roti, selai dan susu". Jawab mamaku sambil mengambil roti untuk dihidangkan di piring papa.
Via POV
Aku menatap ke arah depan dengan aneh, mengapa rafa memakai seragam sekolah sepertiku? Apa dia akan satu sekolah denganku.
Sialnya, dia menatap matapku aneh juga.
"Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa ada yg aneh?". Dia membuka suara, sungguh membuatku sangat kaget.
"Eh, tidak apa² kamu mau sekolah?".
"Ya iyalah, masa udah pake seragam gini mau ke sawah si, ya gak mungkinlah".
"Kau pilih sekolahan mana?".
"SMA CEMPAKA PUTIH, aku akan satu sekolahan denganmu, emangnya kenapa?". Dia mengucapkannya sambil tersenyum.
Aku membulatkan mataku, mendengar semua apa yg dikeluarkan oleh rafa.
Aku bakalan satu sekolahan dengan rafa, oh my god.
"Ah, tidak apa2 aku hanya bertanya saja".
Aku pun melanjutkan sarapanku, setelah itu aku pergi ke sekolah bersama dengan rafa.
Rafa POV
Aku melihat via berjalan menuju meja makan, dia sangat cantik dan aku sangat menyukainya.
Aku tahu kalau dia sedang memperhatikanku dengan aneh, mungkin karena aku memakai seragam.
Aku pun menghadapkan wajahku agar sejajar dengannya. Aku melihat dia kaget saat wajah kami bertemu satu sama lain.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Apa ada yg aneh denganku?". Pertanyaanku membuat dia membulatkan matanya.
Oh, sungguh cantiknya dia, aku jadi ingin segera melamarnya.
"Ah, tiadak apa2, kamu mau sekolah?".
"Ya, iyalah masa udah pake seragam gini ke sawah, ya gak mungkinlah". Ucapku berniat untuk membuat lawakan, ya meskipun tidak lucu.
"Kau pilih sekolahan mana?".
"SMA CEMPAKA PUTIH, aku akan satu sekolahan denganmu, emangnya kenapa?".
Dia membulatkan matanya, enatah apa yg membuatnya begitu.
"Ah, tidak apa2 aku hanya bertanya".
Aku menganggukan kepalaku tanda aku mengerti dan mulai menyantap sarapanku sampai habis, setelah itu kami tepatnya aku dan via berangkat sekolah untuk pertama kalinya.
Autor POV
Mereka berangkat sekolah bersama membuat para siswa dan siswi menatap kami dengan intens, ah maksudnya menatap Rafa, rupanya dia sudah menjadi selebriti sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Masa Lalu
Teen FictionSad ending? Entahlah, aku tidak tahu kedepannya bagaimana setelah aku putus dengan pria yg sangat aku cintai. Aku harap aku akan menemukan kembali cintaku yg telah hilang ini.